Setelah Dua Bulan di Luar Angkasa, Selamat Datang Kembali ke Bumi
Perusahaan swasta menorehkan tonggak sejarah karena telah berhasil membawa dua astronot Amerika Serikat ke orbit dan memulangkannya kembali setelah dua bulan berada di stasiun luar angkasa internasional.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
Dua astronot Amerika Serikat, Bob Behnken dan Doug Hurley, yang terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menggunakan pesawat luar angkasa Crew Dragon Endeavour milik SpaceX telah kembali ke Bumi. Kapsul yang membawa keduanya mendarat di Teluk Meksiko, Minggu (2/8/2020), setelah berada di luar angkasa selama dua bulan.
Behnken dan Hurley menjadi bukti keberhasilan perusahaan swasta pertama untuk membawa astronot ke dan dari orbit sekaligus pendaratan astronot AS pertama dalam 45 tahun terakhir. ”Selamat datang kembali ke planet Bumi dan terima kasih telah terbang dengan SpaceX,” kata Pusat Kendali Misi SpaceX.
Keduanya melepaskan diri dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Sabtu (1/8/2020) dan menempuh perjalanan kembali ke Bumi selama 21 jam. Kapsul yang membawa keduanya dijadwalkan mendarat di pesisir Pensacola, Florida, pukul 14.48 waktu setempat. Ini merupakan misi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pertama untuk membawa awak pesawat dari tanah AS dalam sembilan tahun terakhir.
Para penonton mengelilingi lokasi pendaratan yang berjarak beberapa mil dari pantai dengan perahu pribadi mereka. Tim SpaceX dan NASA tampak mengangkat kapsul Dragon dari air menggunakan crane.
”Terima kasih karena telah melakukan bagian paling sulit sekaligus paling penting dari penerbangan luar angkasa, menerbangkan kami ke orbit, dan membawa pulang kembali,” kata Behnken kepada Pusat Kendali Misi SpaceX di Hawthorne begitu pintu kapsul Dragon Endeavour terbuka.
”Saya bangga menjadi bagian kecil dari seluruh usaha perusahaan membawa orang ke dan dari stasiun luar angkasa,” ujar Hurley sambil mengacungkan jempolnya saat dibawa menggunakan brankar sesuai dengan prosedur agar astronot menyesuaikan dengan gravitasi Bumi.
Pada perjalanan kembali ke Bumi, mesin pendorong yang ada pada pesawat dan dua set parasut bekerja otomatis untuk memperlambat kapsul. Saat di orbit, Behnken dan Hurley dibawa dalam kecepatan 17.500 mil (sekitar 28.163 kilometer) per jam, lalu melambat menjadi 350 mil (sekitar 563 km) per jam saat memasuki atmosfer dan akhirnya menjadi 15 mil (sekitar 24 km) per jam saat mendarat di air.
Ketika memasuki atmosfer Bumi, lapisan luar kapsul mampu menahan suhu hingga 3.500 fahrenheit atau sekitar 1.926 derajat celsius. Sementara Behnken dan Hurley terikat di dalam kabin dengan mengenakan pakaian luar angkasa SpaceX berwarna putih yang mampu menahan suhu 85 fahrenheit atau sekitar 29 derajat celsius.
Kekuatan gravitasi (G forces) yang kemungkinan dirasakan oleh kedua astronot adalah 4-5 kali gravitasi Bumi.
Setelah tiba di Bumi, kedua astronot akan menjalani pemeriksaan medis di Pensacola sebelum terbang ke Pusat Antariksa Johnson di Houston, Texas.
Minggu pagi kedua astronot itu terbangun dan mendengarkan rekaman panggilan untuk bangun dari putra-putra mereka. ”Selamat pagi Dragon Endeavour,” kata putra Hurley melalui rekaman. ”Saya senang melihatmu terbang ke antariksa, tapi saya lebih bahagia karena kamu sudah pulang kembali.”
SpaceX, perusahaan milik miliarder Elon Musk itu, menempuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa menorehkan pencapaian mengirim manusia ke orbit dan membawa kembali pulang.
BBC mencatat, pada 31 Mei 2020, Dragon menjadi pesawat luar angkasa pertama yang membawa awak yang diluncurkan dari tanah Amerika, tepatnya dari Pusat Antariksa Kennedy NASA, sejak program ini dihentikan tahun 2011. Sejak saat itu, AS harus mengandalkan program antariksa Rusia untuk mengirimkan astronaut ke stasiun luar angkasa.
Dibangun oleh perusahaan SpaceX milik Elon Musk, Dragon merupakan bagian dari rencana NASA untuk menyerahkan penerbangan ke stasiun luar angkasa kepada perusahaan swasta.
Sebelum membawa astronaut, model pertama dari Crew Dragon, yaitu Dragon 1, telah diluncurkan sebanyak 20 kali dalam misi membawa kargo ke ISS antara Mei 2012 sampai Maret 2020. Pada Mei 2014, Musk mengenalkan konsep pesawat Crew Dragon Endeavour dengan tujuh kursi pada sebuah acara di kantor pusat SpaceX di Hawthorne, California.
Berniat mendorong pasar komersial antariksa, NASA memberikan hampir delapan miliar dollar AS kepada SpaceX dan Boeing Co secara kolektif pada tahun 2014 untuk mengembangkan kapsul antariksa dalam model kontrak yang memungkinkan NASA membeli kursi astronaut dari kedua perusahaan.
Dari Pusat Antariksa Johnson di Houston, Administrator NASA Jim Bridenstine, mengatakan, ”Kita memasuki era baru penerbangan manusia antariksa di mana NASA tidak lagi menjadi pembeli, pemilik, dan operator semua perangkat keras. Kami akan menjadi konsumen, salah satu dari banyak konsumen. Saya ingin melihat pesawat awak Dragon melayani tidak hanya penerbangan ke ISS, tapi juga stasiun luar angkasa komersial.”
”Senang melihat astronot NASA kembali ke Bumi setelah misi dua bulan yang berhasil,” tulis Presiden AS Donald Trump di Twitter. ”Terima kasih semuanya!” (REUTERS)