Konvensi Demokrat untuk Penyatuan Faksi Dukung Biden
Konvensi Partai Demokrat jelang Pemilu AS 2020 berlangsung secara virtual, berbeda dengan penyelenggaraan empat tahun lalu. Joe Biden-Kamala Harris diharapkan bisa menjembatani berbagai faksi di partai ini agar solid.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
WASHINGTON DC, SENIN — Selama empat hari ke depan sejak Senin (17/8/2020), Partai Demokrat akan melaksanakan konvensi untuk mengukuhkan dukungan bagi bakal calon presiden dan wakilnya pada pemilihan presiden Amerika Serikat, November 2020. Demokrat mengusung pasangan bakal calon presiden Joe Biden dan wakilnya, Senator Kamala Harris.
Faksi-faksi di tubuh Partai Demokrat yang selama ini masih memiliki pandangan berbeda diharapkan akan merapatkan barisan untuk menghadapi pasangan lawan, kandidat Partai Republik, yakni Donald Trump dan Mike Pence. ”Sangat penting Donald Trump dikalahkan,” kata Senator Bernie Sanders, dalam acara di Stasiun Televisi ABC, Minggu (16/8/2020).
Biden memasuki masa konvensi dengan hasil jajak pendapat yang signifikan, unggul atas Trump. Langkahnya memilih perempuan dan kulit berwarna, Harris, sebagai pendampingnya merupakan langkah yang populer di Demokrat.
Namun, pelaksanaan konvensi kali ini akan dilakukan secara virtual, adab baru yang tidak pernah terjadi sebelumnya akibat pandemi Covid-19. Konvensi biasanya selalu riuh karena tatap muka yang dihadiri puluhan ribu anggota partai yang setia.
Konvensi tatap muka dirancang untuk menginspirasi, mengubah pemikiran atau pandangan anggota yang masih ragu-ragu, dan bahkan menjaring kelompok independen yang belum menentukan pilihan mereka.
Pandemi Covid-19 yang telah merenggut sekitar 170.000 warga AS memaksa panitia konvensi membatalkan kegiatan tatap muka di Milwaukee menjadi konvensi virtual. Sanders dan istri mantan Presiden Barrack Obama, Michelle Obama, menjadi pembicara di hari pertama konvensi.
Obama sendiri akan berbicara pada Rabu, bersamaan dengan Harris, yang akan tampil untuk pertama kalinya setelah pencalonannya sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Biden. Biden dijadwalkan akan berbicara di depan pendukung Demokrat pada hari terakhir konvensi.
Tantangan Biden
Bagi Biden, konvensi ini menjadi jalan untuk menjembatani faksi-faksi di tubuh partai pendukungnya. ”Di dalam satu wadah, belum tentu semua terikat erat menjadi satu,” kata Ketua Partai Demokrat Negara Bagian Georgia Nikema Williams.
Namun, satu hal yang bisa menyatukan seluruh Demokrat dan calon pemilih: satu musuh bersama, yaitu tidak adanya pemimpin dan kepemimpinan di AS.
Perpecahaan ideologis, seperti yang terjadi pada 2016, masih dirasakan saat ini. Di tubuh partai, masih ada ketidaksepakatan tentang bagaimana layanan kesehatan universal yang merata bagi seluruh warga, pendidikan tinggi yang terjangkau, hingga masalah reformasi hukum di AS.
Menurut para pemimpin faksi progresif, persoalan itu adalah tantangan yang harus menjadi perhatian Biden.
Stephanie Taylor, pemimpin faksi progresif dan salah satu pendiri Komite Kampanye Perubahan Progresif, menyatakan, loyalis mereka akan memilih melawan Trump.
Taylon menyesalkan keputusan Biden dan Komite Nasional Demokrat yang memberikan panggung bagi tokoh yang berlawanan dengan mereka, termasuk Mike Bloomberg, pada konvensi.
Taylor mengatakan, jika Biden ingin memberikan energi bagi kelompok progresif untuk benar-benar berada di belakangnya, senator asal Vermont itu harus menjadikan tokoh-tokoh progresif muda seperti Ocasio-Cortez dan Julian Castro untuk berdiri bersamanya, mendampinginya selama berkuasa.
”Tidak hanya itu, Biden harus menghilangkan utang pelajar/siswa dan meneruskan program layanan kesehatan untuk semua,” kata Taylor. Dia mengingatkan, energi progresif dan energi untuk memilih akan sangat penting bagi Biden, Harris, dan Demokrat.
Biden sendiri diperkiarakan akan berbicara tentang penanganan pandemi oleh Trump yang tidak terarah, termasuk rencananya sendiri untuk menanggulangi krisis ekonomi yang mengancam AS.
Termasuk rencana perekonomiannya yang diberi tajuk ”Membangun Kembali dengan Lebih Baik”, sebuah rencana perbaikan ekonomi senilai 700 miliar dollar AS, dengan fokus utama investasi di dalam pengembangan berbagai teknologi baru dan penciptaan sekitar lima juta lapangan kerja baru.
”Saya pikir hal itu akan menginsiprasi banyak orang. Ini adalah sebuah konvensi bagi semua orang yang mendambakan pemimpin dengan kompetensi,” kata Ketua Komite Nasional Demokrat Tom Perez. (AFP/AP)