Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berupaya membentengi pemerintahannya dari ancaman mosi tidak percaya, melalui pemungutan suara, dengan melengserkan ketua DPR.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
KUALA LUMPUR, SENIN — Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengamankan basis dukungan di parlemen, Senin (13/7/2020), dengan mendongkel Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Mohamad Ariff Md Yusof yang terpilih pada masa pemerintahan Mahathir Mohamad. Mohamad Ariff lengser melalui pemungutan suara dengan hasil selisih sangat tipis, yakni 111 suara berbanding 109 suara.
Kemenangan kubu Muhyiddin itu menjadi modal politik bagi Muhyiddin. Malaysia dilanda ketidakpastian politik sejak Muhyiddin—sebelumnya bagian dari pemerintahan Mahathir—secara tak terduga menarik diri dari kubu Mahathir. Pemerintahan Mahathir bubar, dan secara mengejutkan Muhyiddin diangkat menjadi perdana menteri, Maret lalu.
Muhyiddin menjalin aliansi dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang kalah dalam pemilihan umum tahun 2018. Mahathir berupaya menggalang mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Muhyiddin. Saat parlemen menggelar sidang terakhir, hanya satu hari akibat pandemi Covid-19, Mei lalu, Muhyiddin terhindar dari mosi tersebut.
Guna mendapatkan dukungan lebih kuat, seperti dilansir koran TheStraits Times, Muhyiddin berencana menggelar pemilu sela pada akhir tahun ini.
Dalam pemungutan suara untuk mengganti ketua DPR, kemarin, sebanyak 111 anggota mendukung penggantian, sedangkan 109 anggota menolak. Satu anggota absen dan satu suara abstain. Azhar Azizan Harun, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Malaysia, terpilih sebagai ketua DPR baru.
Muhyiddin langsung memberikan selamat atas terpilihnya Azhar. Melalui unggahan di Facebook, ia juga mengucapkan selamat kepada Datuk Seri Azalina Othman Said yang terpilih sebagai Wakil Ketua DPR, menggantikan Nga Kor Ming yang mengundurkan diri.
”Saya berdoa semoga Dewan Rakyat akan dilaksanakan dengan adil, sesuai dengan Konstitusi Malaysia,” kata Muhyiddin di akhir sidang parlemen, seperti dikutip kantor berita Bernama.
Dalam pidato perdananya di parlemen setelah terpilih, Azhar menyatakan bahwa sebagai badan legislatif tertinggi di Malaysia, parlemen harus digunakan untuk membahas masalah-masalah substantif bagi kepentingan semua dan kepentingan nasional. Ia juga menegaskan, parlemen menandai era baru karena akan menjadi katalisator untuk debat dan analisis yang lebih bermakna dan dinamis.
”Tujuan ini tidak dapat tercapai jika para anggota (parlemen) yang terhormat tidak menunjukkan jalan partai politiknya ketika melaksanakan tugas mereka di parlemen,” katanya.
Azhar mengatakan, parlemen harus terus diperkuat sebagai lembaga untuk membantu pemerintah memenuhi tanggung jawabnya mengelola negara dengan baik dan efektif. Parlemen juga menjadi tempat memastikan tercapainya kesejahteraan, keselamatan, dan kemakmuran rakyat. Ia juga menyatakan apresiasinya kepada PM Muhyiddin yang mengusulkan namanya dan kepada para anggota parlemen yang telah memilihnya sebagai ketua.
”Pemilihan ini merupakan kehormatan besar bagi saya, tetapi saya sadar bahwa ini juga merupakan mandat nasional yang diberikan kepada saya. Seperti dijabarkan dalam sumpah saya sebelumnya, saya akan melakukan yang terbaik untuk melaksanakan tugas saya dan memenuhi kepercayaan ini,” kata Azhar.
Mohamad Ariff kepada wartawan mengatakan, penggulingan dirinya adalah suatu kejadian luar biasa dan dapat menjadi preseden baru di Negara-negara Persemakmuran. ”Siapa pun ketua parlemen yang menjadi ketua parlemen untuk pemerintah bukanlah ketua parlemen yang layak,” katanya.
Langkah penting
Menurut Direktur Institut Asia di University of Tasmania, Australia, James Chin, hasil pemungutan suara itu memperlihatkan, pemerintahan Muhyiddin memiliki dukungan untuk tetap berkuasa. ”(Bagi Muhyiddin) mengganti ketua DPR sangat penting karena ketua DPR-lah yang akan memutuskan apakah upaya mosi tidak percaya dapat dilanjutkan atau tidak,” katanya.
Chin menilai, kemenangan tipis di parlemen itu sudah dapat menjadi kemenangan kubu Muhyiddin. Hal itu sekaligus juga menjadi penguatan politik bagi kubu pemerintah. ”Saya menganggap kemenangan tipis hari ini tetaplah sebagai sebuah kemenangan. Muhyiddin pun kini lebih kuat secara politik,” kata Chin.
Kubu Mahathir berupaya mendorong mosi tidak percaya melalui parlemen atas kepemimpinan Muhyiddin. Mereka bertekad menggulingkan Muhyiddin. Di bawah konstitusi federal, perdana menteri yang kehilangan kepercayaan parlemen harus membubarkan kabinetnya, kecuali jika diminta sebaliknya oleh Raja.
Pada awal sidang parlemen ke-14 sebelum pemungutan suara yang akhirnya memutuskan penggulingan Mohamad Ariff, Presiden Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim dilantik menjadi ketua oposisi di parlemen. Dalam sidang, Mahathir mempersoalkan upaya penggantian ketua DPR.
Ia menilai, individu yang netral yang seharusnya diajukan sebagai calon ketua. Individu yang tidak memihak kepada pihak mana pun diperlukan untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil parlemen dilakukan tanpa pengaruh pemerintah.
”Bukan tugas ketua (parlemen) untuk mengindahkan apa yang dikatakan pemerintah. Mengapa takut, Anda (pemerintah) memiliki suara mayoritas di DPR ini,” katanya.