Kasus Covid-19 di India menembus 4 juta orang dan mencatat rekor pertambahan harian secara global. Hanya dalam 13 hari ada penambahan satu juta kasus baru.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
NEW DELHI, SABTU — India yang menjadi episentrum pandemi Covid-19 di Asia mengalami ledakan kasus baru secara mengejutkan. Dalam 13 hari terakhir, terjadi penambahan 1 juta kasus infeksi baru dari sebelumnya 3 juta kasus, melonjak menjadi total 4 juta kasus pada Sabtu (5/9/2020).
Otoritas India sebelumnya mencatat, penambahan 1 juta kasus baru justru terjadi dalam waktu lebih dari tiga bulan, tepatnya 100 hari. Namun, ledakan 1 juta kasus baru dalam hampir dua pekan ini membuat panik petugas medis dan otoritas terkait mengingat kapasitas tempat tidur rumah sakit sangat terbatas.
Dengan perkembangan terbaru itu, India menjadi negara ketiga di dunia dengan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 lebih dari 4 juta setelah Amerika Serikat (AS) dan Brasil. AS mencatat lebih dari 6,3 juta kasus infeksi dan Brasil 4,1 juta kasus. India kini hampir saja menyalip Brasil.
Kementerian Kesehatan India mendata penambahan 86.432 kasus baru Covid-19 hanya pada Sabtu, rekor penambahan kasus harian secara global. India juga melaporkan, ada penambahan lebih dari 1.000 kasus kematian pada akhir pekan menjadi total 69.561 kematian. India telah mencatat lonjakan rata-rata kasus Covid-19 harian terbesar di dunia selama satu bulan terakhir.
Dampak pelonggaran
Ledakan kasus di India terjadi seiring kebijakan pemerintahnya melakukan pelonggaran untuk memungkinkan kegiatan bisnis beroperasi. Industri tekstil, usaha kecil dan menengah, yang menyerap jutaan pekerja beroperasi guna menghidupkan lagi perekonomian yang terkontraksi tajam.
Ekonomi India terperosok 23 persen pada triwulan II-2020 secara tahunan dan diproyeksikan bakal mengalami resesi pada triwulan berikutnya.
Wabah Covid-19 meningkat di seluruh wilayah India. Kasus terkonfirmasi menyebar melalui kawasan perdesaan yang memiliki fasilitas kesehatan buruk. Namun, banyak kasus baru juga ditemui di sejumlah kota besar. Warga juga tidak mematuhi protokol.
Dari Eropa dilaporkan, Spanyol mencatat hampir setengah juta kasus Covid-19 pada Jumat (2/9/2020), yakni 4.503 kasus baru, sehingga total menjadi 498.989 kasus. Jumlah ini menjadi yang terbanyak di Eropa Barat. Lonjakan kasus juga terjadi di Rusia, AS, dan Brasil.
Merujuk pada data yang dihimpun Reuters, hingga Sabtu kemarin, sudah lebih dari 26,68 juta orang dilaporkan terinfeksi Covid-19 secara global dengan 874.218 kasus kematian. Kasus Covid-19 dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah sejak pertama diidentifikasi di China pada Desember 2019.
Sementara WHO menyatakan, vaksinasi Covid-19 global kemungkinan besar belum akan terjadi hingga pertengahan 2021. Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, nasionalisme vaksin akan memperlambat upaya untuk menghentikan pandemi Covid-19.
Masih terkait program pengembangan vaksin, sejumlah perusahaan pengembang vaksin Covid-19 berencana merilis sebuah janji publik. Isinya adalah untuk tidak meminta persetujuan pemerintah sampai calon vaksin mereka terbukti aman dan efektif.
Sebagaimana diwartakan media Wall Street Journal, perusahaan pengembang vaksin itu termasuk Pfizer Inc, Johnson & Johnson, dan Moderna Inc. Janji itu diperkirakan terkait dengan keinginan Presiden AS Donald Trump, yang menggagas rilis vaksin Covid-19 beberapa hari sebelum pemilihan presiden digelar pada awal November mendatang.
Aliansi vaksin WHO dan GAVI memimpin rencana alokasi vaksin global, dikenal sebagai COVAX. Langkah itu bertujuan membantu membeli dan mendistribusikan vaksin itu dengan adil.
Vaksinasi terhadap warga yang paling berisiko tinggi di setiap negara menjadi fokus aliansi itu. COVAX menargetkan dapat menyediakan dan mengirimkan 2 miliar dosis vaksin Covid-19 pada akhir 2021. (AP/AFP/REUTERS)