China Kirim Pasukan Bela Diri ke Perbatasan dengan India
Sebelum meletus bentrok antara tentara India dan China di perbatasan, dikabarkan angkatan bersenjata China memperkuat pasukan mereka di perbatasan dengan pasukan bela diri.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
MAXAR TECHNOLOGIES VIA AP
Foto kombinasi yang diambil dari citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies, pada 22 dan 23 Juni 2020, menunjukkan sejumlah bangunan di pinggir sungai di Lembah Galwan, tak jauh dari garis perbatasan yang disengketakan China dan India, yang dikenal sebagai ”Line of Actual Control”.
BEIJING, MINGGU — Sebelum bentrok terparah dalam 45 tahun terakhir dengan pasukan penjaga perbatasan India, China ternyata memperkuat penjagaan perbatasannya dengan mengerahkan pasukan bela diri dan pendaki gunung di dekat garis perbatasan. Stasiun televisi nasional, CCTV, menunjukkan rekaman video yang menunjukkan ratusan tentara baru yang tengah berbaris di Lhasa, ibu kota Tibet.
Harian resmi militer China, China National Defense News, Minggu (28/6/2020), menyebutkan, ada lima divisi milisi baru yang dibentuk termasuk divisi beranggotakan mantan anggota-anggota tim estafet obor Olimpiade Gunung Everest dan pasukan bela diri dari gabungan padepokan bela diri. Mereka melaporkan diri ke Lhasa pada 15 Juni lalu.
Komandan Tibet Wang Haijiang yakin anggota-anggota klub bela diri, Enbo Fight, akan bisa memobilisasi kekuatan pasukan dan meningkatkan kemampuan memberikan bantuan cepat. Namun, ia tidak menyebutkan apakah pengerahan pasukan bela diri dan panjat gunung itu terkait dengan bentrokan yang terjadi dengan India atau tidak.
Pasukan China dan India bentrok di wilayah Ladakh. India mengaku 20 tentaranya tewas ketika terjadi bentrokan tanpa senjata dengan tentara China. Kedua belah pihak hanya saling lempar batu dan tongkat pemukul. Namun, sampai sekarang, tidak diketahui jumlah korban dari sisi China. Kedua belah pihak saling menyalahkan.
Bangun kekuatan
Untuk mengantisipasi insiden serupa, India, Kamis lalu, menambah jumlah pasukan di perbatasan Himalaya. Alasannya, China pun sudah melakukan hal yang sama. Berbagai media pemerintah di China beberapa pekan terakhir menyoroti aktivitas militer, termasuk latihan penggunaan sistem antipesawat di Tibet yang berbatasan dengan India.
Kompas
Seorang tentara India berjaga di atap sebuah truk militer ketika konvoi angkatan bersenjata Indonesia bergerak ke Srinagar-Ladakh melalui jalur Gagangeer,pada 17 Juni 2020.
Pasukan bela diri dan pendaki gunung yang baru direkrut itu, sebut harian China National Defense News, diharapkan bisa memperkuat perbatasan dan menstabilkan situasi di Tibet. India mengklaim pasukan China telah menyerang pasukan India. Tidak ada penggunaan senjata dalam bentrokan antarkeduanya karena hal itu sudah diputuskan dalam kesepakatan bilateral.
China berbalik menuding pasukan India yang memancing persoalan dengan dua kali menyeberang masuk Garis Kendali Aktual. Hal ini dianggap sebagai langkah provokatif. Kedua negara pernah berperang karena sengketa perbatasan pada 1962. Setelah itu kedua negara tetangga yang sama-sama berkekuatan nuklir itu menyepakati pasukan penjaga perbatasan di daerah sengketa tidak akan menggunakan senjata. (AFP)