Anggaran Polisi AS Mau Dipangkas, Kepolisian Minneapolis Diusulkan untuk Dibubarkan
Polisi tidak membuat masyarakat merasa aman. Sejumlah kota di Amerika Serikat mulai menunjukkan langkah-langkah untuk memotong anggaran kepolisian.
Oleh
kris mada/mahdi muhammad
·5 menit baca
Sejumlah pemerintah kota di Amerika Serikat mengambil langkah tegas terhadap institusi kepolisian mereka. Selain mendorong pemangkasan anggaran, mereka juga ingin departemen kepolisian dibubarkan.
NEW YORK, SENIN — Sejumlah kota di Amerika Serikat mulai menunjukkan langkah-langkah untuk memotong anggaran kepolisian. Dana hasil pemotongan anggaran kepolisian itu akan dialihkan bagi peningkatan layanan kepada masyarakat dan membangun kota yang lebih adil, yang bisa mengatasi kesenjangan dan ketidakadilan.
Langkah-langkah itu mencuat setelah terjadi gelombang protes yang luas dan besar-besaran selama dua minggu di AS untuk memprotes kematian George Floyd, pria kulit hitam di Minneapolis, Minnesota, akibat kekerasan polisi kulit putih, 25 Mei 2020. Sudah terlalu banyak kasus serupa yang menimpa warga kulit hitam.
Mayoritas, 9 dari 12, anggota Dewan Kota Minneapolis yang menghadiri unjuk rasa menuntut reformasi kepolisian, Minggu (7/6/2020) waktu setempat atau Senin WIB, mendorong pembubaran departemen kepolisian setempat.
Para Aktivis juga mengkritik Departemen Kepolisian Minneapolis selama bertahun-tahun karena membudayanya tindakan rasial dan brutal oleh aparatnya.
Ketua Dewan Kota Minneapolis Lisa Bender secara tegas menyatakan, ada yang salah dalam sistem dan struktur kepolisian AS. ”Jelas, sistem kepolisian di negara ini tidak menjamin keamanan warga. Upaya kita mereformasi kepolisian telah gagal,” katanya.
Pembubaran departemen kepolisian kota terjadi di kota Camden, New Jersey, pada 2012. Saat itu, otoritas kota membubarkan departemen kepolisian karena kriminalitas meningkat tak terkendali. Mereka digantikan kekuatan baru yang mencakup Camden, Compton, dan California.
Hasil penelitian
Bender mengatakan akan mencari cara untuk memangkas anggaran kepolisian kota itu. Wacana itu, antara lain, didasarkan pada hasil penelitian layanan panggilan darurat.
Sebagian besar panggilan karena masalah kesehatan dan kebakaran. ”Polisi tidak membuat masyarakat kami merasa aman. Komitmen kami adalah membuat setiap anggota masyarakat merasa aman,” katanya.
Bender mengumumkan hal itu setelah Wali Kota Minneapolis Jacob Frey tak menjawab secara tegas soal pemangkasan anggaran kepolisian. Frey diejek para pengunjuk rasa yang menuntut pemangkasan. Ia hanya menginginkan perubahan struktural yang lebih mendalam di kepolisian, di organisasi atau serikat petugas kepolisian, dan di dalam diri polisi.
Wali Kota New York Bill De Blasio memutuskan memangkas anggaran kepolisian. Ia mengatakan, sebagian anggaran kepolisian akan dialihkan untuk program sosial dan pemuda.
”Ini akan jadi prioritas pemerintahan saya dalam 18 bulan ke depan untuk membangun kembali kota yang lebih adil serta mengatasi kesenjangan dan ketidakadilan,” ujar De Blasio, Minggu (7/6/2020) sore waktu New York, seperti dikutip CNN.
Untuk memangkas anggaran, kota New York, antara lain, akan menarik polisi dari sejumlah jalan. Polisi akan fokus pada penanganan kejahatan semata.
Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti telah lebih dulu mengumumkan wacana pemangkasan anggaran kepolisian. Hingga 150 juta dollar AS anggaran kepolisian kota pusat perjudian dan perfilman AS itu bisa dialihkan untuk kebutuhan lain.
Di AS, kepolisian didanai dari APBD dan APBN. APBD untuk mendanai kepolisian kota dan negara bagian. APBN untuk kepolisian federal, yakni Biro Investigasi Federal AS (FBI). Kepolisian kota, negara bagian, dan FBI terpisah satu sama lain walau tetap berkoordinasi untuk tindak kriminal tertentu.
Kepala kepolisian kota ditunjuk oleh wali kota dan kepala kepolisian negara bagian ditunjuk gubernur. Di sejumlah daerah, kepala kepolisian dipilih oleh warga.
Sementara di semua kota dan negara bagian, kepala kejaksaan dipilih oleh warga lewat pemilu yang biasanya dilakukan serentak dengan pemilihan anggota DPRD, senator, dan gubernur atau wali kota.
Penarikan pasukan
California mulai menarik tentara cadangan atau Garda Nasional. Sejak pekan lalu, Gubernur California Gavin Newsom mengerahkan 7.000 anggota Garda Nasional untuk membantu pengendalian unjuk rasa dan kerusuhan.
Kepala Staf Garda Nasional California Mayor Jenderal David Baldwin mengatakan, sebagian pasukan mulai ditarik pada Minggu malam karena aksi berangsur surut. Sebagian masih disiagakan di sejumlah lokasi untuk memastikan mereka bisa dikerahkan cepat apabila mendadak dibutuhkan.
Selain mengerahkan tentara cadangan, sejumlah kota dan negara bagian AS juga memberlakukan jam malam. Seiring unjuk rasa yang semakin tertib, jam malam dicabut di sejumlah kota besar. Beberapa kota lain masih memberlakukan jam malam, tetapi otoritas lokal akan segera mengakhiri jam malam.
Ketua Asosiasi Kepala Kepolisian AS Art Acevedo, yang juga Kepala Kepolisian Houston, meminta para pengambil kebijakan berhati-hati jika ingin membubarkan lembaga kepolisian. Akan ada reaksi balik dari polisi jika anggaran mereka dikurangi. ”Anda akan melihat kejahatan meningkat dan merajalela di lapangan,” katanya.
Terkait pengerahan tentara, Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mike Milley memerintahkan semua tentara AS mengingat sumpah mereka untuk melindungi warga dan konstitusi. Perintah itu dikeluarkan Selasa lalu setelah rapat di Gedung Putih soal pengerahan tentara untuk pengendalian unjuk rasa.
Sejumlah sumber di Kementerian Pertahanan AS dan kementerian lain menyebut, Presiden AS Donald Trump ingin mengerahkan 10.000 tentara aktif untuk penanganan unjuk rasa. Keinginan itu ditentang Menhan AS Mark Esper dan sejumlah tokoh lain.
Keinginan itu juga memicu protes dan kemarahan para jenderal serta politisi kepada Trump. Tokoh Republikan, partai yang mengusung Trump di pemilihan presiden, seperti mantan Presiden George Bush, mantan Menteri Luar Negeri Collin Powel, dan senator Mitt Romney, secara terbuka memprotes Trump. Bahkan, Romney ikut unjuk rasa di Washington DC pada Senin pagi WIB.