Korea Utara Siap Membalas Perang Propaganda Pembelot
Ketegangan di Semenanjung Korea belum mereda. Setelah meledakkan kantor penghubung antar-Korea, kini Pyongyang bersiap membalas kampanye propaganda para pembelot dan Seoul.
Oleh
Adhitya Ramadhan
·3 menit baca
SEOUL, SABTU — Korea Utara bersiap mengirim selebaran propaganda sebagai balasan terhadap kelompok pembelot Korea Utara dan Korea Selatan di wilayah perbatasan. Ini merupakan respons terbaru Korut untuk membalas perang propaganda yang dilancarkan para pembelot.
Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, Sabtu (20/6/2020), melaporkan, warga Korea Utara yang marah di seluruh negeri disebutkan terlibat aktif menyiapkan penyebaran selebaran skala besar, menumpuk setinggi gunung.
”Setiap tindakan harus ditanggapi dengan reaksi yang tepat dan hanya dengan mengalaminya sendiri seseorang dapat merasakan betapa tindakan itu telah menyinggung,” tulis KCNA.
Korea Utara menyalahkan para pembelot Korea Utara yang telah menyebarkan selebaran di sepanjang perbatasan Korut-Korsel dan mengancam akan mengambil tindakan militer. Selasa lalu, Pyongyang menunjukkan ketidaksukaan terhadap para pembelot dan Korea Selatan yang tidak mencegah mereka dengan meledakkan kantor penghubung antar-Korea di kawasan industri Kaesong.
Bahkan, militer Korea Utara telah disiapkan untuk mengambil tindakan terhadap Korea Selatan, termasuk memasuki kembali wilayah yang telah didemiliterisasi di bawah kesepakatan antar-Korea. Ketegangan di perbatasan Utara-Selatan pun semakin meningkat.
”Pasukan kami akan melakukan perintah partai dan pemerintah, dengan cepat dan menyeluruh,” demikian pernyataan Tentara Rakyat Korea sebagaimana dikutip KCNA.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyerukan agar Pyongyang mematuhi kesepakatan tahun 2018 yang isinya kedua angkatan bersenjata berjanji untuk menghentikan semua tindakan bermusuhan dan membongkar sejumlah struktur pertahanan di sepanjang zona demiliterisasi kedua negara.
Selebaran biasanya disebarkan para pembelot dengan balon udara atau dimasukkan ke dalam botol yang kemudian diapungkan di sungai. Selebaran itu antara lain berisi kritik terhadap Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un atas pelanggaran HAM dan ambisi program senjata nuklirnya.
Sekelompok pembelot Korea Utara, Jumat (19/6/2020), menyebutkan mereka telah membatalkan rencana mengirimkan ratusan botol plastik berisi beras, obat-obatan, dan masker ke Korea Utara. Awalnya mereka akan melemparkannya ke laut dekat perbatasan.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan juga telah melaporkan dua kelompok pembelot kepada polisi dan memberikan peringatan: tindakan keras akan dilakukan terhadap dua kelompok itu.
Secara teknis, kedua Korea masih dalam status perang setelah perang Korea berakhir tahun 1953 tanpa perjanjian damai. Sejak itu sampai sekarang keduanya kerap terlibat perang propaganda. Militer Korea Selatan, misalnya, biasa menyebarkan selebaran anti-Korea Utara di sepanjang zona demiliterisasi. Namun, program ini berakhir tahun 2010.
Meski begitu, sejumlah kelompok pembelot dari Korea Utara biasanya menyebarkan selebaran bersama dengan makanan, uang kertas 1 dollar AS, radio kecil, dan flashdisk berisi drama serta berita Korea Selatan. Biasanya selebaran ini disebarkan menggunakan balon untuk menyeberangi perbatasan atau memakai botol melalui sungai.
Sebaliknya, Pyongyang menggunakan balon untuk mengirim selebaran anti-selatan. Warga Korea Selatan yang menemukan selebaran dari Utara itu biasanya diberi hadiah alat tulis oleh pemerintah. (REUTERS)