Para pejabat India dan China kini berupaya meredakan ketegangan yang tercipta setelah bentrokan prajurit kedua negara di perbatasan kedua negara di Lembah Galwan, di Himalaya.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
BEIJING, SABTU — China mengklaim bahwa Lembah Galwan di kawasan perbatasan di Himalaya di mana pasukan China dan India terlibat konfrontasi awal pekan ini berada di dalam teritori China. India tidak menanggapi klaim ini.
Konfrontasi di Lembah Galwan yang merupakan bagian dari kawasan Ladakh di sepanjang Himalaya merupakan yang paling mematikan dalam 45 tahun terakhir. India menyalahkan China karena memicu perkelahian karena membangun infrastruktur di wilayah itu. Pembangunan itu merupakan pelanggaran atas perjanjian wilayah sengketa.
Dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (19/6/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, ”Lembah Galwan berada di wilayah China berdasarkan Garis Kontrol Aktual di bagian Barat perbatasan China-India”.
Zhao menyalahkan serangan oleh pasukan India sejak awal Mei sampai bentrok Senin (15/6/2020) tengah malam yang menewaskan 20 tentara India. China sendiri tidak menyebutkan apakah jatuh korban jiwa dari pihaknya. Pejabat pertahanan India menyebutkan, korban meninggal disebabkan oleh luka parah dan paparan udara dingin yang menggigit. ”Kebenaran atau kesalahan, sangat jelas, dan yang betanggung jawab sepenuhnya adalah pihak India,” katanya.
Zhao juga menyebutkan bahwa kedua negara terus menjalin komunikasi melalui saluran diplomatik dan militer. ”Kami berharap India akan bekerja sama dengan China untuk bersama-sama menjaga hubungan bilateral jangka panjang,” katanya.
Zhao menambahkan bahwa China tidak menahan satu pun prajurit India. Ia tidak menanggapi laporan media yang menyebutkan bahwa China melepaskan 10 prajurit India pada Kamis (18/6/2020) malam. Pejabat India juga membantah ada prajuritnya yang ditahan China.
Tentara China dan India berkelahi menggunakan tongkat dan batu di ketinggian 4.270 meter di atas permukaan laut dengan suplai oksigen yang tipis. India menyebutkan tidak ada senjata yang ditembakkan saat berkelahi meski mereka membawanya. Berdasarkan kesepakatan soal wilayah sengketa para prajurit itu dilarang menggunakannya.
Lembah Galwan berada di tempat terpencil dari bentangan 3.380 kilometer Garis Kontrol Aktual, batas yang ditetapkan menyusul perang antara India dan China tahun 1962 yang berakhir dengan gencatan senjata yang tidak mudah dicapai.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivasta, menolak mengomentari klaim China atas lembah tersebut.
Akan tetapi, dalam pertemuan dengan pihak oposisi, Jumat (19/6/2020), Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, ”Tidak ada yang menyusup ke wilayah kami, tidak ada juga yang merebut apa pun.”
Di tengah meningkatnya tekanan boikot produk-produk China, Modi menyebutkan bahwa India terluka dan marah terhadap langkah yang diambil China. India menghendaki perdamaian dan persahabatan, tetapi juga memiliki kemampuan yang tak seorang pun berani menatapnya. ”Pasukan telah diberi kewenangan untuk mengambil tindakan yang diperlukan,” kata Modi.
Para perwira tinggi kedua negara menggelar pembicaraan pada Jumat kemarin untuk meredakan ketegangan di seluruh wilayah perbatasan kedua negara. Sementara menteri luar negeri dua negara juga berkomunikasi melalui telepon dan saling memperingatkan untuk tidak membuat pernyataan publik yang bisa memicu perselisihan. (AP)