Kisah hidup Raja Chulalongkorn difilmkan oleh Hollywood dalam ”Anna and The King”. Tidak banyak orang tahu, film ini menggunakan kapal perang TNI AL, yakni KRI Dewaruci, sebagai salah satu latarnya.
Oleh
Iwan Santosa
·3 menit baca
Tepat 150 tahun silam, Raja Chulalongkorn atau Raja Rama V dari Kerajaan Siam (kini Thailand) pertama kali berkunjung ke Jawa sebagai negeri pertama yang dilawat, setelah ia naik takhta pada Maret-April 1870.
Raja Chulalongkorn adalah putra Raja Mongkut atau Raja Rama IV yang kemudian kisah hidupnya difilmkan oleh Hollywood, Anna and The King. Yang tidak banyak orang tahu, film ini menggunakan kapal perang TNI AL, yakni KRI Dewaruci, sebagai salah satu latar (setting) dalam film.
Jurnalis senior, Ade Marboen, yang sempat ikut berlayar keliling dunia 8,5 bulan bersama KRI Dewaruci pada 2003 menceritakan, ketika itu Dewaruci dipinjam secara resmi untuk shooting film Anna and The King. Shooting berlangsung di Malaysia pada 1999.
Menurut Ade, Komandan KRI Dewa Ruci waktu itu, Darwanto, ikut terlibat bermain film atas izin resmi Mabes TNI. Sebelum pensiun, Darwanto menjabat sebagai Panglima Armada Timur dengan pangkat Laksamana Muda TNI.
”Dia menjadi kapten kapal layar yang ditumpangi Anna Leonowens bersama putra dan pengasuhnya seorang India,” kata Ade Marboen.
Anna Leononwens (diperankan oleh Jodie Foster) dikisahkan menumpang kapal layar dari India ke Singapura hingga akhirnya tiba di Khrung Thep, nama lain Bangkok. Saat itu, lambung KRI Dewaruci dicat hitam dengan layar putih.
Setibanya di Bangkok, Anna menjadi guru pribadi bagi putra-putri Raja Mongkut (diperankan oleh Chow Yun Fat) yang dikenal sebagai Bapak Modernisasi Siam. Salah satu putra raja yang diajar oleh Anna Leonowens kemudian menjadi Raja Chulalongkorn atau Raja Rama V.
Dalam film yang mengambil latar sejarah Siam tahun 1860-an ini, Darwanto muncul sekitar 10 detik, satu frame dengan Jodie Foster. Dalam adegannya, Anna Leonowens muncul dengan anggun dari arah geladak kapal sesuai gerak-gerik kesantunan zaman itu. Ia kemudian dituntun oleh kapten kapal yang diperankan Darwanto. ”Sambil mengangkat topi tanda penghormatan, Darwanto kemudian melepas Anna Leonowens turun dari kapal,” kata Ade Marboen.
Dalam adegan yang menampilkan Jodie Foster dan Darwanto bersamaan, turut tampil para ABK Dewaruci. Mereka berpenampilan bak awak kapal pada paruh akhir abad ke-19 dengan busana sederhana. Menurut Ade Marboen, KRI Dewaruci adalah satu-satunya kapal TNI AL yang terlibat dalam film layar lebar Hollywood hingga kini.
Kerajaan Siam dan Nusantara memang memiliki kedekatan khusus. Raja Mongkut mengadopsi pertunjukan seni panji, seperti cerita Panji Kuda Semirang, yang kemudian di sana disebut dengan pertunjukan inao yang populer hingga kini.
Cerita wayang dan pertunjukan Ramayana-Mahabharata juga berkembang luas di Thailand. Bahkan, seniman Indonesia-Thailand kerap tampil bersama dalam Sendratari Ramayana di pelataran Candi Prambanan.
Kerajaan Siam, sejak masih beribu kota di Ayutthayya pada abad ke-17 di era Raja Taksin hingga kemudian berganti menjadi Dinasti Chakri dengan wangsa Raja Mongkut dan Raja Chulalongkorn, selalu memiliki kawula dari berbagai wilayah kepulauan Nusantara. Pada zaman Raja Taksin, ada prajurit-prajurit Makassar di bawah Daeng Mallewa yang bermukim di sana dan terlibat peperangan melawan faksi Eropa di Istana Kerajaan Siam.
Selanjutnya, pada masa Dinasti Chakri, ditemukan keberadaan masyarakat Jawa di Kota Bangkok. Bahkan, terdapat Masjid Jawa di Kota Bangkok, tepatnya di kawasan hunian keturunan Jawa.
Kedekatan Siam dan Nusantara berlanjut hingga zaman Raja Chulalongkorn yang melakukan kunjungan mancanegara pertamanya ke Pulau Jawa. Didi Kwartanada, seorang sejarawan, mengatakan, kunjungan tersebut menghebohkan masyarakat Jawa. Sebagai negeri jajahan Belanda saat itu, masyarakat merasa terkejut karena mendapat kunjungan dari sebuah bangsa Asia yang bebas merdeka di tengah kekuasaan Eropa yang mencengkeram Asia.