Menteri Kesehatan AS Hendak Melawat Taiwan, China Protes
Secara resmi, AS tidak mempunyai hubungan dengan Taiwan. Walakin, AS terus menyokong Taiwan lewat beragam cara. AS menjadi pemasok senjata utama Taiwan.
Oleh
kris mada
·4 menit baca
BEIJING, KAMIS — China telah menyampaikan keprihatian serius atas rencana kunjungan Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar ke Taiwan dalam waktu dekat. Hal itu untuk pertama kali pejabat tingkat tinggi AS berkunjung dalam beberapa dekade ini ke Taiwan.
Beijing meminta Washington menghormati prinsip Satu China. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, China sangat menentang hubungan resmi AS-Taiwan. Sikap itu sangat jelas dan selalu sama.
”Masalah Taiwan paling penting dan sensitif dalam hubungan AS-China dan prinsip Satu China adalah fondasi politik dalam hubungan bilateral,” ujarnya, Rabu (5/8/2020), di Beijing, sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Wang mendesak AS menghormati prinsip itu. Washington juga diminta mematuhi tiga pernyataan bersama AS-China, menghentikan segala bentuk saling kunjung di antara pejabat AS-Taiwan, dan menangani masalah Taiwan secara layak dan berhati-hati.
Beijing meminta Washington jangan sampai menunjukkan dukungan bagi kemerdekaan Taiwan agar tidak semakin merusak hubungan AS-China dan kestabilan kawasan. Wang mengatakan, prinsip Satu China diakui komunitas internasional.
Rencana lawatan Alex Azar diumumkan pada Selasa lalu. Ia akan menjadi pejabat tertinggi AS yang pernah melawat ke Taiwan dalam 40 tahun terakhir. Di sana, Azar akan membahas penanganan Covid-19.
”Taiwan menjadi contoh tranparansi dan kerja sama kesehatan global selama pandemi Covid-19 dan jauh sebelum itu. Saya tidak sabar menyampaikan dukungan Presiden Trump kepada kepemimpinan Taiwan di (sektor) kesehatan global dan menekankan kepercayaan bersama bahwa masyarakat bebas dan demokratis adalah cara terbaik melindungi dan mendorong kesehatan,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengumumkan, Azar akan bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Menteri Kesehatan Chen Shih-chung. Chen mengatakan, ia tidak sabar menunggu lawatan itu.
”Ini dorongan besar bagi status global kami di (sektor) kesehatan masyarakat. Ini langkah maju,” ujar Chen.
Taiwan bersyukur karena disokong AS untuk mendapat akses ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pandemi. Taiwan bukan anggota WHO karena penolakan China. Bagi China, Taiwan hanya salah satu provinsinya dan karena itu tidak bisa menjadi anggota di sejumlah lembaga internasional.
Pada Maret 2020, Presiden AS Donald Trump mengesahkan aturan tentang peningkatan dukungan bagi peran internasional Taiwan. Selepas pengesahan itu, Beijing menyatakan akan ada pembalasan. Walakin, sampai sekarang tidak ada tindak lanjut dari pernyataan itu.
Secara resmi, AS tidak mempunyai hubungan dengan Taiwan. Sebab, AS telah mengakui Republik Rakyat China (RRC) sebagai satu-satunya negara yang berhak menggunakan nama ”China” di forum internasional.
Kedutaan besar AS untuk China dipindah dari Taipei ke Beijing pada dekade 1970-an. Kini, di Taipei hanya ada American Institute yang menjalankan semua fungsi diplomatik dan konsuler AS di Taiwan.
Di sisi lain, AS terus memasok aneka senjata dan sokongan lain kepada Taiwan. Kapal perang AS bolak-balik berlayar di Selat Taiwan. Washington juga terus menyokong Taiwan di berbagai forum internasional. Semua manuver itu selalu diprotes Beijing.
Kesepakatan gagal
Masih terkait hubungan AS-China, bakal calon Presiden AS Joe Biden mengatakan, perundingan dagang AS-China yang digagas Trump sedang menuju kegagalan. Hal itu, antara lain, ditunjukkan dengan defisit 28,4 miliar dollar AS dalam neraca perdagangan AS-China periode Juni 2020. Defisit itu menunjukkan Beijing belum mewujudkan komitmennya menambah impor dari AS.
Dalam kesepakatan dagang AS-China, Beijing berjanji menambah impor dari AS hingga 200 miliar dollar AS. Impor akan fokus pada produk pertanian, manufaktur, energi, dan jasa.
Biden menyebut, kesepakatan dagang AS-China tidak bisa dilaksanakan. Kesepakatan itu penuh dengan kelemahan dan aneka janji lama China. Kesepakatan itu memungkinkan China terus menyubsidi BUMN dan mencuri hak kekayaan intelektual AS.
Pernyataan Biden mengindikasikan, AS tetap akan keras kepada China selepas pemilu 2020. Trump dan Biden sama-sama mengindikasikan akan tetap bersikap keras kepada China. Pernyataan Biden juga sekaligus upaya menyangkal tudingan Trump bahwa Biden akan lunak kepada China.
Isu China menjadi salah satu perhatian pemilih AS terutama di kelompok konservatif. Sebab, China dicitrakan sebagai penyebab pabrik-pabrik AS pindah sehingga banyak pengangguran di sana. (AP/REUTERS)