Paus Benediktus XVI, yang menjabat sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma dari tahun 2005-2013, dikabarkan tengah sakit. Namun, dia masih berkeinginan kuat untuk menulis apabila pulih dari sakitnya.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
VATIKAN, SENIN — Paus emeritus Benediktus XVI, mantan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, dikabarkan tengah sakit. Dia kini menjalani perawatan di Vatikan.
Kabar sakitnya Paus Benediktus XVI dikeluarkan oleh surat kabar Jerman, Passeur Neue Presse. Media tersebut mengutip keterangan penulis biografi Paus Benediktus XVI, Peter Seewald, yang bertemu langsung dengan mantan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma tahun 2005-2013 itu pada Sabtu (1/8/2020) pekan lalu.
Seewald menceritakan bahwa Paus Benediktus, yang sebelumnya sempat sakit selama beberapa waktu, saat ini tengah menjalani pengobatan terkait penyakit yang dideritanya, herpes zoster. Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan virus herpes, menyebabkan ruam di beberapa lokasi tubuh dan bisa mengakibatkan komplikasi yang berkepanjangan apabila tidak mendapat pengobatan yang memadai. Penyakit ini banyak ditemukan pada manula, tetapi kini juga menyerang perempuan atau laki-laki paruh baya.
Seewald mengatakan, suara Paus hampir tidak terdengar. ”Pemikiran dan ingatannya masih sangat baik dan cepat. Tapi, suaranya sulit didengar saat ini,” menurut Seewald, seperti ditulis Passeur Neue Presse.
Seewald dilaporkan mengunjungi Benediktus di Roma pada Sabtu untuk menyajikan biografinya.
Media itu juga menyatakan bahwa Paus Benediktus berkeinginan untuk menuangkan pemikirannya lagi apabila kondisinya kembali pulih seperti sediakala.
”Pada pertemuan itu, Paus, meskipun sakit, optimistis dan menyatakan bahwa jika kekuatannya meningkat lagi dia mungkin akan memungut penanya lagi dan mulai menulis,” kata surat kabar itu.
Paus Benediktus, yang berusia 93 tahun, sejak mundur dari jabatannya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik, memilih tetap tinggal di bekas biara di taman Vatikan. Pada Juni tahun lalu, untuk pertama kalinya sejak mundur dari penugasannya, dia meninggalkan Italia untuk berkunjung ke kampung halamannya di Bavaria, memberi penghormatan terakhir pada sang kakak, Georg.
Georg Ratzinger meninggal pada 1 Juli dalam usia 96. Kedua bersaudara itu ditahbiskan menjadi imam pada hari yang sama tahun 1951.
Paus Benediktus, yang terpilih pada 2005 untuk menggantikan Paus Yohanes Paulus II setelah hampir 27 tahun bertugas, mengejutkan dunia dan bahkan para pembantu terdekatnya ketika mengumumkan pengunduran dirinya pada Februari 2013. Pengumuman itu disampaikannya sendiri dalam bahasa Latin.
Dia mengatakan kepada sekelompok kardinal bahwa dia terlalu tua dan lemah untuk memimpin sebuah lembaga dengan lebih dari 1,3 miliar anggota.
Saat pengumuman itu disiarkan, Vatikan terperosok dalam kesulitan keuangan, skandal pelecehan seksual, dan pertikaian di antara para birokrat yang menyebabkan kebocoran dokumen-dokumen penting. Namun, Paus Benediktus menyatakan bahwa pengunduran dirinya karena alasan kesehatan semata.
Vatikan tidak menanggapi kabar ini. Juru bicara Vatikan tidak berkomentar mengenai laporan itu. Sekretaris pribadi Paus Benediktus, Uskup Agung Georg Ganswein, tidak segera membalas telepon untuk meminta komentar.
Laman Vaticannews yang biasa memuat berita-berita seputar kegiatan Gereja Katolik Roma juga tidak memuat berita apa pun terkait kondisi Paus Benediktus. (AFP/Reuters)