Rencana penarikan pasukan Amerika Serikat di Jerman dinilai menjadi peringatan agar negara-negara Eropa yang selama ini bersekutu dengan AS perlu lebih mandiri dan tak bergantung pada Washington.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Rencana penarikan pasukan Amerika Serikat di Jerman menuai kritik. Eropa pun dinilai perlu lebih mandiri membangun pertahanannya.
Kabar rencana penarikan pasukan AS yang mengejutkan Jerman datang beberapa hari silam. The Wall Street Journal menulis laporan bahwa Presiden AS Donald Trump meminta Kementerian Pertahanan negara itu untuk mengurangi jumlah tentara AS yang bertugas di Jerman. Menurut rencana, lebih kurang 9.500 anggota militer AS yang hendak ditarik dari total 34.000 tentara di Jerman.
Seperti diberitakan Kompas pada Senin (8/6/2020), Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menyesalkan rencana Washington mengurangi jumlah pasukan di Jerman. Para anggota parlemen Jerman terang-terangan mengkritik langkah AS. Rencana Washington dinilai bakal memperburuk hubungan Jerman dan AS, serta berdampak negatif pada keamanan kedua negara. Di sisi lain, juru bicara Dewan Keamanan Nasional untuk Gedung Putih AS, John Ullyot, hanya menjelaskan, sebagai panglima tertinggi militer, Trump selalu mengkaji keberadaan pasukan AS di luar negeri.
Hubungan tak mesra AS-Jerman, lebih tepatnya lagi antara Trump dan Kanselir Jerman Angela Merkel, bukan barang baru. Sejak lama, Trump mengeluhkan dana yang harus dikeluarkan AS guna membiayai penempatan pasukan negara itu di Eropa, termasuk di Jerman.
Dalam kerangka kerja sama Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), tak semua anggota NATO di Eropa telah mengalokasikan belanja pertahanan mereka hingga mencapai 2 persen produk domestik bruto (PDB), sebagaimana ditulis dalam peta jalan organisasi itu. Jerman termasuk anggota NATO yang alokasi belanja pertahanannya belum mencapai 2 persen. Situasi ini dikritik keras oleh Trump.
Padahal, pasca-Perang Dunia II, Eropa Barat menjadi sekutu erat AS dan Jerman berperan krusial dalam konstelasi hubungan ini. Markas besar militer AS untuk Eropa dan Afrika, misalnya, berbasis di Stuttgart, Jerman. Adapun pangkalan udara AS di Ramstein, Jerman barat daya, memiliki posisi utama dalam transportasi tentara dan peralatan ke Irak serta Afghanistan. Rumah sakit militer AS di Landstuhl, tak jauh dari Ramstein, juga tercatat yang terbesar di luar AS.
Hubungan tak mesra AS-Jerman, lebih tepatnya lagi antara Trump dan Kanselir Jerman Angela Merkel, bukan barang baru.
Mengingat hubungan erat dan peran krusial Jerman dalam relasi AS dengan Eropa Barat, tak mengherankan Jerman ”terusik” dengan rencana penarikan pasukan AS, apalagi kabar datang tiba-tiba, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak Jerman. Hal ini, bagi Jerman, tentu mengejutkan dan sangat mengecewakan.
Karena itu, kian kuat pandangan bahwa perlu bagi negara-negara Eropa yang selama ini bersekutu erat dengan AS mulai melepas ketergantungan dari Washington. Media Jerman, Deutsche Welle, menulis bahwa anggota NATO dari Eropa tak bisa lagi mengandalkan Gedung Putih. Rencana penarikan pasukan AS menjadi peringatan agar Eropa mengambil prakarsa pertahanan sendiri dan tentunya mengeluarkan lebih banyak uang bagi pertahanan.