Putin telah 20 tahun berkuasa sebagai Presiden dan Perdana Menteri Rusia. Jika terus berkuasa sampai 2036, Putin akan pensiun pada usia 83 tahun.
Oleh
kris mada
·2 menit baca
MOSKWA, SENIN — Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha untuk kembali berkuasa sampai 2036. Putin bisa mewujudkan itu jika warga Rusia menyetujui perubahan konstitusi lewat referendum mulai Kamis (25/6/2020).
Dalam pernyataan yang disiarkan pada Minggu (21/6/2020) malam waktu Moskwa atau Senin dini hari WIB, Putin tidak menampik kemungkinan mencalonkan lagi dalam pemilu mendatang. ”Jika (pilihan) ini sesuai dengan konstitusi. Saya belum memutuskan apa pun,” ujarnya.
Ia menyebut pencarian pengganti dirinya akan menjadi gangguan. ”Jika (pencalonan Putin) tidak ada, maka dalam dua tahun, saya tahu ini berdasarkan pengalaman pribadi, kinerja pemerintah akan terganti oleh pencarian pengganti. Kita harus bekerja, bukan mencari pengganti,” katanya.
Putin telah 20 tahun berkuasa sebagai Presiden dan Perdana Menteri Rusia. Periode kepresidenannya saat ini dimulai pada 2018 dan berakhir pada 2024. Dalam rancangan perubahan konstitusi, periode jabatan Putin sebelum ini akan dihapus sama sekali.
Dengan demikian, ia bisa kembali menjabat hingga dua periode atau 12 tahun lagi setelah masa jabatannya habis pada 2024. Jika terus berkuasa sampai 2036, Putin akan pensiun pada usia 83 tahun atau lebih muda 11 tahun dibandingkan dengan Mahathir Mohamad kala kembali menjadi PM Malaysia pada 2018.
Wacana perubahan konstitusi diumumkan Putin pada 2020. Selain masa jabatan presiden, ia juga menyampaikan usulan lain yang disebut sebagai kebutuhan untuk beradaptasi dengan kehidupan kiwari. Pada 11 Maret 2020, Parlemen Rusia menyetujui perubahan itu. Selanjutnya, Putin mengesahkan deklarasi penyelenggaraan referendum terkait perubahan konstitusi tersebut. Awalnya, referendum akan digelar pada 22 April 2020. Karena pandemi Covid-19, referendum dan banyak kegiatan pengumpulan massa ditunda.
KPU Rusia akhirnya setuju referendum digelar pada 26 Juni-1 Juli 2020. Waktu sangat panjang dibutuhkan karena ada ketentuan tempat pemungutan suara hanya boleh didatangi paling banyak delapan pemilih untuk setiap jam. Dengan demikian, paling banyak 80 pemilih bisa memberikan suara per hari jika TPS dibuka 10 jam per hari.
Ketua KPU Rusia Ella Pamfilova pernah menyatakan bahwa perubahan konstitusi sebenarnya sudah sah. Referendum adalah tanda itikad baik Putin yang ingin mendengar pendapat warga.
Kantor berita Rusia, Tass, mengutip Juru Bicara Kremlin Dmitry Preskov, menyebut perubahan konstitusi akan meningkatkan posisi Rusia sebagai negara kuat. Juru bicara Putin itu mengatakan, ada beberapa negara yang tidak pernah bisa menerima kemajuan Rusia. Negara-negara itu pada akhirnya harus menerima fakta Rusia yang kuat.
”Selama Rusia percaya diri, lebih mandiri, lebih mampu melindungi dirinya dari intervensi, Rusia bisa memperkuat posisinya. Bagi saya, perubahan-perubahan konstitusi adalah bagian dari upaya memperkuat kekuatan dan kedaulatan Rusia,” katanya. (AFP/REUTERS)