Keluarga Rajapaksa Kukuhkan Kekuasaan di Sri Lanka
Kakak beradik Rajapaksa kini jadi presiden dan perdana menteri. Anak dan keponakan mereka jadi anggota parlemen. Sri Lanka berada dalam genggaman kekuasaan satu keluarga atau klan Rajapaksa.
Oleh
Kris Mada
·3 menit baca
KOLOMBO, JUMAT — Klan atau garis keturunan keluarga Rajapaksa mengukuhkan kekuasaan mereka di Sri Lanka selepas pengumuman hasil pemilu legislatif, Jumat (7/8/2020). Partai Barisan Rakyat pimpinan Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa meraih 145 dari 225 kursi yang diperebutkan lewat pileg, Rabu (5/8/2020).
Pileg Sri Lanka digelar sembilan bulan setelah adik kandung Mahinda, Gotabaya Rajapaksa, menjadi presiden dan Mahinda menjadi perdana menteri.
Hasil pileg kali ini membuat Mahinda dan anaknya, Namal, sama-sama menjadi anggota parlemen dari Partai Barisan Rakyat (SLPP). Namal terpilih dari daerah pemilih (dapil) Hambantota, kota dengan pelabuhan yang dibangun dari dana yang dikucurkan China.
Sebagai pemimpin partai peraih kursi terbesar di parlemen, Mahinda bisa kembali menjadi PM. Sebelum menjadi PM, dia menduduki kursi presiden selama sepuluh tahun (2005-2015).
Ada yang menduga, Mahinda akan melibatkan Namal di kabinet. Sejumlah anggota klan Rajapaksa juga ikut bertarung dan memenangi pileg kali ini.
Selepas hasil pileg diketahui, PM India Narendra Modi menelepon Mahinda dan membahas kerja sama India-Sri Lanka di masa depan. ”Dengan dukungan kuat rakyat Sri Lanka, saya tidak sabar bekerja sama lebih erat untuk semakin mendekatkan hubungan lama negara kita,” kata Mahinda kepada Modi.
Hubungan India-Sri Lanka kurang nyaman setelah Gotabaya mengumumkan peninjauan ulang proyek terminal timur di Pelabuhan Colombo. Proyek bernilai hingga 700 juta dollar AS itu disebut akan dikuasai bersama Sri Lanka dan India serta Jepang sebagai pendana.
Parlemen Sri Lanka punya total 225 kursi dan 196 kursi di antaranya diperoleh dari hasil suara di setiap dapil. Sementara sisa 29 kursi dibagi ke partai-partai sesuai perolehan mereka masing-masing di pemilu.
Dari 196 kursi, partai Mahinda mendapat 128 kursi. Sementara dari 29 kursi sisa yang pembagiannya diumumkan Jumat ini, partai Mahinda dapat tambahan 17 kursi.
Sementara Partai Persatuan Nasional (UNP) pimpinan Ranil Wickremesinghe hanya mendapat satu kursi. Padahal, Wickremesinghe menjadi PM Sri Lanka periode 2015-2019 setelah partai itu memenangi 109 kursi di pemilu 2015.
Justru pecahan UNP, yakni Partai Persatuan Rakyat (SJB), mendapat 54 kursi. UNP dan SJB pecah setelah Wickremesinghe menolak untuk menyerahkan kepemimpinan UNP kepada Sajith Premadasa yang kini memimpin SJB.
Perubahan konstitusi
Dengan menduduki 145 kursi, secara teknis keluarga Rajapaksa bisa mengubah konstitusi untuk kepentingan kekuasaan klannya. Perubahan dibutuhkan untuk mewujudkan ambisi Gotabaya mendapatkan kekuasaan lebih besar sebagai presiden.
Sebelum pemilu, Gotabaya bolak-balik mengatakan, kekuasaan kepresidenan perlu diperkuat lagi. Sejak menang pilpres Sri Lanka 2019, Gotabaya kerap mengatakan, ia menemui banyak pembatasan untuk mewujudkan program kerjanya.
Walakin, sejumlah analis meragukan Mahinda mau segera mendorong perubahan. Sebab, hal itu bisa memicu persaingan Mahinda-Gotabaya. Selain itu, Mahinda ingin Namal mendapat porsi kekuasaan pada periode ini agar bisa menjadi penerusnya.
Jabatan presiden memang pernah sangat berkuasa pada periode 1978-2015. Kekuasaan itu, antara lain, dinikmati Mahinda kala dia menjadi presiden. Di masa Presiden Maithripala Sirisena (2015-2019), konstitusi diubah dan kekuasaan kepresidenan dikurangi.
Kala jadi presiden, Mahinda mengubah konstitusi yang menghapuskan ketentuan jabatan presiden hanya boleh dua periode. Dengan itu, ia mencoba kembali menjadi presiden pada pemilu 2015. Sirisena mengalahkannya.
Di masa jabatan Sirisena, Mahinda pernah dua kali mencoba menjadi PM. Upaya itu gagal dan memicu kebuntuan politik di Sri Lanka pada 2018. Ia bisa menjadi PM setelah Gotabaya memenangi pilpres 2019.
Gotabaya menang, antara lain, dipicu insiden bom di beberapa kota Sri Lanka. Keluarga Rajapaksa memanfaatkan insiden itu sebagai bahan kampanye dan menjanjikan bersikap keras terhadap ekstremis.
Kala menjadi presiden, Mahinda memang dikenal keras terhadap kelompok bersenjata. Ia mengakhiri pemberontakan Macan Tamil Elam yang dimulai sejak 1983. Kemenangan atas Tamil Elam menjadi salah satu modal Mahinda memenangi pemilu 2010 dan bisa mendorong perubahan konstitusi.
Di masa pemerintahan Mahinda sebagai presiden, bukan hanya Gotabaya jadi menteri. Adiknya yang lain, Basil, ditunjuk jadi menteri perekonomian 2010-2015. Sementara kakak mereka, Chamal, jadi ketua parlemen 2010-2015.
Setelah kekalahan Mahinda di pemilu 2015, Basil memimpin SLPP. Kepada Economist, Basil pernah mengatakan ingin SLPP menjadi seperti Partai Komunis China yang menjadi satu-satunya partai di ”Negeri Tirai Bambu”. Sistem partai tunggal dinilai Basil menjadi kunci sukses China seperti sekarang.
Keluarga Rajapaksa memang tidak menutupi kedekatan Colombo dengan Beijing. Di masa pemerintahan Mahinda, Beijing dilibatkan dalam aneka proyek bernilai miliaran dollar AS.
Pada 2018, New York Times menerbitkan laporan yang menuding Mahinda menerima suap jutaan dollar AS dari China. Mahinda dan adik-adiknya, yakni Gotabaya dan Basil, bolak-balik menyangkal tudingan itu. (AFP/REUTERS)