Kematian akibat Korona di Eropa Dikhawatirkan Melonjak di Musim Dingin
Kematian akibat Covid-19 di Eropa diperkirakan WHO akan meningkat memasuki musim dingin. Bulan Oktober dan November dinilai sebagai waktu yang krusial.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
COPENHAGEN, SELASA — Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan tingkat kematian akibat Covid-19 di Eropa akan meningkat memasuki musim dingin. Secara khusus WHO meminta negara-negara di Eropa meningkatkan kewaspadaan memasuki bulan Oktober dan November.
Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Eropa dilaporkan meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Lonjakan kasus terutama terjadi di Spanyol dan Perancis. Kantor WHO di kantor regional Eropa menerima laporan sebanyak 51.000 kasus baru dari 55 negara di Eropa secara harian, yakni hanya untuk Jumat (11/9/2020). Organisasi itu menyatakan jumlah kasus harian itu lebih tinggi dari kondisi puncak sebelumnya yang dilaporkan pada April lalu.
”Kondisi saat-saat ini akan menjadi lebih sulit. Pada Oktober, November, kita akan melihat lebih banyak kematian,” kata Direktur WHO Eropa Hans Kluge tanpa menyebutkan angka proyeksi. Meskipun benua itu mengalami lonjakan kasus, jumlah kematian hingga saat-saat ini terdata relatif stabil.
Lonjakan jumlah kematian akibat penyakit itu diperkirakan terjadi pada musim dingin.”Ini adalah momen di mana negara-negara tidak ingin mendengar berita buruk ini, dan saya mengerti,” kata Kluge.
Lebih dari 50 negara anggota WHO di Eropa mengadakan pertemuan daring pada Senin (14/9/2020) dan Selasa ini untuk membahas tanggapan mereka terhadap pandemi.
Mereka diharapkan sepakat dengan strategi untuk melawan pandemi saat ini hingga lima tahun mendatang secara keseluruhan.
Kluge menekankan WHO ingin mengirim pesan positif lewat peringatan semacam itu, yakni ditingkatkannya kewaspadaan, sehingga kondisi diharapkan relatif terkendali.
Kluge juga menyatakan peringatan lainnya. Keberadaan vaksin Covid-19 kelak, tandasnya, tidak akan mengakhiri kondisi pandemi.
”Saya mendengar sepanjang waktu: ’vaksin akan menjadi akhir dari pandemi’. Tentu saja tidak!” kata pria berkebangsaan Belgia itu.
”Kami bahkan tidak tahu apakah vaksin itu akan membantu semua kelompok populasi. Kami memperoleh beberapa tanda saat ini bahwa vaksin itu akan membantu satu kelompok dan bukan untuk kelompok lain.”
Akhir pandemi adalah saat kita sebagai komunitas akan belajar bagaimana hidup dengan pandemi ini. Dan hal itu tergantung pada kita sendiri dan hal itu sebagai pesan yang sangat positif.
Kondisi itu berarti kebutuhan yang berbeda untuk satu kelompok dengan yang lain, khususnya dikaitkan dengan keberadaan vaksin.
”Maka jika kita harus memesan vaksin yang berbeda, sungguh mimpi buruk logistik!” kata dia. ”Akhir pandemi adalah saat kita sebagai komunitas akan belajar bagaimana hidup dengan pandemi ini. Dan hal itu tergantung pada kita sendiri dan hal itu sebagai pesan yang sangat positif.”
Kluge mengkritisi pendekatan negara atau pemerintah yang menjadi terlalu dipolitisasi. Ia menekankan pentingnya sebuah respons dan langkah penanganan semata-mata didasarkan pada data epidemiologi dan kesehatan masyarakat. Dia juga menyoroti pihak berwenang yang ragu-ragu memberlakukan ataupun meringankan tindakan dalam beberapa bulan terakhir.
Beragamnya tindakan atau pilihan tindakan itu terjadi karena semua juga tahu bahwa dunia tengah berhadapan dengan sebuah penyakit baru.
”WHO telah disalahkan beberapa kali, tetapi mengomunikasikan sesuatu yang tidak benar-benar Anda ketahui sangatlah sulit. Beberapa hal yang Anda lakukan terlalu sedikit, sementara ada juga tindakan yang dinilai terlalu jauh,” kata Kluge.
Menurut Kluge, seiring dengan kemajuan penelitian, pengetahuan tentang sebuah virus bisa saja tetap tidak sempurna. Itu bisa bermakna bahwa sebuah keputusan harus dibuat dengan gambaran yang tidak lengkap.
”Di sejumlah negara kami melihat politik menutupi para ilmuwan dan juga di sejumlah negara lain kami melihat orang-orang meragukan sains, dan hal itu sangat berbahaya,” kata Kluge.
Di negara-negara Eropa yang berada di bawah cakupan pengawasan dan tindakan WHO Eropa, jumlah kematian harian akibat Covid-19 sejauh ini tetap pada tingkat yang sama sejak awal Juni. Sebanyak 400-500 kematian per hari dilaporkan terjadi terkait dengan Covid-19. Namun terlepas dari tren yang mengkhawatirkan itu, respons yang disiapkan dan dilakukan seharusnya tidak sama dengan yang diadopsi pada musim dingin dan awal musim semi.
”Pada Februari kami menargetkan masyarakat, sekarang kami menargetkan virus,” kata Kluge. Ia menambahkan bahwa tindakan sekarang dapat diberlakukan di tingkat yang lebih lokal.
”Jika kita memiliki sistem pengawasan yang baik, kita harus bisa mengendalikannya secara lokal dan kemudian dalam beberapa minggu bisa relatif lebih rileks lagi.” (AFP)