Serangan Republik, Mulai dari "Kiri" hingga Senjata Api
Partai Republik memulai konvensinya dengan serangan terhadap kandidat presiden Partai Demokrat, Joe Biden.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
CHARLOTTE, SELASA – Gambaran suram kepemimpinan Joe Biden dan Partai Demokrat yang mengusungnya menjadi tema utama hari pertama konvensi Partai Republik, Senin (24/8/2020). Anarkisme warga kulit hitam, pengaturan kepemilikan senjata, hingga serangan terhadap Biden yang dianggap terlalu "kiri" mewarnai pidato juru kampanye Partai Republik.
Kampanye Partai Republik dengan mengusung isu-isu tersebut dilakukan untuk menarik simpati calon pemilih, di tengah kekhawatiran tidak akan terpilihnya kembali presiden petahana Donald Trump untuk masa jabatan kedua.
Para juru kampanye Partai Republik yang mendapat kesempatan berpidato di hari pertama konvensi antara antara lain Perwakilan Tetap AS di PBB Nikki Haley, Don Trump Jr, hingga pasangan Mark dan Patricia McCloskey.
Isu-isu yang diusung itu memberikan gambaran yang suram bagaimana kondisi AS dan warganya bila Biden dan Demokrat berkuasa. Sebaliknya, para juru kampanye, mengeluarkan puja-puji atas respon Trump dan kabinetnya dalam penanganan pandemi Covid-19.
Namun, mereka tidak menyebutkan bahwa dengan respon Pemerintahan AS sekarang, negara teratas di dunia yang warganya paling banyak terpapar Covid-19. Akibat respon yang lambat, lebih dari 177.000 warga AS tewas akibat Covid.
Don Jr melewati data-data tersebut dengan menyatakan bahwa ayahnya, Donald Trump, telah dengan cepat mengambil tindakan untk mengurangi penyebaran virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19. Dia mengatakan, masalah pasti akan berlalu. “Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Pasti ada cahaya di ujung terowongan,” kata dia.
Salah satu pembicara pada malam pembukaan Konvensi Partai Republik adalah pasangan McCloskey, pasangan asal St Louis, Missouri. Pasangan ini mendadak menjadi sorotan publik AS ketika menodongkan senjata api otomatis kepada para peserta aksi Black Lives Matter yang lewat di depan tempat tinggal mereka.
Mereka mengingatkan para calon pemilih, khususnya pemilih konservatif, tentang bahaya “kelompok kiri radikal” yang mendukung Biden dan Demokrat.
Pidato Trump
Terdapat aturan tidak tertulis bahwa seorang kandidat calon presiden biasanya muncul pada hari akhir penyelenggaraan konvensi untuk menerima mandat dan menyampaikan pidato pamungkas, yang menggelorakan semangat para pendukungnya atau calon pemilih. Namun, di konvensi ini, Trump muncul setiap hari. Termasuk pada malam pembukaan.
Trump di dalam pidatonya menyatakan, keinginan Biden dan Demokrat untuk membuka kemungkinan pengiriman surat suara kepada pemilih melalui pos (mail-in voting) sebagai sebuah rencana kecurangan yang masif.
“Mereka mencoba melakukan kecurangan saat pemungutan suara. Satu-satunya cara mereka untuk memenangi pemilu dari kita adalah dengan melakukan kecurangan,” kata Trump.
Tidak hanya Trump yang mencoba menyulut kekhawatiran kelompok konservatif bila kekalahan pada pemilu mendatang akan mendatangkan berbagai macam persoalan.
Montana Tanya Weinreis, seorang pemilik usaha kecil anggota Partai Republik menyuarakan hal yang sama, tentang kekhawatirannya bahwa pemerintahan Biden akan merampas hak milik individual jika mereka berkuasa nanti.
“Joe Biden akan merampas apa yang telah kita sama-sama bangun bila berkuasa nanti,” kata dia.
Masalah kepemilikan senjata api juga menjadi topik yang disampaikan juru kampanye Republikan. Anggota Kongres Matt Gaetz di dalam pernyataanya menyatakan, Demokrat akan mengambil senjata api milik warga dan membiarkan mereka tidak memiliki alat perlindungan diri.
Pada saat yang sama, para penjahat dan para pelaku anarkistis, akan banyak berada di jalanan. Salah satu buktinya adalah dengan memotong anggaran untuk kepolisian.
"Kita harus berjuang untuk menyelamatkannya sekarang. Atau kita bisa kehilangan selamanya,” kata Gaetz.
Jajak pendapat terakhir menempatkan Biden unggul atas Trump antara delapan hingga 10 poin pada pilpres kali ini. Trump membutuhkan banyak amunisi untuk mengembalikan kepercayaan pendukungnya dan para calon pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Beberapa hal yang tengah diupayakannya adalah percepatan penyediaan obat dan vaksin Covid-19 serta proposal perdamaian Israel dengan negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah yang tidak pernah berhenti bergolak. (AFP/REUTERS)