Indonesia Dorong Penguatan Kerja Sama Negara Pesisir di Samudra Hindia
Pandemi Covid-19 perlu direspons secara kolaboratif. Inisiatif untuk menanggapi pandemi secara bersama-sama pun terus didorong di berbagai kawasan, termasuk oleh negara-negara anggota Indian Ocean Rim Association (IORA).
Oleh
Adhitya Ramadhan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia mendorong penguatan kerja sama negara-negara pesisir di kawasan regional Samudra Hindia, yang tergabung dalam Indian Ocean Rim Association atau IORA, dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Desra Percaya selaku ketua delegasi Indonesia pada pertemuan virtual tingkat pejabat tinggi IORA, Kamis (21/5/2020), dengan tema ”Responses, Cooperation, and Partnership”, mengatakan, inisiatif tersebut sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo pada pertemuan G-20, Gerakan Nonblok, dan ASEAN, yang menekankan perlunya kolaborasi dan solidaritas global dalam memerangi Covid-19.
”Menghadapi Covid-19, IORA perlu mendorong kerja sama pengembangan vaksin dan antivirus, memastikan arus obat-obatan dan alat medis yang terjangkau bagi masyarakat kecil, serta merumuskan pemberian bantuan yang tepat terhadap nelayan kecil, petani, dan pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah,” ujar Desra.
Pertemuan tersebut digelar oleh Ketua IORA saat ini, Uni Emirat Arab, atas prakarsa Indonesia guna mendorong kerja sama regional di Samudra Hindia untuk bersama-sama memerangi Covid-19.
Pertemuan virtual tersebut dihadiri 20 negara anggota IORA dan 8 negara Mitra Wicara (Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jerman, Korea Selatan, Perancis, China, dan Turki).
Di Twitter, Kementerian Luar Negeri menyebutkan bahwa Indonesia menekankan pentingnya IORA menanggapi pandemi Covid-19 secara terkoordinasi, berbagai praktik terbaik, serta memperkuat kolaborasi sektor kelautan dan kemaritiman guna membantu ekonomi masyarakat pesisir dan nelayan.
”Kompetensi kerja sama IORA pada sektor kelautan dan kemaritiman, seperti perikanan, budidaya perikanan, dan pariwisata kelautan, perlu menjadi akselerator percepatan pemulihan UMKM pascapandemi Covid-19” kata Desra.
Pertemuan itu menghasilkan sejumlah rekomendasi, antara lain mendorong bantuan, baik dalam bentuk kerja sama teknis maupun dukungan finansial, terhadap anggota IORA yang terdampak Covid-19.
Selain itu, juga mempercepat proses pembentukan kelompok ahli di bidang manajemen penanggulangan bencana serta pembentukan kemitraan pemerintah swasta (KPS) di kawasan dalam melawan pandemi Covid-19.
Kemudian, mendukung langkah-langkah yang telah diambil oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bank Dunia, dan G-20 dalam memberikan relaksasi pembayaran utang fiskal terhadap negara yang terdampak Covid-19 serta memastikan ketersediaan obat-obatan dan alat medis yang terjangkau bagi masyarakat kecil.
Pertemuan tersebut akan dilanjutkan dengan Pertemuan Tingkat Menteri IORA (IORA Council of Ministers) pada Oktober/November 2020 mendatang di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Indonesia memiliki peran yang aktif di forum IORA, antara lain sebagai Wakil Ketua IORA pada periode 2013-2014 dan Ketua IORA periode 2015-2017.
Dalam kurun waktu tersebut, Indonesia berhasil meningkatkan profil IORA melalui penyelenggaraan KTT IORA yang pertama dan sukses memformulasikan visi penguatan kerja sama kelautan dan kemaritiman yang tercakup dalam Jakarta Concord 2017. (*)