Norwegia Larang Kapal Pesiar Berpenumpang di Atas 100 Orang
Setelah sejumlah operator kapal pesiar beroperasi kembali, kini bermunculan kasus Covid-19 di kapal pesiar yang sudah berlayar. Hal serupa pernah terjadi pada beberapa kapal pesiar di awal wabah terjadi.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
OSLO, SELASA — Norwegia melarang semua kapal pesiar dengan lebih dari 100 orang untuk menurunkan penumpangnya di pelabuhan mereka selama 14 hari sejak Senin (3/8/2020). Larangan dibuat setelah Covid-19 menular di satu kapal pesiar yang menurunkan penumpangnya di Pelabuhan Tromso, pekan lalu.
Penumpang kapal pesiar yang positif Covid-19 dikhawatirkan menyebarkan virus korona di kota-kota di pesisir barat Norwegia, tempat kapal mereka singgah.
Menteri Kesehatan Norwegia Bent Hoie mengatakan, kapal yang sudah berangkat tetap bisa menurunkan penumpang dan awak kapalnya di pelabuhan-pelabuhan Norwegia. Namun, kapal yang belum memulai perjalanannya tidak bisa. Aturan ini berlaku selama 14 hari ke depan.
”Pandemi belum berakhir,” ujar Hoie dalam jumpa pers.
Kebijakan itu diambil menyusul ditemukannya minimal 41 orang penumpang dan awak kapal pesiar MS Roald Amundsen milik perusahaan Norwegia, Hurtigruten, yang positif Covid-19. Ratusan penumpang lainnya diperintahkan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari.
Otoritas lokal menyebutkan, sebelum berlabuh di Norwegia, kapal tersebut sempat merapat di Jerman, Denmark, Austria, Filipina, dan Latvia.
Pada Jumat (31/7/2020), empat awak kapal MS Roald Amundsen dirawat di rumah sakit ketika kapal itu sandar di Pelabuhan Tromso, Norwegia. Belakangan mereka diketahui positif Covid-19. Hasil pemeriksaan pun menunjukkan 32 dari 158 awak kapal lainnya juga positif.
Di antara awak kapal yang positif, 32 orang adalah warga Filipina. Selebihnya warga Norwegia, Perancis, dan Jerman. Ketika berangkat dari negara asalnya, seluruh awak kapal berkewarganegaraan asing telah menjalani tes Covid-19, tetapi tidak menjalani karantina sebelum mulai bekerja aktif di kapal.
Sementara para penumpang MS Roald Amundsen diperbolehkan turun dari kapal tanpa satu pun menjalani pemeriksaan. Akibatnya, sekarang Hurtigruten dan otoritas lokal kesulitan melacak keberadaan mereka.
Hurtigruten telah mencoba menghubungi semua penumpang MS Roald Amundsen yang berlayar pada rute Bergen-Svalbard pada 17-24 Juli dan 25-31 Juli. Jumlah penumpang pada pelayaran pertama sebanyak 209 orang dan pada pelayaran kedua 178 orang.
Norwegian Institute of Public Health dan otoritas Tromso menginformasikan, sejauh ini, lima dari 387 penumpang kapal yang telah berlayar dalam dua rute berbeda sejak 17 Juli diketahui positif Covid-19.
Norwegia yang berpenduduk 5,4 juta jiwa telah mencabut mayoritas kebijakan pembatasannya dalam beberapa minggu terakhir setelah Covid-19 bisa terkendali. Sampai Senin (3/8/2020), Norwegia melaporkan total 9.268 kasus Covid-19 dengan jumlah kasus meninggal 256 kasus.
Hurtigruten merupakan operator kapal pesiar pertama di dunia yang kembali beroperasi sejak pertengahan Juni 2020 dengan menerapkan pembatasan kapasitas penumpang, jaga jarak fisik, dan protokol kesehatan yang ketat lainnya. Setelah kebijakan terbaru ini, Hurtigruten menghentikan sementara operasional kapal pesiar hingga pemberitahuan berikutnya.
”Kami telah gagal,” kata CEO Hurtigruten Daniel Skjeldam kepada wartawan. ”Atas nama perusahaan, saya meminta maaf yang setinggi-tingginya.”
Kapal pesiar MS Roald Amundsen telah dijadwalkan berlayar di sekitar Kepulauan Inggris pada September 2020. Operasional dua kapal pesiar lainnya juga ditunda. Meski begitu, kapal angkutan barang tetap beroperasi membawa kargo di pelabuhan-pelabuhan Norwegia.
Kepolisian Norwegia menyampaikan akan menginvestigasi apakah ada aturan yang dilanggar oleh Hurtigruten.
Di Italia, operator kapal pesiar Costa Crociere menyatakan tiga awak kapalnya di Civitavecchia dekat Roma diketahui positif Covid-19. Tiga orang tersebut terdiri dari dua awak yang bekerja di kapal Costa Deliziosa dan kini sudah dirawat di rumah sakit serta satu awak kapal Costa Costa Favolosa yang menjalani isolasi di kapal.
Operator kapal pesiar tersebut, yang merupakan bagian dari Carnival Corp, menyebutkan, semua awak kapal menjalani tes sebelum meninggalkan negara asalnya. Mereka juga kembali menjalani tes ketika tiba di Italia dan menjalani masa pemantauan selama dua minggu setelahnya.
Di Pasifik Selatan, lebih kurang 340 penumpang dan awak kapal pesiar Paul Gauguin harus bertahan di atas kapal di Tahiti setelah seorang penumpang diketahui positif Covid-19. Komisariat Polinesia Perancis mengatakan, semua yang ada di kapal akan dites dan tetap berada di kapal sampai hasilnya keluar.
Kepulauan Pasifik Selatan mulai dibuka kembali untuk wisatawan akhir bulan lalu dengan syarat semua wisatawan harus dites Covid-19 sebelum tiba di sana dan menjalani tes kedua empat hari kemudian. (REUTERS/AP)