Brooks ditembak setelah berkelahi dengan dua polisi kulit putih yang mencoba menangkapnya. Alasan penangkapan adalah Brooks tertidur di kala menunggu pesanan di jalur kendara lewat di restoran cepat saji.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
ATLANTA, MINGGU — Amerika Serikat terancam oleh bentuk dan gelombang baru unjuk rasa anti-diskriminasi rasial. Penembakan seorang pria kulit hitam di Atlanta, Georgia, dan pendudukan sebagian kota Seattle, Washington, bisa menjadi pemicu.
Rayshard Brooks, seorang warga kulit hitam di Atlanta, tewas ditembak polisi pada Jumat malam waktu Atlanta atau Sabtu (13/6/2020) pagi WIB. Kematian Brooks terjadi hampir tiga pekan setelah George Floyd, warga kulit hitam di Minneapolis, tewas oleh polisi kota itu. Minneapolis masuk Negara Bagian Minnesota.
Brooks ditembak setelah berkelahi dengan dua polisi kulit putih yang mencoba menangkapnya. Alasan penangkapan adalah Brooks tertidur di kala menunggu pesanan di jalur kendara lewat di sebuah restoran cepat saji.
Rekaman insiden itu beredar di media sosial dan memicu kemarahan warga. Kemarahan berujung kericuhan yang dampaknya antara lain pembakaran restoran cepat saji dan pendudukan jalan tol.
Hingga Minggu malam WIB, puluhan orang ditangkap karena terlibat kericuhan. Sementara Kepala Kepolisian Atlanta Erika Shields mengundurkan diri beberapa jam setelah penembakan. Salah seorang polisi yang terlibat dalam insiden penembakan Brooks, Garret Rolfe, diberhentikan. Polisi lain, Devin Bronsan, dipindahkan ke bagian lain.
Sementara di Washington, pengunjuk rasa menduduki sebagian kecil daerah di pusat kota Seattle sebagai cara memprotes kekerasan oleh polisi.
Daerah yang diduduki itu kini disebut sebagai Capitol Hill Occupied Protest (CHOP). Pengunjuk rasa memasang barikade dan melarang polisi masuk ke kawasan tersebut. Wali Kota Seattle Jenny Durkan mengatakan sedang berusaha menyelesaikan persoalan itu.
Ketua Serikat Polisi Seattle Mike Solan mendesak tindakan lebih keras. Ia khawatir pendudukan serupa akan dilakukan demonstran di kota lain. ”Saya kira siapa pun harus prihatin karena ini akan membesar ke seluruh negeri. Sangat jelas, pejabat terpilih Seattle kurang kemauan politik untuk menegakkan kepatuhan hukum. Ini mendekati keadaan tanpa hukum,” tuturnya.
Solan menampik pendudukan itu bagian dari cara memprotes kematian Floyd dan banyak korban lain. Pendudukan itu dinilainya sebagai upaya mencari keuntungan pribadi atas nama protes mendukung Floyd.
Merasa tak dihargai
Di Minneapolis tujuh polisi mengundurkan diri. Beberapa orang lain sedang dalam proses untuk pensiun diri. ”Mereka merasa tidak dihargai. Semua orang membenci polisi,” kata pensiunan polisi Minneapolis, Mylan Masson, sebagaimana dikutip CNN.
Sejumlah polisi yang menolak diungkap identitasnya menyebut mereka tidak merasa didukung pimpinan kota dan kepolisian Minneapolis. Sebagian polisi juga dilaporkan mengabaikan tugas sebagai cara memprotes perlakuan terhadap mereka.
”Saya mendengar informasi beberapa petugas pergi tanpa mengurus berkas,” kata Wakil Kepala Kepolisian Minneapolis Henry Halvorson.
Karena itu, ia mengatakan belum bisa memastikan berapa banyak dan siapa saja yang berhenti. Presiden Asosiasi Penegak Hukum Berkulit Hitam AS Charles Wilson mengatakan, sangat penting untuk mengetahui siapa dan mengapa polisi berhenti. Ia juga menegaskan, hanya sedikit dari 700.000 polisi AS yang tetap rasis dan tidak becus.
Informasi gelombang pengunduran diri polisi merebak setelah Dewan Kota Minneapolis mengesahkan persetujuan untuk membubarkan kepolisian kota itu. Selanjutnya, kota itu akan membentuk unit keamanan masyarakat.
”Pembunuhan George Floyd oleh polisi Minneapolis menunjukkan tidak ada reformasi yang bisa mencegah kesewenangan dan kekerasan mematikan oleh anggota kepolisian terhadap masyarakat, khususnya pada warga kulit hitam dan kulit berwarna,” demikian tertulis di pernyataan dewan kota.
Dewan kota akan membahas unit pelayanan baru bersama para pihak terkait. ”Kami mengundang masyarakat untuk membantu perubahan jangka panjang, menempatkan suara yang paling terdampak kekerasan polisi sebagai pusat (perubahan),” kata Ketua Dewan Kota Minneapolisi Lisa Bender seraya menyebut pembubaran kepolisian akan diputuskan warga lewat referendum kota yang diselenggarakan bersamaan dengan pemilu AS pada November 2020.
Unjuk rasa menolak tindakan rasialisme pasca-kematian Floyd juga berkembang di banyak negara. Di Berlin, Jerman, ribuan orang membentuk rantai manusia sebagai sebuah pesan menentang rasisme. Unjuk rasa serupa juga merebak di London, Inggris, dan Milan, Italia. (AP/REUTERS)