Situs BBC menyebutkan, dari hasil citra satelit tanggal 22 Juni terlihat China mendirikan bangunan-bangunan baru di dekat Lembah Galwan. Ada tempat-tempat perlindungan, tenda, gudang-gudang penyimpanan peralatan militer.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
NEW DELHI, JUMAT — Panglima militer India, Jenderal MM Naravane, meninjau kesiapan pasukan India yang berjaga di perbatasan India-China di Ladakh, wilayah Himalaya, pascabentrokan dengan pasukan China yang menewaskan 20 tentara India. Pascainsiden itu, pasukan China dilaporkan masih tetap saja memasuki Dataran Depsang, wilayah strategis lain yang dikuasai India. Laporan itu muncul di tengah berlangsungnya dialog di antara kedua negara untuk mengurangi ketegangan.
Pasukan China dilaporkan masuk ke wilayah Dataran Depsang, Kamis (25/6/2020). Depsang merupakan wilayah strategis yang berdekatan dengan landasan udara Daulat Beg Oldie. Pasukan China juga pernah masuk ke Depsang pada 2013, lalu memicu perselisihan yang kemudian diselesaikan melalui jalur diplomasi.
India mengatakan, ketegangan yang terjadi saat ini berawal ketika pasukan China merangsek masuk ke tiga lokasi di Ladakh dan mendirikan tenda-tenda, awal Mei lalu. Pasukan India sudah beberapa kali memperingatkan pasukan China, tetapi tidak didengarkan hingga terjadi saling teriak, saling lempar batu, dan saling tinju di Danau Pangong.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anuag Srivastava, menuding pasukan China tidak menghormati kesepakatan kedua negara. Pengerahan pasukan China dalam jumlah besar di Lembah Galwan, misalnya, adalah contohnya. ”Sejak awal Mei, China menghimpun pasukan dalam jumlah besar dan mempersenjatai mereka di Garis Kendali Aktual,” ujarnya.
Pengamat pertahanan keamanan India, Rahul Bedi, menilai, ketegangan antara pasukan India dan China selalu tinggi dan kemungkinan akan sulit mengakhirinya. India berusaha mengimbangi aset militer China, sementara China terus saja menekan di daerah-daerah sengketa.
Provokasi
Membalas tudingan India, China berbalik menuding India yang sengaja memancing bentrokan di perbatasan. China mengajak India bertemu di tengah-tengah untuk berdialog memulihkan perdamaian dan stabilitas di sepanjang garis perbatasan.
Akhirnya, panglima militer India dan China, Senin lalu, sepakat sama-sama menahan pasukannya. Bentrokan di Lembah Galwan merupakan insiden terparah selama 45 tahun terakhir. Kedua pasukan saling lempar batu, saling tinju, saling pukul dengan tongkat, tetapi tidak ada tembakan. Kedua pasukan membawa senjata, tetapi tidak boleh menggunakan senjata sesuai dengan kesepakatan kedua negara.
Situs BBC menyebutkan, dari hasil citra satelit tanggal 22 Juni terlihat China mendirikan bangunan-bangunan baru di dekat Lembah Galwan. Ada tempat-tempat perlindungan, tenda, gudang-gudang penyimpanan peralatan militer. Bulan lalu, itu semua belum ada. Mantan diplomat India yang juga pakar isu Ladakh, P Stobdan, menilai, pembangunan China di perbatasan itu mengkhawatirkan.
Para pengamat menduga China membangun kekuatan di perbatasan itu karena marah dengan India yang sebelumnya juga membangun ruas jalan di Ladakh. Jalan baru itu berada di wilayah yang paling pelosok dan rawan di Ladakh. Jalan itu akan bisa mempercepat kemampuan India mengangkut orang dan barang logistik jika terjadi konflik. (AFP/AP)