Polisi Buru Pelaku Penikaman di Birmingham
Polisi memburu seorang laki-laki yang diduga sebagai penusuk beberapa pengunjung pusat hiburan malam di Birmingham, Inggris.
BIRMINGHAM, SENIN — Polisi dan otoritas keamanan Birmingham memburu pelaku penusukan yang telah menewaskan seorang warga dan melukai beberapa orang lainnya. Dua korban kritis, dalam perawatan, akibat terluka parah.
Polisi telah membagikan gambar dan rekaman video dari pria yang dianggap bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan secara acak itu.
Kepala Inspektur Steve Graham dari Kepolisian West Midlands, Minggu (6/9/2020) waktu setempat, mengatakan, petugas masih mendalami motif penusukan. Sejauh ini mereka belum menemukan indikasi penikaman itu terkait dengan kejahatan geng, kejahatan rasial, atau tindak pidana terorisme.
”Ini kami anggap sebagai pembunuhan,” kata Graham.
Serangan itu terjadi pada pergantian hari, Sabtu (5/9/2020) hingga Minggu dini hari, di beberapa tempat di pusat kota Birmingham, sekitar 193 kilometer barat laut London.
Penusukan pertama terjadi di sisi utara kota dan dilaporkan ke polisi tak lama setelah kejadian. Kejadian lainnya menyusul di kawasan yang dikenal pusat hiburan malam.
Polisi menyebutkan, beberapa kejadian dalam rentang waktu yagn tidak terlalu lama itu terkait satu sama lain. Mereka juga menyatakan bahwa satu orang bertanggung jawab atas penusukan itu.
”Kami melakukan segala yang kami bisa untuk melacak pelaku,” kata Graham pada konferensi pers.
Untuk membantu pencarian pelaku, Kepolisian West Midlands merilis potongan gambar rekaman video yang diambil dari kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian. Rekaman video penyerangan itu cocok dengan deskripsi yang disampaikan sejumlah saksi mata.
Baca juga: Polisi Usut Penusukan yang Dilakukan Bekas Narapidana
Dikutip dari The New York Times, Savvas Sfrantziz, seorang saksi mengatakan, dirinya melihat pria mengenakan kaus yang dilengkapi dengan hoodie (penutup kepala) serta mengenakan topi menusuk leher seorang perempuan beberapa kali. Lelaki itu melarikan diri ketika beberapa saksi mata lainnya mencoba mengejarnya.
”Kejadian itu berlangsung sangat cepat. Dia mendatangi perempuan itu dan menikamnya,” kata Sfrantziz, yang merupakan pemilik sebuah bar di Arcadian Center, lokasi kejadian.
David Nash, pengelola bar lain di Hush Street, tidak jauh dari lokasi kejadian mengatakan, ketika tengah membereskan bagian luar bar tempatnya bekerja, dirinya melihat seorang laki-laki dengan ciri-ciri yang sama yang diceritakan Sfrantziz tengah dikejar oleh beberapa orang. Para pengejar berteriak, ”Hentikan dia. Dia baru saja menikam seseorang.”
Birmingham adalah salah satu kota paling beragam secara etnis di Inggris dengan populasi lebih dari 1 juta. Kota ini juga diketahui memiliki sejarah kekerasan geng yang cukup mengkhawatirkan.
Polisi dan otoritas keamanan tidak memberikan keterangan rinci mengenai identitas para korban. Mereka hanya mengatakan, korban tewas adalah seorang pria dan dua korban lain yang berada dalam kondisi kritis adalah seorang laki-laki dan perempuan.
Seorang perwira yang terbiasa menangani kasus kejahatan di West Midlands, David Jamieson, mengatakan, kejahatan seperti penusukan sering kali terjadi di kawasan itu.
”Namun, menurut saya, yang berbeda adalah keacakan acara khusus ini,” kata Jamieson. Dia tidak merinci dengan yang dimaksud soal keacakan khusus ini.
Kejahatan serius
Dalam beberapa tahun terakhir, modus operandi kejahatan dengan cara penusukan atau penikaman banyak terjadi di Inggris. Menurut data Badan Statistik Nasional, kejahatan dengan modus operandi penusukan atau penikaman di Inggris dan Wales naik hingga 6 persen dalam satu tahun terakhir.
Bulan Juni lalu, seorang pria berkebangsaan Libya, Khairi Saadallah, didakwa melakukan pembunuhan yang menewaskan tiga korban. Peristiwa itu terjadi di taman di wilayah Reading, sebelah barat kota London. Untuk membantu penyelidikan, polisi mendapat bantuan dari polisi antiterorisme.
Baca juga: Tiga Paket Diduga Bahan Peledak Ditemukan di London
Pada akhir bulan yang sama, sebanyak enam orang, termasuk seorang polisi, terluka setelah ditikam oleh orang tidak dikenal di sebuah penginapan yang biasa dihuni oleh para pencari suaka di Glasgow, Skotlandia. Polisi menembak mati tersangka penyerang.
Bulan Februari, polisi menembak mati seorang pria setelah tersangka menikam dua orang di kawasan selatan London. Tiga bulan sebelumnya, November 2019, seorang pria yang pernah menjadi terpidana kasus tindak pidana terorisme ditembak mati oleh polisi setelah menikam dua orang hingga tewas di Jembatan London.
Perdana Menteri Boris Johnson dan Menteri Dalam Negeri Priti Patel menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan berterima kasih kepada layanan darurat. Mereka juga menyatakan, kejadian Minggu dini hari itu sebagai sebuah insiden besar.
Anggota parlemen Birmingham, Shabana Mahmood, mengatakan, pada akhir pekan kemarin, kawasan di lokasi kejadian penuh sesak dengan warga yang mencari hiburan setelah lelah menjalani isolasi atau karantina selama masa pandemi Covid-19.
Dia tidak menjelaskan apakah para partygoers dan manajemen tempat hiburan atau restoran menerapkan protokol kesehatan yang ketat atau tidak. Namun, dia mengatakan, kondisi seperti itu mengganggu dan bahkan merusak upaya Inggris melakukan pemulihan yang kini tengah dilakukan oleh Pemerintah Inggris.
Dua warga Lituania, yang hanya menyebut nama Ivan dan Edgar, mengatakan, pusat kota tampak agresif dan berbahaya, terutama pada malam hari.
”Tunawisma, pencandu narkoba, geng. Ini pasti tidak aman. Kondisi sebelumnya lebih baik. Anda tidak pernah merasa aman di sekitar Birmingham.” kata Ivan (26). (AFP/REUTERS)