Kemenlu: Vaksin Covid-19 untuk Uji Klinis di Bandung Sudah Diterbangkan dari China
Kerja sama dengan Sinovac dan CEPI adalah bagian dari perwujudan upaya Indonesia mendorong kesetaraan akses atas vaksin Covid-19. Selain mendorong kesetaraan akses, Indonesia juga terlibat upaya pengembangan vaksin itu.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia bersiap menguji klinis calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan bersama Sinovac, perusahaan farmasi China. Contoh vaksin telah diterbangkan dari China, Minggu (19/7/2020).
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah membenarkan, Indonesia akan segera menerima contoh vaksin untuk uji klinis. ”Indonesia menjajaki kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk dengan Sinovac. Kerja sama dengan Sinovac saat ini paling maju, Indonesia terlibat dalam uji klinis tahap 3,” ujarnya di Jakarta, Minggu.
Uji klinis direncanakan berlangsung Agustus 2020 di bawah pengawasan Bio Farma, BUMN yang digandeng Sinovac untuk pengembangan vaksin di Indonesia. Selain itu, Bio Farma juga akan melibatkan Universitas Padjadjaran, Bandung. ”Untuk teknis uji klinis ditentukan oleh Bio Farma,” kata Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemenlu Santo Darmosumarto.
Selain dengan China, Indonesia, antara lain, bekerja sama dengan Koalisi Inovasi untuk Persiapan Epidemi (CEPI) yang berpusat di Norwegia. Kerja sama Sinovac dan CEPI sama-sama dilakukan oleh Bio Farma. Sementara di dalam negeri, pengembangan vaksin dilakukan, antara lain, oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. ”Kerja sama (dengan Sinovac) ini terbuka sejak awal. Kementerian Luar Negeri membantu prosesnya di luar,” kata Santo.
Jika dengan Sinovac telah mulai tahap uji klinis, kerja sama dengan CEPI masih dalam tahap persiapan uji klinis. Indonesia masih menunggu tindak lanjut CEPI untuk uji klinis di Indonesia.
Kerja sama dengan Sinovac dan CEPI adalah bagian dari perwujudan upaya Indonesia mendorong kesetaraan akses atas vaksin Covid-19. Dalam berbagai forum regional dan internasional, Menlu Retno LP Marsudi selalu menekankan hal itu. Retno menegaskan bahwa setiap negara harus mendapat akses setara atas vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan berbagai lembaga.
Selain mendorong kesetaraan akses, Indonesia juga terlibat dalam upaya pengembangan itu. Bentuknya adalah uji klinis tahap III untuk contoh calon vaksin dari Sinovac. ”Selain di Indonesia, contoh vaksin ini sudah diuji di beberapa negara lain,” katanya.
Jika semua sesuai jadwal, Indonesia akan bisa mulai memproduksi vaksin Covid-19 pada awal tahun 2021. Bio Farma bersiap memproduksi hingga 250 juta dosis per tahun.
Santo mengatakan, pengembangan memang ditekankan pada kerja sama antar-perusahaan farmasi. Meskipun demikian, pemerintah terlibat aktif sejak awal, antara lain, dengan menggali informasi lembaga-lembaga di luar negeri yang bisa digandeng untuk pengembangan vaksin. Selanjutnya, pemerintah mempercepat aneka prosedur dan perizinan yang dibutuhkan untuk pengembangan vaksin itu.
Namun, Faizasyah dan Santo tidak berkomentar ketika dikonfirmasi soal adanya informasi bahwa paket vaksin dikirimkan dari China dengan label barang diplomatik. Pengiriman paket berisi ribuan dosis vaksin itu diurus bersama Kedutaan Besar RI di Beijing, Bio Farma, dan Sinovac.