Kebakaran Hutan Tak Kunjung Reda, Kematian Dikhawatirkan Bertambah
Kebakaran hebat dan masif melanda pesisir barat Amerika Serikat. Pihak berwenang mengkhawatirkan korban tewas bisa terus bertambah.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
SALEM, MINGGU — Kebakaran hutan di pesisir barat Amerika Serikat yang telah menewaskan 27 orang belum terkendali dan jumlah korban dikhawatirkan akan bertambah. Kobaran api masih berjalan cepat di kawasan hutan di Negara Bagian California, Oregon, dan Washington karena musim kering.
Lebih dari 20.000 anggota pemadam kebakaran berjuang menghentikan kobaran api. Pihak Gedung Putih, Sabtu (12/9/2020) waktu setempat, mengumumkan, Presiden AS Donald Trump akan berkunjung ke California untuk mengetahui perkembangan terbaru dari bencana kebakaran itu, Senin.
”Kami khawatir jumlah korban akan bertambah dan kerugian juga makin banyak,” kata Direktur Kantor Pengelolaan Darurat di Oregon, Andrew Phelps.
Gubernur California Gavin Newsom khawatir jumlah korban akan bertambah di daerah-daerah yang habis terbakar. Setelah asap hilang, baru akan terlihat korban dan kerusakan akibat kebakaran.
Kebakaran semakin parah karena ada faktor iklim kemarau, cuaca yang panas, dan berangin. ”Tetapi, cuacanya mulai membaik. Angin mulai berkurang dan sudah hujan,” kata Newsom.
Mengungsi
Gubernur Oregon, Kate Brown, memperkirakan 400.000 hektar hutan terbakar dan menyebabkan tiga orang tewas. Untuk mengantisipasi korban yang lebih banyak, lebih dari 40.000 warga Oregon diungsikan ke tempat yang lebih aman. Namun, masih ada setengah juta warga yang terancam bencana dan sudah diperingatkan untuk segera mengungsi jika kondisi memburuk.
Di sejumlah daerah di Oregon sudah diedarkan surat peringatan evakuasi. Sebelum evakuasi, masyarakat diminta mengumpulkan dan menyelamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting.
”Rasanya seperti di film. Kami tidak menyangka akan terjadi pada diri kami. Ketika terjadi pada diri kami, rasanya menakutkan,” kata Carrie Clarke (25) yang terpaksa mengungsi dari rumahnya di Molalla dan mendapat bantuan makanan dan obat-obatan.
Meski cuaca akan membaik, Newsom masih khawatir dengan kondisi California karena tambang batubara dan perubahan iklim. Kebakaran yang terjadi pada pekan ini merupakan kebakaran terparah dalam sejarah California karena kebakaran terjadi di banyak titik.
Akan tetapi, kebakaran di California hanyalah salah satu dari 100 kebakaran besar di wilayah pesisir barat yang banyak terjadi di dekat permukiman warga.
Perubahan iklim
Kebakaran besar di AS semakin sering terjadi. Organisasi Meteorologi Dunia menyebutkan, pada tahun 2014-2019 kerap terjadi kebakaran besar terutama di Eropa dan Amerika Utara.
Perubahan iklim semakin parah hingga menyebabkan kekeringan di hampir semua wilayah. Ini yang membuat kebakaran hutan sulit dikendalikan.
Kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengkritik Donald Trump yang meremehkan perubahan iklim. ”Perubahan iklim jelas ancaman bagi kehidupan kita. Fakta-faktanya sudah jelas. Kita harus bertindak sekarang,” ujarnya.
George Coble, warga Mill City, Oregon, kehilangan segalanya ketika kobaran api menyambar rumahnya. Begitu pula dengan Erik Tucker yang berusaha mendinginkan rumahnya dengan siraman air.
”Listrik mati dan puing-puing di mana-mana. Asapnya tebal, sampai sulit bernapas,” kata Tucker. (AFP/AP)