Trans-Pasifik Tetap Lawan Proteksionisme di Tengah Korona
Karantina atau penutupan wilayah yang dilakukan di sebagian besar dunia untuk sementara waktu menghancurkan jaringan pemasok global.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
MONTERREY, RABU — Menteri negara-negara yang tergabung dalam blok Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) pada Rabu (5/8/2020) tetap mempertahankan kesepakatan untuk melawan proteksionisme global. Di tengah pandemi Covid-19, negara-negara di Pasifik itu bertekad menghindari kondisi kekurangan makanan dan obat-obatan.
”Kami sangat yakin bahwa dengan keadaan saat ini, justru lebih penting daripada sebelumnya untuk melawan proteksionisme,” demikian pernyataan bersama para menteri anggota CPTPP setelah pertemuan tingkat menteri virtual yang digelar oleh Pemerintah Meksiko.
Kelompok CPTPP terdiri dari 11 anggota. Mereka adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Cile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam. Ekonomi gabungan negara-negara itu diperkirakan bernilai total sekitar 13,5 triliun dollar AS.
Covid-19 telah memperburuk tren menuju proteksionisme di panggung global. Hal itu tampak antara lain ketika sejumlah negara Eropa mengambil langkah untuk mendukung investasi dalam negeri. Perang dagang dan intrik-intrik dalam dinamika hubungan juga terus terjadi antara Amerika Serikat dan China.
Karantina atau penutupan wilayah yang dilakukan di sebagian besar dunia untuk sementara waktu menghancurkan jaringan pemasok global. Padahal, rantai pasok nilai adalah pusat manufaktur modern. Namun, tekad para anggota CPTPP digelorakan.
”Saya yakin kita harus mengambil tindakan untuk memperkuat rantai pasokan regional yang ada dan membangun rantai yang baru dalam menghadapi pandemi Covid-19,” kata Menteri Ekonomi Meksiko Graciela Marquez dalam pidato pembukaan pertemuan para menteri itu.
Saya yakin kita harus mengambil tindakan untuk memperkuat rantai pasokan regional yang ada dan membangun rantai yang baru dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh kementerian ekonomi Meksiko itu, para menteri itu mengatakan rantai pasokan yang terbuka dan terhubung memainkan ”peran penting dalam menghindari kekurangan pangan dan memastikan keamanan pangan global”.
Para anggota kelompok itu pun berjanji untuk ”memfasilitasi aliran barang dan layanan penting selama pandemi”. Termasuk dalam kesepakatan itu adalah untuk menjaga persediaan dan peralatan medis.
Pembaharuan WTO
Para menteri itu juga menyatakan tekad kelompok itu untuk memperbarui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). WTO dinilai harus menunjukkan kemampuan untuk memberikan gebrakan dan solusi pada aneka masalah abad ke-21.
Hal itu menyoroti kebuntuan organisasi perdagangan global itu selama lebih dari satu dekade dalam negosiasi perdagangan.
Negara AS dan China sebagai dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia bukanlah anggota blok CPTPP. Kelompok CPTPP itu didirikan, antara lain, sebagai penyeimbang pengaruh China yang semakin besar di tingkat global.
Blok CPTPP sebelumnya adalah TPP di mana di sana terdapat AS di dalamnya. Namun, Presiden AS Donald Trump menarik keikutertaan AS dari perjanjian tersebut segera setelah ia terpilih sebagai presiden AS pada tahun 2017.
Negara lain disebut ingin masuk ke CPTPP. Salah satunya adalah Inggris setelah negara itu keluar dari Uni Eropa. Duta Besar Inggris untuk Meksiko Corin Robertson mengatakan, proses itu akan memakan waktu. Keinginan Inggris takkan tertampung dan tak dieksekusi dalam pertemuan tingkat menteri.
”Niat kami masih kuat untuk bergabung dengan CPTPP. Kami melihatnya sebagai peluang besar bagi Inggris sebagai bagian dari agenda perdagangan yang lebih ambisius pasca-Brexit,” kata Robertson kepada Reuters.
Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan pada konferensi video bahwa Tokyo akan menyambut keanggotaan baru di blok tersebut. Jepang adalah negara yang paling berkepentingan dengan blok seperti CPTPP.
”Secara prinsip, Jepang menyambut baik negara-negara ekonomi yang bersedia memenuhi standar tinggi perjanjian tersebut,” katanya dalam pertemuan itu. (REUTERS)