Jumlah Kasus Tembus 1 Juta, India Kini Terparah Ketiga Setelah AS dan Brasil
Negara dengan penduduk yang banyak, seperti Amerika Serikat, India, dan Brasil, terus melaporkan kasus harian Covid-19 yang melonjak. Ketiga negara ini pun kini menyumbang hampir separuh kasus Covid-19 di seluruh dunia.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
MUMBAI, JUMAT — India menjadi negara ketiga di dunia yang melaporkan kasus Covid-19 di atas 1 juta kasus setelah Amerika Serikat dan Brasil, Jumat (17/7/2020). Umumnya kasus Covid-19 di India berasal dari kota besar, seperti Mumbai dan New Delhi. Namun, saat ini kasus-kasus di luar kota besar itu mulai mengkhawatirkan.
India melaporkan 34.956 kasus baru sehingga total kasus Covid-19 menjadi 1.003.832 kasus dengan jumlah meninggal 25.602 orang. Jumlah itu menyalip kasus Covid-19 di Rusia sebanyak 758.011 kasus. Di atas India terdapat Brasil dengan lebih kurang 2 juta kasus dan AS 3,6 juta kasus.
Para ahli berpendapat bahwa dibandingkan dengan populasi India sebanyak 1,3 miliar jiwa, jumlah kasus Covid-19 sebanyak 1 juta itu jauh lebih kecil. Namun, jumlah kasus tersebut diperkirakan akan terus bertambah signifikan dalam beberapa bulan ke depan seiring dengan jumlah tes yang semakin banyak. Selain itu, India pun dinilai belum mencapai puncak infeksinya.
Otoritas India menerapkan karantina wilayah di beberapa wilayah di beberapa negara bagian pekan ini, termasuk di Negara Bagian Bihar di wilayah timur dan Bengaluru di selatan. Aparat pemerintah pun berjuang keras agar karantina wilayah ditaati.
”Ketika kasus terus bertambah, targetnya adalah menekan angka kematian. Tantangan terbesar bagi negara bagian adalah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit,” kata Giridhar Babu, epidemiolog dari Public Health Foundation India.
”Sebagai intervensi kesehatan masyarakat, rasanya karantina wilayah tidak banyak berdampak. Itu hanya menunda penyebaran virus saja,” kata Kapil Yadav, Asisten Profesor Kedokteran Komunitas di All India Institute of Medical Sciences. ”Dari 1 juta lebih kasus sejauh ini, mungkin banyak di antaranya yang tidak bergejala. Ini cenderung diremehkan.”
Ketika kasus terus bertambah, kesenjangan kualitas pelayanan kesehatan antarnegara bagian pun semakin terlihat jelas. Dengan kondisi itu, diperkirakan India tidak mengalami puncak pandemi untuk seluruh negara. Kasus akan konsisten tinggi bergeser dari satu negara bagian ke negara bagian yang lain.
Dua juta kasus di Brasil
Saat India menghadapi 1 juta lebih kasus Covid-19, kasus di Brasil telah menembus angka 2 juta, Kamis (16/7/2020) malam. Kasus di kota-kota besar memang berkurang, tetapi kasus kini menyebar hingga ke kota-kota yang lebih kecil.
Menurut mantan Menteri Kesehatan Brasil Luiz Henrique Mandetta, rata-rata 7.000 kasus meninggal karena Covid-19 dalam sehari pada tujuh pekan terakhir.
Para ahli menyalahkan sikap Presiden Jair Bolsonaro yang menganggap remeh Covid-19, kurangnya koordinasi nasional, respons negara bagian dan kota yang sangat beragam, serta karantina wilayah yang dibuka terlalu awal sebagai biang masalah di Brasil. Belum lagi saat ini respons pandemi dipimpin oleh menteri kesehatan sementara yang tidak terlatih di lapangan.
Sementara itu, AS mencatat rekor kasus baru harian, Kamis (16/7/2020). Negeri itu melaporkan lebih dari 77.000 kasus baru dalam sehari, sedang kasus meninggal hampir menyentuh 1.000 kasus, tepatnya 969 kasus. Jumlah kasus meninggal ini merupakan yang terbanyak sejak 10 Juni lalu.
Kamar mayat penuh
Negara bagian yang paling terdampak, yaitu Texas dan Arizona, sudah kekurangan tempat untuk menyimpan jenazah karena kamar mayat sudah penuh. Jenazah pasien Covid-19 pun akhirnya disimpan di trailer berpendingin.
Kasus meninggal di AS memuncak pada April lalu dengan rata-rata 2.000 kasus meninggal dalam sehari. Setelah itu, angkanya menurun hingga di bawah 800 kasus sehari pada Juni lalu sebelum akhirnya naik lagi pada Juli ini.
Dalam penanganan Covid-19, warga AS terbelah. Keterbelahan ini, misalnya, terjadi dalam isu kapan seharusnya sekolah dan aktivitas ekonomi kembali dibuka. Ada yang ingin kedua hal itu segera dibuka, tetapi ada juga yang tidak ingin terlalu cepat dibuka. Dalam hal penggunaan masker di tempat umum juga sama, ada yang patuh mengenakan masker, tetapi ada juga yang tidak.
Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, telah memperingatkan bahwa kasus baru Covid-19 bisa mencapai 100.000 sehari dalam waktu dekat jika warga AS tidak kompak dan disiplin mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit ini. (REUTERS/AFP/AP)