Berharap Akhir Tahun Vaksin Covid-19 Sudah Tersedia
Dengan adanya beberapa calon vaksin Covid-19 yang memasuki fase uji klinis tahap III, banyak yang berharap vaksin Covid-19 sudah tersedia akhir tahun 2020 ini.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
REUTERS/AMANDA PEROBELLI
Gubernur Sao Paulo Brasil Joao Doria memegang kotak calon vaksin Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac, yang diuji klinis di Brasil, Selasa (21/7/2020).
WASHINGTON, SELASA — Sejumlah perusahaan farmasi dunia pengembang calon vaksin Covid-19 berharap vaksin Covid-19 telah tersedia akhir tahun 2020. Sejumlah calon vaksin kini sedang dan akan memulai uji klinis tahap III dalam waktu dekat.
Pada Senin (27/7/2020), misalnya, perusahaan farmasi Moderna dan Pfizer Inc mengumumkan memulai uji klinis tahap III calon vaksin Covid-19 dengan melibatkan 30.000 partisipan. Ini merupakan uji klinis tahap III pertama yang didukung oleh Pemerintahan Trump.
Melalui program Operation Warp Speed, Pemerintah AS telah mengucurkan dana untuk meneliti dan mengembangkan calon vaksin Covid-19, mengamankan kebutuhan vaksin Covid-19 dalam negerinya, dan riset terapi Covid-19.
Moderna mendapatkan suntikan dana hampir 1 miliar dollar AS dari Pemerintah AS untuk mengembangkan calon vaksin Covid-19. Sementara jika hasil uji klinis tahap III Pfizer menjanjikan, perusahaan farmasi yang berbasis di New York itu memiliki kesepakatan untuk menjual vaksinnya ke Pemerintah AS senilai 2 miliar dollar AS yang akan diberikan kepada 50 juta warga AS.
AP PHOTO/HANS PENNINK
Petugas pemadam kebakaran dari Ithaca, Wade Bardo, tengah mendapat suntikan dalam studi vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Institut Kesehatan Nasional dan Moderna Inc. Senin (27/7/2020) di Binghamton, New York.
”Memiliki vaksin yang aman dan efektif tersedia pada akhir 2020 menjadi target yang ingin dicapai, tapi ini tujuan utama bagi warga AS,” kata Direktur Institut Kesehatan Nasional (NIH) AS Francis Collins saat mengumumkan dimulainya uji klinis tahap III calon vaksin dari Moderna.
Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengatakan, hasil uji klinis calon vaksin Moderna kemungkinan sudah bisa dilihat November 2020 atau bahkan lebih awal. Fauci menambahkan, dirinya ”tidak khawatir” akan keamanan calon vaksin itu setelah melihat data uji klinis sebelumnya. Fauci juga sudah menyampaikan informasi ini kepada Presiden Donald Trump di Ruang Oval, Senin kemarin.
Kompas
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat Anthony Fauci berbicara dalam jumpa pers di luar Gedung Putih, 12 Maret 2020.
Bagi Trump, upaya agresif AS dalam mengamankan stok vaksin Covid-19 melalui program Operation Warp Speed kini menjadi harapan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap dirinya yang sedang menghadapi pemilu presiden November nanti. Kemungkinan besar sudah ada satu calon vaksin yang disetujui Trump sebelum pemungutan suara berlangsung.
Trump dan Wakil Presiden Mike Pence mengunjungi lokasi penelitian vaksin Covid-19 di North Carolina dan Florida, Senin kemarin. ”Saya mendengar kabar yang sangat positif,” kata Trump ketika ditanya kapan vaksin tersedia untuk publik. ”Tapi, akhir tahun ini kami pikir sudah bisa memberikan izin.”
Selama ini, cara Trump menghadapi pandemi mendapat kritik keras dari warga AS. Negara adidaya ini pun menjadi negara dengan kasus Covid-19 dan kasus meninggal akibat Covid-19 terbanyak di dunia, yaitu 4,1 juta kasus dan 154.727 kasus meninggal. Tak heran jika dalam beberapa jajak pendapat popularitas Trump berada di bawah kandidat presiden dari Demokrat, Joe Biden.
AFP
Support in percent for Joe Biden and Donald Trump, according to Real Clear Politics\' national poll average - AFP / AFP
Secara pribadi, banyak pejabat Gedung Putih yang menggantungkan harapan dalam pemilu presiden pada munculnya calon vaksin Covid-19 potensial. Mereka percaya ini akan menjadi “kejutan Oktober. Sejumlah pihak menilai, jika tidak berhasil menghadirkan vaksin Covid-19 Trump kemungkinan akan hancur. Tapi, jika berhasil menghadirkan vaksin pun tetap dinilai terlambat.
Terdapat lebih dari 150 calon vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia dalam berbagai tahap berbeda. Beberapa di antaranya, sejauh ini, memperlihatkan hasil yang potensial dan telah masuk dalam uji klinis tahap III sebelum nantinya diajukan untuk mendapatkan izin edar.
Selain Moderna dan Pfizer, Johnson and Johnson juga memasuki uji klinis di AS pekan ini dan diperkirakan sampai di uji klinis tahap III awal September 2020. Adapun perusahaan farmasi Inggris-Swedia, AstraZeneca Plc, yang bekerja sama dengan peneliti dari University of Oxford, menyatakan akan memulai uji klinis tahap III di AS musim panas ini.
Seluruh dunia kini berharap banyak akan adanya vaksin yang bisa mengubah arah pandemi Covid-19 sekarang. Tanpa adanya terapi definitif dan vaksin kasus Covid-19 yang sekarang sudah melewati 16 juta kasus akan terus bertambah dengan cepat.
Seorang partisipan uji klinis calon vaksin Covid-19 disuntik di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, Amerika Serikat, 16 Maret 2020. Sejalan dengan perlombaan pengembangan vaksin Covid-19 banyak negara kaya yang mengamankan kebutuhan vaksinnya dengan membeli di muka dari perusahaan farmasi.
Setelah melewati puncak penyebaran pertama, kini sejumlah negara menghadapi lonjakan kasus baru secara sporadis di beberapa tempat. Pada 27 Juli 2020, China melaporkan 68 kasus baru Covid-19 termasuk dua di antaranya berada di Beijing.
Dari 68 kasus baru di tanggal 27 Juli, sebanyak 57 di antaranya berasal dari Provinsi Xinjiang. Sejak laporan 16 Juli sebanyak 235 kasus baru muncul di Xinjiang. Namun, otoritas Xinjiang belum menjelaskan bagaimana pasien nol, yaitu seorang perempuan yang bekerja di mal di Kota Urumqi, bisa tertular virus korona.
Provinsi Liaoning juga melaporkan enam kasus baru yang berasal dari kota pelabuhan Dalian, di timur Beijing. Kasus pertama di kota pelabuhan ini bekerja pada perusahaan pemrosesan boga laut dan tidak bepergian keluar kota dalam beberapa minggu terakhir. Kasus dari Dalian lalu menyebar ke Provinsi Jilin.
Sementara itu di Australia, Perdana Menteri Scott Morrison harus memperpendek lawatannya ke beberapa negara bagian untuk menangani lonjakan kasus Covid-19 yang ”sangat kompleks” di panti-panti jompo di Melbourne, ibukota Negara Bagian Victoria, episenter gelombang kedua infeksi virus korona.
AFP/WILLIAM WEST
Antrean panjang mobil menunggu di tempat pengujian Covid-19 di lokasi parkir pusat perbelanjaan di Melbourne pada 23 Juni 2020. Pada 22 Juni, warga Australia diperingatkan untuk menghindari bepergian ke Melbourne, karena kota kedua terbesar di negara itu memperketat pembatasan di tengah kekhawatiran gelombang kedua epidemi.
Victoria, negara bagian dengan populasi terbanyak kedua di Australia, melaporkan 384 kasus Covid-19 baru atau 96 persen kasus baru di Australia pada Selasa (27/7/2020).
”Penularan di tengah masyarakat telah menyebar di Melbourne hingga ke banyak fasilitas termasuk ke pekerja di panti jompo,” kata Morrison kepada wartawan di Yandina, Negara Bagian Queensland. (REUTERS/AP)