Perdana Menteri Jepang pengganti Shinzo Abe akan berkuasa singkat karena LDP mengusulkan percepatan pelaksanaan pemilihan. Mandat kuat dari rakyat dan penyegaran kabinet dinilai mujarab membawa Jepang keluar dari krisis.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
Tokyo, SELASA — Perdana Menteri Jepang berikutnya, pengganti PM Shinzo Abe yang mundur karena kondisi kesehatannya memburuk, hanya akan berkuasa singkat setelah muncul usulan pelaksanaan pemilihan umum yang dipercepat.
Menurut kantor berita Kyodo, Selasa (8/9/2020), petinggi partai berkuasa Jepang, Liberal Democratic Party (LDP), mengusulkan percepatan itu. Dukungan yang luas dari rakyat Jepang dan susunan kabinet baru yang lebih segar akan menambah keyakinan pemerintah baru Jepang dalam penanganan pandemi Covid-19 dan krisis multidimensi yang mengiringinya.
Usulan tersebut disampaikan langsung Ketua Dewan Umum LDP Shunichi Suzuki, menurut kantor berita Kyodo. Usulan itu disampaikan Suzuki ketika berbicara pada program sebuah stasiun televisi Jepang.
”Mencari mandat publik dengan kabinet baru yang segar dan menikmati dukungan publik yang tinggi adalah salah satu pilihan,” kata Suzuki. Setelah membentuk kabinet, pemimpin Jepang yang baru bisa segera membubarkan majelis rendah dan melakukan pemilihan cepat.
LDP sebagai pemilik kursi mayoritas di Majelis Rendah akan melakukan pemilihan presiden partai pekan depan untuk menggantikan posisi Shinzo Abe. Sementara Majelis Rendah diperkirakan bersidang pada 16 September mendatang, dua hari setelah LDP memilih ketua yang baru. Presiden LDP yang baru ”hampir bisa dipastikan” akan menjadi PM Jepang pengganti Abe karena partai ini adalah penguasa mayoritas di majelis.
Kampanye di LDP
Kampanye resmi untuk pemilihan presiden LDP telah dimulai pada Selasa (8/9). Tiga kandidat yang bersaing adalah tangan kanan Perdana Menteri Shinzo Abe Yoshihide Suga (71) dan dua mantan menteri, yakni Shigeru Ishiba (63) dan Fumio Kishida (63).
Pemenangnya akan menjadi perdana menteri Jepang berikutnya mengingat dominasi partai di parlemen. Pemilihan akan dilakukan antara Yoshihide Suga (71), yang telah menjadi kepala sekretaris kabinet selama hampir delapan tahun, Shigeru Ishiba (63), mantan menteri pertahanan dan kritikus vokal Abe, dan Fumio Kishida (63), mantan menteri luar negeri dan sekarang LDP. kepala kebijakan.
Suga, yang kini masih menjabat Kepala Sekretaris Kabinet, dikutip dari laman kantor berita Kyodo, menjadi kandidat terkuat presiden partai. Dia diyakini telah mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen dari LDP, yang secara total menguasai 394 suara di parlemen.
Suga telah menyatakan niatnya melanjutkan kebijakan Abe, termasuk bauran kebijakan Abenomics yang khas dari pelonggaran moneter dan stimulus fiskal yang drastis, dikenal sebagai Abenomics.
Ishiba, mantan menteri pertahanan, menginginkan adanya mendesentralisasi kekuasaan pemerintah pusat dan mengalihkan sebagian kewenangannya ke otoritas lokal. Dia mengatakan, di bawah Abe, Jepang telah gagal melaksanakan reformasi struktural secara memadai, dan bahwa mengurangi ketimpangan sosial sangat penting untuk ekspansi ekonomi.
Adapun Kishida, mantan menteri luar negeri dan sekarang menjabat Ketua Kebijakan LDP, menyatakan keinginannya mengatasi kesenjangan pendapatan yang semakin lebar di Jepang. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan upah minimum dan mengurangi biaya pendidikan. (Reuters)