Tentara India dan China Tewas dalam Baku Tembak di Perbatasan
Insiden baku tembak terjadi setelah pasukan India-China bersitegang lima pekan di perbatasan di kaki Himalaya. Situasi memburuk setelah 250 tentara kedua negara itu baku pukul dan saling todong, 5-6 Mei, di Pangong Tso.
Oleh
kris mada
·2 menit baca
NEW DELHI, SELASA — India mengumumkan seorang kolonel dan dua tentaranya tewas dalam baku tembak pada Senin (15/6/2020) malam di perbatasan kedua negara. China menuding insiden itu terjadi karena tentara India melanggar perbatasan.
Dalam pernyataan pada Selasa (16/6/2020), angkatan darat India menyebut insiden itu terjadi di Lembah Galwan. Sebagaimana dikutip media India, The Hindu dan India Today, New Delhi menyatakan bahwa tentara India dan China sama-sama menjadi korban dalam insiden itu.
Walakin, India tidak mempunyai informasi soal jumlah pasti korban tewas di pihak China. New Delhi juga mengumumkan ada pertemuan komandan dari kedua negara untuk meredakan ketegangan di lokasi.
Beijing juga belum mengumumkan korban di pihak mereka. Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Zhao Lijian, hanya mengatakan, tentara India melanggar perbatasan dua kali sepanjang Senin. ”Memprovokasi dan menyerang prajurit China, memicu konfrontasi fisik di antara pasukan penjaga perbatasan kedua negara,” ujarnya.
New Delhi membantah memprovokasi. Tentara India mengaku dihalangi kala mencoba membuka jalan perintis di tepi Danau Pangong Tso Lake. Jalan itu merupakan bagian dari rencana India membangun jalan penghubung Darbuk-Shayok-Daulat Beg Oldie di Lembah Galwan.
Insiden pada Senin malam terjadi setelah Beijing-New Delhi bersitegang selama lima pekan di perbatasan yang terletak di kaki Himalaya. India menyebut situasi memburuk setelah 250 tentara kedua negara baku pukul dan saling todong pada 5-6 Mei 2020 di Pangong Tso. Selanjutnya, pada 9 Mei 2020, ada lagi ketegangan kala Beijing-New Delhi sama-sama menambah pasukan penjaga perbatasan.
Letnan Jenderal Harinder Singh dan Mayor Jenderal Liu Lin dilaporkan bertemu berjam-jam pada 6 Juni 2020 untuk membahas perkembangan situasi di perbatasan kedua negara. Selanjutnya, sejumlah jenderal dari India dan China juga bertemu pada pekan lalu. Selepas pertemuan, mereka menyebut keadaan terkendali dan kedua pasukan akan menjauh secara bertahap mulai dari Lembah Galwan.
Bahkan, Kemlu kedua negara sama-sama menyebut sedang ada upaya penyelesaian ketegangan di perbatasan. India-China sama-sama menyatakan setuju mencari penyelesaian damai. Sayangnya, ketegangan terus terjadi di perbatasan dan akhirnya baku tembak terjadi sehingga ada korban di kedua belah pihak.
China-India sudah puluhan tahun bersitegang gara-gara garis perbatasan sepanjang 3.488 kilometer yang belum jelas. Ketidakjelasan terjadi di bekas Kerajaan Kashmir yang diduduki kedua negara. India menamakan provinsinya sebagai Ladakh, sementara China menamainya Aksai Chin.
Terakhir kali India-China sepanas ini terjadi pada 2017 gara-gara ketegangan di wilayah Dokham, India. Selepas ketegangan itu, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dua kali di Wuhan, China, pada 2018 dan di Mamallapuram, India, pada 2019.