Hubungan diplomatik kedua negara berkekuatan nuklir itu kembali menegang. Ketika hubungan sedang tak baik, keduanya biasanya saling mengusir diplomat dan alasannya sering kali tentang tuduhan spionase atau mata-mata.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
NEW DELHI, RABU — Pemerintah India mengusir sejumlah diplomat Pakistan dengan meminta Islamabad mengurangi jumlah staf kedutaan besar mereka di New Delhi, India, hingga separuh. Pakistan pun akan melakukan hal yang sama di kantor kedutaan besar India di Islamabad.
Hubungan diplomatik kedua negara berkekuatan nuklir itu kembali menegang. Ketika hubungan sedang tak baik, keduanya biasanya saling mengusir diplomat dan alasannya sering kali tentang tuduhan spionase atau mata-mata.
”Pakistan terlibat spionase dan berhubungan dengan organisasi teroris,” sebut pernyataan tertulis dari Kementerian Luar Negeri India, Selasa (23/6/2020).
Kemenlu Pakistan berkeyakinan tidak ada diplomat yang melanggar hukum. Meski demikian, Pakistan tidak keberatan memanggil kembali para diplomatnya dan mereka pun akan mengusir staf kedubes India di Islamabad.
Baik India maupun Pakistan tidak menempatkan duta besar yang permanen karena alasan keamanan. Selama satu bulan terakhir saja, kedua negara saling tuduh telah menahan dan menyiksa para diplomat. Sejumlah diplomat yang diusir diberi waktu satu pekan untuk meninggalkan New Delhi dan Islamabad.
Perselisihan yang terbaru di antara kedua negara itu berawal ketika India mengusir dua diplomat Pakistan pada 31 Mei lalu. Keduanya dituduh menjadi mata-mata. Namun, Pakistan membantah tuduhan itu. Ada juga kasus lain.
Bulan lalu, kepolisian India membebaskan seekor burung merpati milik seorang nelayan Pakistan. Burung itu diduga menjadi mata-mata penyampai pesan atau informasi karena diketahui telah terbang lintas perbatasan. Namun, tuduhan itu tak terbukti.
Siksa diplomat
Setelah itu, New Delhi menuding Islamabad menyiksa dua diplomat India yang melarikan diri setelah terlibat dalam kecelakaan lalu lintas, 16 Juni lalu. Ketika kembali ke New Delhi, keduanya menceritakan secara rinci perlakuan kejam yang mereka terima dari Pakistan.
”Perilaku Pakistan tidak sesuai dengan Konvensi Vienna dan kesepakatan bilateral tentang perlakuan diplomat dan konsuler,” sebut pernyataan Kemenlu India.
Komisi Tinggi Pakistan di New Delhi memperbolehkan Pakistan memiliki 106 tenaga staf di India. Namun, dalam beberapa bulan terakhir jumlahnya berkurang hingga hanya tersisa 80 orang.
Ketegangan keduanya juga terjadi setelah India, Agustus lalu, menghapuskan status semi-otonomi di wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim.
Wilayah Kashmir terbelah dua pada 1947 ketika India dan Pakistan sama-sama merdeka dari Inggris. Sejak itu, keduanya sama-sama mengklaim memiliki Kashmir.
Pasukan India juga sering menjalankan operasi militer melawan kelompok-kelompok bersenjata di Kashmir. Puluhan tersangka anggota kelompok militan terbunuh.
India selalu menyalahkan Islamabad karena diduga mempersenjatai dan melatih kelompok bersenjata sebelum mengirim mereka masuk ke perbatasan. Namun, Pakistan selalu membantah tuduhan itu. (REUTERS/AFP/AP)