Phnom Penh
Banyak orang menjauhi ranjau darat agar terhindar dari ancaman ledakannya. Namun, pria Kamboja ini malah mengoleksi ranjau darat dan menjadikannya sebagai dekorasi halaman rumahnya.
Di banyak wilayah di Kamboja masih sering ditemukan ranjau darat aktif dan bisa meledak sisa-sisa perang saudara di kawasan selama tiga dekade. Diperkirakan masih ada 4 juta-6 juta ranjau darat yang belum dibersihkan di negara itu.
Khen Srieng, petugas Pusat Aksi Ranjau Kamboja (CMAC), yang menangani masalah ranjau di Kamboja, menyebutkan, sekitar 30 ranjau dan amunisi aktif tergantung di pohon asam dan tersebar di halaman rumah pria itu, di Provinsi Banteay Meanchey, dekat perbatasan Kamboja-Thailand.
Pria tersebut, kata Srieng, adalah pemulung sampah. Ia menemukan ranjau dan bahan peledak itu dari sawah dan hutan dekat rumahnya. Sementara ada larangan dari pemerintah untuk jual-beli ranjau darat.
Pria itu tidak tahu mau diapakan ranjau-ranjau temuannya tersebut. Maka, ranjau-ranjau itu dibuatlah sebagai dekorasi halaman rumahnya. Entah kesal atau iba atas keluguan plus ketidaktahuan pria itu, Srieng mengaku hanya bisa memarahi pria sembrono tersebut. (AP)