Hasil penelitian konser pura-pura ini kemungkinan akan didapat dalam 4 atau 6 pekan ke depan. Secara umum, Jerman dianggap berhasil menangani pandemi karena responnya yang cepat dan hasil tes cepat yang tepercaya.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
BERLIN, MINGGU — Cara-cara dan pola penyebaran pandemi Covid-19 masih terus dipelajari. Jerman, misalnya, memakai konser musik pop sebagai cara untuk melihat penyebaran Covid-19 jika ada penikmat konser positif Covid-19.
Penelitian oleh University Hospital di Halle ini dilakukan di dalam arena Leipzig dengan melibatkan 1.500 sukarelawan. Mereka mengumpulkan data melalui simulasi konser pop yang sengaja dibuat padat pengunjung, Sabtu (22/8/2020).
Sebelum simulasi konser itu, sukarelawan diminta untuk mematuhi protokol kesehatan termasuk memakai masker seharian dan harus mengantongi hasil negatif dari tes cepat Covid-19.
Setiap orang diperlengkapi dengan pelacak kontak untuk merekam pergerakan mereka di dalam arena dan melacak jejak-jejak aerosol, partikel kecil yang bisa membawa virus.
Cairan disinfektan yang bisa berpendar digunakan untuk melihat bagian atau permukaan mana saja di konser yang paling sering dipegang orang.
Bintang ”konser pura-pura” ini adalah penyanyi musik pop Jerman, Tim Bendzko. Seperti konser biasa, di atas panggung, ia bisa membuat para penikmat konser lupa bahwa ini hanya konser simulasi. Bendzko diminta untuk manggung dengan tiga skenario. ”Rasanya seperti konser biasa. Ini langkah awal menuju ke normal,” ujarnya.
Tiga skenario
Pada skenario penelitian pertama, yang menyimulasikan awal-awal pandemi, sukarelawan diminta untuk berdiri berdekatan di dalam ruangan itu tanpa ada jarak fisik.
Pada simulasi kedua, peneliti mulai memberlakukan protokol kesehatan dan memperlebar jarak fisik antarsukarelawan. Untuk skenario ketiga, setiap sukarelawan harus menjaga jarak fisik 1,5 meter dengan orang lain.
Stefan Moritz, yang memimpin penelitian ini, mengatakan, sebenarnya pihaknya hanya mendapatkan sepertiga dari jumlah sukarelawan yang dibutuhkan. Ini karena banyak warga Jerman yang masih berlibur musim panas.
Ada pula yang masih takut untuk keluar rumah dan berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan banyak orang meski protokol kesehatan diterapkan. ”Tetapi, kami puas dengan data riil yang kami peroleh,” ujarnya.
Hasil penelitian konser pura-pura ini kemungkinan akan didapat dalam 4 atau 6 pekan ke depan. Secara umum, Jerman dianggap berhasil menangani pandemi karena responsnya yang cepat dan hasil tes cepat yang tepercaya.
Sampai sejauh ini di Jerman tercatat ada 9.267 kasus kematian akibat Covid-19, seperempat dari jumlah kematian akibat Covid-19 di Inggris.
Berkerumun
Meski masih lebih rendah dari Inggris, kasus-kasus Covid-19 baru di Jerman terus bertambah dan kini terdapat 2.034 kasus baru, Sabtu. Institut The Robert Koch menyebutkan, pandemi Covid-19 mayoritas ditemukan di rumah sakit, rumah jompo, sekolah, dan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti kegiatan keagamaan atau keluarga.
Sebanyak 16 negara bagian di Jerman kini sedang berproses untuk membuka sekolah lagi. Masyarakat khawatir ada risiko kluster virus baru yang dimulai dari sekolah lalu menyebar ke keluarga lalu ke masyarakat lebih luas.
Kekhawatiran ini terbukti karena di Berlin sudah ada 41 sekolah yang melaporkan ada siswa atau guru yang tertular Covid-19. Akibatnya, ratusan siswa dan guru terpaksa dikarantina. (AP)