Bentrokan Pecah di Tengah Perundingan Damai Intra-Afghanistan
Bentrokan antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan yang masih sering terjadi menjadi ganjalan nyata pembicaraan damai antar-Afghanistan.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
KABUL, MINGGU — Pasukan Taliban dan Pemerintah Afghanistan bentrok beberapa jam setelah delegasi tiap-tiap pihak bertemu dan membahas upaya perdamaian di Doha, Qatar, Sabtu (12/9/2020). Fakta di lapangan ini menjadi tantangan berat perdamaian yang telah dinanti selama 19 tahun.
Selama ini, serangan yang terus-menerus dilakukan Taliban menyebabkan pembicaraan damai intra-Afghanistan yang seharusnya bisa dilakukan setelah kesepakatan Amerika Serikat-Taliban pada 29 Februari lalu tertunda berbulan-bulan.
”Dengan dimulainya pembicaraan intra-Afghanistan, kami berharap Taliban mengurangi serangannya. Namun, sayangnya itu tetap berjalan,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Afganistan, Fawad Aman.
Perwakilan dari sejumlah negara yang berbicara pada pembukaan negosiasi damai intra-Afghanistan menyerukan Taliban untuk segera mengumumkan gencatan senjata. Seruan disampaikan sebelum para negosiator duduk berunding untuk mencari cara mengakhiri perang di Afghanistan yang sudah berlangsung hampir dua dekade, sejak serangan 11 September 2001.
Akan tetapi, pada pertemuan itu, perwakilan Taliban tidak menyampaikan apa pun soal gencatan senjata.
Ketua Dewan Perdamaian Afganistan Abdullah Abdullah mengharapkan pengurangan kekerasan yang signifikan. Juga disampaikan, bagaimana mewujudkan gencatan senjata yang permanen merupakan dua dari beberapa persoalan yang akan dibahas dalam pembicaraan antar-Afghanistan.
Tim negosiasi Afghanistan juga diharapkan membahas perubahan konstitusi dan pembagian kekuasaan.
Di antara tim negosiator Pemerintah Afghanistan terdapat empat delegasi perempuan yang berjanji akan melindungi hak-hak perempuan dalam kesepakatan pembagian kekuasaan dengan Taliban. Ini termasuk hak untuk bekerja, pendidikan, dan berpartisipasi dalam aktivitas politik yang semuanya dilarang oleh Taliban ketika berkuasa selama lima tahun.
Aman mengatakan, pada Jumat lalu, menjelang pembukaan perundingan, Taliban telah melancarkan 18 kali serangan terhadap pasukan dan instalasi pemerintah di seluruh negeri serta menelan banyak korban.
”Kami tidak memiliki informasi yang jelas soal serangan Taliban Sabtu kemarin, tapi frekuensi serangan telah meningkat, bukannya menurun.”
Serangan Taliban hari Sabtu malam tersebut dikonfirmasi oleh para pejabat di Provinsi Kapsia dan Kunduz.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan, sekelompok pemberontak menyerang pasukan Afghanistan yang tiba untuk melancarkan operasi militer di sepanjang jalan raya di Kunduz. Pasukan keamanan tersebut melancarkan serangan udara dan artileri pada Sabtu malam di Provinsi Baghlan dan Jowzjan.
Tidak ada pertemuan antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan yang dilaporkan oleh keduanya di Doha. Tapi, kantor berita Qatar, QNA, melaporkan, delegasi yang dipimpin Kepala Politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar dan Abdullah telah bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani. Emir Qatar mendoakan pertemuan tersebut sukses.
Kepada Abdullah, Sheikh Tamim berharap negosiasi akan sukses dan mencapai apa yang diharapkan oleh rakyat Afghanistan, demi persatuan nasional, kemajuan, dan kesejahteraan. Ia juga menyampaikan hal yang sama kepada delegasi Taliban, Mullah Abdul Ghani. (REUTERS/AP)