Kuliah ala ”Misbar” di Belanda

Untuk mengatasi kejenuhan menjalani kuliah daring selama pandemi Covid-19, profesor dan mahasiswa di Belanda kompak sepakat menggelar kuliah di luar ruangan. Bisa di bawah pohon, di depan gereja, atau di tempat parkir.

Middelburg

Sebuah universitas di Belanda punya cara kreatif mengatasi kejenuhan para mahasiswanya saking terlalu banyaknya perkuliahan secara daring. Universitas College Roosevelt di kota Middelburg, sekitar 171 kilometer barat daya Amsterdam, menggelar perkuliahan di ruang terbuka, seperti di taman, area publik, dan tempat parkir.

Siang itu, misalnya, Edward Nieuwenhuis, profesor sains, memeragakan eksperimen di bangku depan sebuah gereja di hadapan 25 mahasiswa. Memang, suasananya tidak setenang seperti di dalam kelas. Nieuwenhuis kerap meninggikan suaranya, bersaing dengan suara mobil pembersih jalan dan gumaman sekelompok turis tak jauh dari mereka.

Meski begitu, semua merasa asyik-asyik saja. Mahasiswa bisa menghirup udara segar dan, tentu saja, bisa ”cuci mata”. Lebih rileks, kata Profesor Nieuwenhuis.

Kini, di Middelburg sering terlihat profesor filsafat mengajarkan pikiran-pikiran Socrates di bawah pohon. Juga, dosen sejarah menyampaikan pelajaran runtuhnya Tembok Berlin di tempat parkir mobil. Hanya satu kendalanya di kota yang berbatasan langsung dengan Laut Utara itu: cuaca berangin dan hujan.

”Selama tak hujan, oke-oke saja,” ujar Anje Boswijk (21), mahasiswa. Jika hujan atau gerimis, ya bubar alias misbar. Gerimis bubar. (AFP)