Serangan AS Tewaskan Pemimpin Kelompok Militan Tunisia
Konflik di Suriah telah berkepanjangan. Ada banyak kelompok bersenjata, termasuk kekuatan asing, yang turut ”bermain” di sana.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
IDLIB, SELASA — Serangan pesawat nirawak yang diyakini dilakukan oleh Amerika Serikat di barat laut Suriah telah menewaskan pemimpin kelompok militan Tunisia, Selasa (14/9/2020).
Observatorium Suriah untuk HAM menyebutkan, serangan yang dilakukan pada Senin (13/9/2020) di Provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak itu menewaskan Sayyaf al-Tunsi. ”Pesawat nirawak menarget kendaraan pemimpin Hurras al-Deen di Idlib membunuhnya,” ujar Ketua Observatorium Rami Abdel Rahman.
Hurras al-Deen merupakan kelompok militan yang relatif kecil, tetapi kuat, yang dipimpin oleh loyalis Al Qaeda. Kelompok ini merupakan saingan Hayat Tahrir al-Sham, aliansi faksi Islam yang didominasi oleh mantan anggota Al Qaeda yang terafiliasi dengan Jabhat al-Nusra di Suriah.
Sayyaf al-Tunsi merupakan pemimpin Nusra yang terpinggirkan karena dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan 20 warga Desa Druze di Provinsi Idlib tahun 2015 lalu.
Baik pihak AS maupun koalisi pasukan yang dipimpinnya di kawasan untuk melawan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) tidak memberikan tanggapan apa pun soal serangan tersebut.
Rami mengatakan, mobil yang dikendarai Tunsi menjadi sasaran dari rudal ”Ninja” R9X, sebuah modifikasi Hellfire yang hulu ledaknya diganti dengan bilah-bilah untuk meminimalkan ”korban tak diinginkan”.
Penggunaan R9X konsisten dengan serangan AS sebelumnya terhadap pemimpin kelompok militan lain di utara Suriah.
Sementara itu, sebuah helikopter pasukan koalisi pimpinan AS yang memerangi NIIS mendarat darurat di timur laut Suriah, Selasa pagi.
Jurubicara militer AS, Kolonel Wayne Marotto, menulis di Twitter, insiden tersebut tidak disebabkan oleh serangan pemberontak. Helikopter mendarat dengan selamat, personel darurat telah merespons, dan seluruh kru berhasil ditemukan.
Ratusan pasukan AS ditempatkan di timur laut Suriah. Mereka bekerja sama dengan Pasukan Demokrat Suriah yang dipimpin Kurdi untuk melawan kelompok NIIS. AS melakukan patroli di sekitar daerah tersebut dan selama beberapa bulan terakhir telah terlibat bentrokan dengan pasukan Rusia dan pasukan Pemerintah Suriah. (AFP/AP)