Perancis Susul Inggris dan AS Larang Penggunaan Peralatan Huawei
Pemerintah Perancis berencana melarang penggunaan teknologi Huawei dalam jaringan 5G mereka. Perancis mengikuti jejak Inggris, AS, dan Selandia Baru melarang penggunaan produk Huawei dalam jaringan telekomunikasinya.
Oleh
Mahdi Muhammad
·4 menit baca
PARIS, KAMIS — Pemerintah Perancis meminta operator telekomunikasi yang beroperasi di negara itu untuk berpikir ulang tentang rencana mereka membeli dan menggunakan peralatan teknologi 5G milik perusahaan China, Huawei. Pemerintah Perancis mengancam tidak akan memperbarui lisensi mereka jika izin pemanfaatan alat buatan Huawei berakhir.
Keputusan ini belum diumumkan resmi oleh otoritas telekomunikasi dan Pemerintah Perancis. Namun, hal ini merupakan bagian dari keputusan bersama negara-negara anggota Uni Eropa untuk bersikap lebih keras terhadap China pasca-penerapan Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong, awal Juli lalu.
Tiga sumber Reuters di Pemerintah Perancis dan otoritas telekomunikasi, Rabu (22/7/2020), mengatakan, secara bertahap mereka akan menghapus perusahaan asal ”negeri tirai bambu” itu dari jaringan seluler mereka.
Informasi ini kontras dengan pernyataan yang disampaikan Menteri Keuangan Perancis Bruno Le Maire, Selasa lalu. Dia mengatakan, Pemerintah Perancis tidak akan melarang Huawei berinvestasi pada jaringan 5G di negara itu.
”Kami tidak akan melarang Huawei berinvestasi dalam teknologi 5G. Kami akan melindungi kepentingan keamanan nasional Perancis,” kata Le Maire.
Sumber Reuters di badan keamanan siber Perancis, ANSSI, mengatakan, pemerintah masih membuka peluang untuk mengeluarkan izin bagi operator telekomunikasi menggunaakan peralatan Huawei untuk jangka waktu tiga hingga delapan tahun. Namun, dengan rencana kebijakan baru itu, mereka juga mendesak perusahaan telekomunikasi menghindari penggunaan peralatan Huawei dan beralih ke perusahaan lain untuk menghindari investasi yang mandek di kemudian hari.
Sumber mengatakan, sebagian besar isi keputusan lisensi ini telah disebarluaskan oleh ANSSI kepada para operator telekomunikasi untuk wilayah kota besar. Untuk Huawei, pemerintah hanya akan memberikan lisensi selama tiga hingga paling lama lima tahun. Sementara untuk perusahan telekomunikasi lain, seperti Nokia dan Ericsson, peralatan mereka mendapatkan lisensi yang lebih lama, yaitu delapan tahun.
Seorang juru bicara Kantor Perdana Menteri Perancis yang bertugas mengawasi izin peralatan 5G mengatakan, izin atau otorisasi yang diberikan saat ini tidak akan berdampak pada pembaruan atau penghentian lisensi pada masa yang akan datang.
Keputusan ANSSI belum diumumkan kepada publik, baik oleh agensi maupun perusahaan. ANSSI menolak mengonfirmasi informasi tersebut.
Tindakan serupa juga dilakukan manajemen Huawei. Mereka menolak berkomentar.
Dikutip dari laman CGTN Eropa, Wakil Presiden Huawei Inggris Jeremy Thompson membantah bahwa teknologi yang mereka kembangkan dimanfaatkan oleh Pemerintah China untuk memata-matai. ”Kasus kami adalah bahwa kami adalah perusahaan milik pribadi, dimiliki oleh 90.000 karyawannya, dan kami independen dari negara China. Kami beroperasi di 170 negara di seluruh dunia dan sekitar setengah dari pendapatan kami berasal dari luar China,” kata Thompson.
Kebijakan yang diambil Pemerintah Perancis akan menghilangkan Huawei dari langit negara ini pada 2028. Meski masih bisa menggunakannya selama setidaknya lima hingga delapan tahun ke depan, menurut sumber, akan sulit bagi operator telekomunikasi mengambil risiko jangka panjang untuk berinvestasi dengan peralatan Huawei. Pasalnya, dibutuhkan setidaknya delapan tahun bagi perusahaan untuk mulai mendapatkan laba dari teknologi yang dipasang saat ini.
”Memberi izin hanya selama tiga tahun sama saja dengan penolakan,” kata sumber itu.
Bouygues Telecom dan Altice Europe SFR adalah dua operator telekomunikasi yang menjalin kerja sama dengan Huawei. Berdasarkan informasi di laman Huawei, perusahaan itu telah menjalin kerja sama membangun jaringan 4G sejak 2012. Untuk kerja sama jaringan 5G, mereka telah bekerja sama sejak tahun 2018. Kota Bordeaux menjadi kota tempat uji coba 5G kedua perusahaan.
Merogoh kocek untuk investasi ulang
Kebijakan Pemerintah Perancis dipastikan akan menyulitkan dua perusahaan di atas yang sudah cukup lama memanfaatkan peralatan buatan Huawei dalam jaringan seluler mereka saat ini. Dengan kebijakan baru itu, operator harus mengganti infrastruktur seluler milik mereka.
Dalam beberapa kesempatan, perusahaan menyatakan membutuhkan waktu dan biaya untuk mengganti peranti keras yang sudah mereka miliki dan biayanya tidak kecil. Bukan tidak mungkin kedua operator telekomunikasi itu akan meminta kompensasi dari negara.
Bouygues dan Altice menolak mengomentari apakah mereka telah mengajukan lisensi Huawei atau keputusan lisensi apa pun atau apakah mereka telah mengadakan percakapan informal dengan ANSSI. Mereka juga menolak berkomentar apakah akan membatalkan rencana membeli peralatan Huawei.
Dua operator besar Prancis lain, Orange dan Iliad, mengandalkan Nokia, Ericsson, atau keduanya untuk jaringan seluler mereka. (REUTERS)