Plasma darah pasien yang sembuh dari Covid-19 diyakini mengandung antibodi yang kaya untuk melawan virus korona. Negara Bagian Assam di India pun kini berburu donor plasma untuk menyelamatkan pasien Covid-19.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
Pandemi Covid-19 masih melaju dengan kecepatan eksponensial. Di tengah belum adanya vaksin untuk mencegah atau obat untuk mengobati pasien positif, apa pun akan dilakukan otoritas kesehatan untuk menyelamatkan setiap nyawa warganya yang sakit Covid-19.
Negara Bagian Assam di India yang sedang dilanda banjir luas, misalnya, bekerja keras mencari plasma darah golongan tertentu dari pasien Covid-19 yang sembuh untuk menyembuhkan pasien yang masih terbaring sakit. Plasma darah pasien yang sembuh diyakini memiliki antibodi yang bisa dimanfaaatkan untuk melawan virus korona penyebab Covid-19.
Pencarian donor juga dilakukan oleh Negara Bagian Delhi dan Odisha. Sebab, total kasus Covid-19 di negara Asia Selatan ini telah melampaui 1,4 juta kasus dengan hampir 33.000 kasus meninggal.
Untuk itu, beberapa minggu lalu, otoritas kesehatan di Assam mengirimkan tenaga kesehatan guna menerjang banjir yang sedang merendam Assam menggunakan perahu untuk berburu donor plasma di seantero negara bagian itu. Pencarian juga dilakukan ke luar Negara Bagian Assam. Semua biaya yang diperlukan oleh calon donor dari luar Assam akan ditanggung oleh Pemerintah Negara Bagian Assam.
Untuk lebih memberi motivasi, otoritas kesehatan juga menggelar ”karpet merah” bagi calon donor. Pasien sembuh yang mendonorkan plasma darahnya empat minggu setelah sembuh dari Covid-19 akan diprioritaskan dalam penerimaan pegawai pemerintah dan mendapatkan perumahan.
Sejauh ini, kasus Covid-19 di Assam mencapai lebih dari 32.000 kasus dengan 79 kasus meninggal. Jumlah ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pertengahan September mendatang. Oleh karena itu, banjir yang telah menewaskan sekitar 100 orang dan berdampak pada 3 juta penduduk di Assam tidak menjadi halangan untuk menyelamatkan pasien-pasien Covid-19 yang kritis.
Hasil dari pencarian donor plasma ini akan krusial bagi Assam, salah satu negara bagian termiskin di India. Assam kini kekurangan remdesivir dan tocilizumab yang dipakai untuk mengobati pasien Covid-19 yang parah.
”Baru-baru ini, kami mencari plasma darah golongan O untuk seorang pasien, ia seorang dokter,” kata Menteri Kesehatan Negara Bagian Assam Himanta Biswa Sarma.
”Ketika ada seseorang yang bersedia mendonasikan plasma darahnya, orang-orang mendatangi rumahnya menggunakan perahu, mengantarnya ke rumah sakit untuk mendonasikan plasmanya.”
Sarma mengatakan, plasma dari pasien Covid-19 yang sembuh bisa dimanfaatkan untuk mengobati hingga dua pasien Covid-19 yang belum parah. Tanpa pengobatan yang cepat, kondisi pasien seperti itu bisa kian memburuk, terlebih saat ini stok remdesivir dan tocilizumab menipis.
”Kami sudah melihat bahwa jika kita memberikan plasma kepada pasien yang kondisinya moderat hingga kritis, hasilnya sangat sangat bagus” ujar Sarma.
Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat yang membuat remdesivir, Gilead Sciences Inc, sebenarnya telah memberikan lisensi kepada enam perusahaan farmasi di India untuk memproduksi versi generik remdesivir. Namun, hanya tiga perusahaan yang sampai sekarang mampu beroperasi.
Menurut Sarma, hingga kini Assam menerima hanya 12-16 vial remdesivir sehari, padahal kebutuhannya paling tidak 100 vial. Beruntung ada perusahaan farmasi lokal yang mampu menyediakan 400 vial. Meski tidak berkesinambungan, bantuan itu akan sedikit membantu fasilitas kesehatan yang merawat pasien Covid-19. (REUTERS)