Hong Kong Tawarkan Tes Covid-19 Gratis dengan Bantuan China
Tes menjadi komponen penting mengendalikan Covid-19. Kini, China siap membantu otoritas Hong Kong memberikan pelayanan tes Covid-19 gratis bagi warga Hong Kong yang mau.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
HONG KONG, JUMAT — Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengumumkan, Hong Kong akan menawarkan pemeriksaan Covid-19 gratis bagi warganya sebagai bagian dari upaya mengendalikan pandemi Covid-19. Rencana ini paling cepat dilakukan dalam dua minggu lagi.
”Kami ingin melakukan tes itu sesegera mungkin dalam waktu yang pendek karena lebih cepat kami bisa mengidentifikasi mereka yang positif lebih baik,” kata Lam, Jumat (7/8/2020).
Pengumuman tawaran tes gratis itu muncul setelah China mengirimkan tim kesehatan ke Hong Kong untuk melakukan tes Covid-19 yang luas. Ini merupakan yang pertama kalinya Beijing membantu Hong Kong dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Nantinya, secara teknis, tes Covid-19 akan dilakukan anak perusahaan Hong Kong dari tiga perusahaan China, termasuk perusahaan yang bergerak di bidang genomik, BGI Group. ”Situasi di Hong Kong masih kritis, jumlah kasus tetap tinggi,” kata Lam kepada wartawan.
Saat menyampaikan pernyataan tersebut, Lam duduk membelakangi latar belakang layar televisi lebar yang bertuliskan, ”Lawan virus korona dengan dukungan penuh pemerintah pusat”.
Wilayah China mengalami lonjakan penularan lokal Covid-19 sejak awal Juli lalu. Sejak itu Pemerintah China menerapkan pengetatan pembatasan, termasuk larangan berkerumun dua orang atau lebih dan kewajiban mengenakan masker di seluruh ruang publik yang terbuka.
Sejak Januari 2020, sekitar 3.900 orang di Hong Kong dilaporkan positif Covid-19. Dari jumlah itu, 46 orang di antaranya meninggal. Dari total jumlah itu, sedikitnya 2.500 kasus atau 70 persen dari total kasus yang dilaporkan muncul sejak awal Juli 2020. Pada Jumat (7/8/2020), Hong Kong kembali melaporkan 89 kasus baru yang mayoritas merupakan penularan lokal.
Lam menyampaikan bahwa dirinya pada Juli 2020 telah meminta bantuan Beijing untuk meningkatkan kemampuan dan fasilitas pemeriksaan Covid-19 di Hong Kong. Lam juga berusaha menghilangkan ketakutan sejumlah warganya yang meyakini bahwa China dapat memanfaatkan pemeriksaan Covid-19 untuk mengumpulkan sampel DNA demi kepentingan pengawasan warga.
Komisi Kesehatan China telah mengirimkan ”unit pendahulu” yang merupakan teknisi laboratorium klinis sejak hari Minggu lalu. Tim lainnya telah disiapkan untuk membantu Hong Kong membangun rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19 yang mirip dengan yang pernah dibangun di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China bagian tengah, tempat asal-mula wabah Covid-19.
Tawaran pemeriksaan gratis ini mungkin saja disambut baik oleh warga Hong Kong di luar Hong Kong. Akan tetapi, banyak warga Hong Kong tetap curiga kepada Beijing yang memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong. Pengawasan biometrik, termasuk DNA, merupakan bagian dari pengawasan warga yang selama ini dilakukan Beijing.
Tokoh oposisi Hong Kong juga telah menyampaikan ketakutannya bahwa tes Covid-19 oleh petugas medis dari China daratan akan membantu Beijing ”memanen” DNA sebanyak 7,5 juta penduduk Hong Kong.
Otoritas Hong Kong membantah tuduhan itu. ”Itu adalah tuduhan yang tidak benar bahwa sampel DNA warga Hong Kong akan dikirim ke daratan China,” ujar Lam. Ia menambahkan bahwa semua sampel akan dihancurkan setelah dipakai untuk pemeriksaan Covid-19.
Lam menambahkan bahwa ”teori konspirasi” telah ”merusak hubungan antara pemerintah pusat dan Hong Kong”.
Lam mengatakan, laboratorium yang melakukan tes tidak akan diberi informasi pribadi apa pun dari warga yang menjalani pemeriksaan. ”Jika warga masih takut, tidak perlu ikut,” ujar Lam.
”Program ini sepenuhnya sukarela untuk menyediakan layanan pemeriksaan bagi mereka yang memang ingin menjalani tes.” (REUTERS/AFP)