Pascaledakan di Beirut, Tawaran Bantuan dari Sejumlah Negara Mengalir ke Lebanon
Negara-negara sahabat, sekutu dekat, dan bahkan musuh tradisional Lebanon menawarkan bantuan untuk mempercepat penanganan korban pasca-ledakan dahsyat di kota Beirut. Simpati terus mengalir dari seluruh penjuru dunia.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
BEIRUT, RABU — Ledakan besar yang meluluhlantakkan sebagian ibu kota Lebanon, Beirut, membuat sejumlah negara bersimpati. Negara-negara sekutu dekat hingga musuh tradisional Lebanon, Rabu (5/8/2020), memberikan penghormatan pada puluhan warga yang tewas akibat ledakan itu sekaligus menawarkan bantuan kedaruratan dan juga pemulihan.
Negara-negara Teluk adalah kelompok negara yang pertama kali bereaksi dengan kondisi itu. Qatar berjanji akan mengirimkan rumah sakit lapangan untuk mendukung upaya respons dan tindakan medis bagi para korban. Kuwait juga menyatakan hal yang sama, mengirimkan bantuan medis darurat.
Ledakan dahsyat di Beirut, kota berpenduduk 2,2 juta jiwa, itu terjadi pada Selasa (4/8/2020) sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Sedikitnya 78 orang tewas dan hampir 4.000 orang mengalami luka-luka akibat ledakan dahsyat tersebut. Pejabat keamanan Lebanon mengungkapkan bahwa insiden tersebut berasal ledakan 2.750 ton bahan peledak jenis amonium nitrat di salah satu gudang di pelabuhan kota Beirut.
Penguasa Qatar, Emir Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Rabu, berharap para korban ledakan segera pulih dan bisa berkumpul kembali dengan kerabatnya. Sementara Wakil Presiden Uni Emirat Arab dan penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, mencuit penghormatan dan belasungkawa pemerintahannya kepada warga Lebanon.
Pemerintah Mesir mengirimkan pernyataan keprihatinan yang mendalam kepada Lebanon dan warganya yang turut menjadi korban dalam peristiwa ledakan itu. Sementara Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboulgheit, selain menyatakan keprihatinan atas peristiwa tersebut, juga menekankan pentingnya pencarian fakta dan pengungkapan kebenaran di balik terjadinya ledakan yang menewaskan lebih dari 70 warga itu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menelepon langsung Presiden Lebanon Michel Aoun. Seperti diberitakan kantor kepresidenan Turki, Erdogan menyatakan bahwa negaranya siap memberikan bantuan kemanusiaan yang dibutuhkan Lebanon.
Pemerintah Jordania, melalui Menteri Luar Negeri Ayman Safadi, menyatakan, mereka siap memberikan bantuan yang dibutuhkan Lebabon. Iran, salah satu sekutu dekat Lebanon dan kelompok Hezbollah, menyatakan siap memberikan bantuan yang dibutuhkan Lebanon dengan ”cara apa pun yang diperlukan”.
”Pikiran dan doa kami bersama rakyat Lebanon yang hebat dan tangguh. Tetap kuat, Lebanon,” demikian cuit Menlu Iran Mohammad Javad Zarif melalui akun Twitter-nya.
Tawaran dari musuh
Tidak hanya negara tetangga, negara sahabat dan sekutu terdekat di kawasan yang berkeinginan untuk membantu Pemerintah Lebanon dan warganya pasca-ledakan. Israel, musuh tradisional dan secara teknis masih berperang dengan Lebanon, juga menawarkan bantuan kemanusiaan.
Dalam pernyataannya, Pemerintah Israel ingin mengirimkan bantuan medis dan kemanusiaan, serta bantuan kedaruratan segera untuk membantu warga Lebanon pasca-ledakan. ”Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi, atas nama negara Israel, telah menawarkan kepada Pemerintah Lebanon bantuan medis dan kemanusiaan serta bantuan darurat melalui perantara internasional,” demikian pernyataan Pemerintah Israel.
Keprihatinan dan belasungkawa tidak hanya datang dari satu kawasan, tetapi dari negara-negara di luar kawasan. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesedihannya atas peristiwa yang terjadi pada Selasa petang itu. ”Rusia ikut merasakan kesedihan rakyat Lebanon,” demikian pernyataan Kremlin.
Pemerintah Amerika Serikat juga menyatakan akan mengirimkan bantuan. ”Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami untuk semua yang terkena dampak dan siap untuk menawarkan semua bantuan yang mungkin, kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian mengungkapkan, negaranya siap memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Lebanon. ”Perancis berdiri dan akan selalu berdiri di sisi Lebanon dan warganya,” kata Le Drian.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menambahkan, bantuan dan sumber daya Perancis sedang dikirim ke Lebanon. ”Perancis ada di sisi Libanon. Selalu,” cuit Macron dalam sebuah tweet berbahasa Arab. (AFP/REUTERS)