Vaksin dari Sinopharm Kemungkinan Tersedia Akhir 2020
Berbagai negara dan perusahaan farmasi berlomba mengembangkan kandidat vaksin Covid-19, termasuk China. Vaksin Covid-19 dari China kemungkinan sudah tersedia akhir tahun 2020 ini.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
BEIJING, KAMIS — Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Grup Farmasi Nasional China atau Sinopharm kemungkinan akan tersedia untuk publik akhir tahun ini. Hal ini lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yang memperkirakan vaksin tersedia pada 2021.
Juni 2020, anak perusahaan Sinopharm, China National Biotec Group (CNBG), yang bertanggung jawab atas proyek pengembangan dua bakal vaksin, menyatakan, vaksin kemungkinan baru akan tersedia untuk publik pada 2021. Kasus Covid-19 yang terus berkurang di China membuat perusahaan itu kesulitan merekrut partisipan dalam uji klinis.
Namun, China kemudian bisa mencari alternatif lokasi uji klinis di luar negeri. Salah satunya di Uni Emirat Arab. Uji klinis Sinopharm di UEA melibatkan sekitar 15.000 partisipan. UEA juga dipilih karena di negara itu terdapat penduduk dari sekitar 200 negara yang berbeda dan UEA memiliki fokus perhatian kepada penelitian kedokteran.
Kepada stasiun televisi CCTV, Pimpinan Sinopharm Liu Jingzhen, Kamis (23/7/2020), mengatakan, pihaknya berharap bisa menyelesaikan uji klinis tahap III dalam tiga bulan.
Bakal vaksin Covid-19 potensial dari China lainnya, CoronaVac, yang dikembangkan oleh perusahaan Sinovach Biotech, juga merekrut partisipan untuk uji klinis tahap III di luar China, yakni di Brasil.
Sinovac melakukan uji klinis bekerja sama dengan pusat penelitian kesehatan Brasil, Instituto Butantan. Sebanyak 9.000 tenaga medis di enam negara bagian di Brasil direkrut menjadi partisipan. Mereka akan mendapatkan dua dosis suntikan vaksin selama tiga bulan ke depan. Apabila terbukti aman dan efektif, Instituto Butantan akan memiliki hak untuk memproduksi 120 juta dosis.
”Kita hidup di waktu yang unik dan bersejarah dan itu sebabnya saya ingin berpartisipasi dalam uji klinis ini,” kata seorang dokter berusia 27 tahun di Clinical Hospital of Sao Paulo, Brasil, Selasa (21/7/2020).
Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengatakan, hasil awal dari uji klinis di Brasil kemungkinan sudah ada pada 90 hari mendatang.
Satu lagi kandidat vaksin Covid-19 dari China dikembangkan oleh CanSino Biologics Inc dan unit penelitian militer China, yang belum masuk tahap uji klinis tahap III, juga kemungkinan akan menjalani uji klinis tahap III di luar China.
Sejauh ini, Brasil menjadi negara tempat uji klinis tahap III tiga kandidat potensial vaksin Covid-19. Selain kandidat vaksin dari China, kandidat vaksin dari Inggris, yakni ChAdOx1, yang dikembangkan oleh University of Oxford/AstraZeneca, juga menjalani uji klinis tahap III di Brasil.
Pada Senin (20/7/2020), regulator kesehatan Brasil juga mengumumkan telah memberikan izin uji klinis tahap I, II, dan III bakal vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh kolaborasi perusahaan farmasi asal AS, Pfizer, dan perusahaan farmasi asal Jerman, BioNTech. (REUTERS/ADH)