KBRI Kairo Repatriasi 129 WNI dengan Pesawat Carteran dari Mesir
Repatriasi tahap kedua tersebut kembali menggunakan maskapai Air Cairo dengan skema sewa pesawat. Biaya sewa pesawat dibebankan kepada masing-masing peserta repatriasi.
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN, DARI KAIRO, MESIR
·2 menit baca
KAIRO, KOMPAS -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo pada hari Kamis (21/5/2020) kembali merepatriasi sebanyak 129 warga negara Indonesia (WNI) dari Mesir. Ini merupakan repatriasi tahap kedua pada musim pandemi Covid-19 ini. Pesawat berangkat dari Kairo pukul 07.30 waktu setempat, dan dijadwalkan tiba di Jakarta, Jumat (22/5/2020) pukul 03.00 WIB.
Ke-129 WNI yang direpatriasi tersebut, antara lain, terdiri dari 108 siswa Sekolah Al Irsyad Purwokerto yang telah menyelesaikan program pelatihan Bahasa Arab di Mesir. Selebihnya adalah para peserta pelatihan dakwah serta WNI yang tengah berkunjung ke Mesir.
Mayoritas dari mereka adalah peserta kursus atau pelatihan baik Bahasa Arab maupun Ilmu Agama Islam yang telah menyelesaikan programnya sejak awal Mei 2020. Jumlah WNI yang tertahan di Mesir terus bertambah.
Repatriasi tahap kedua tersebut kembali menggunakan maskapai Air Cairo dengan skema sewa pesawat (chartered flight). Pesawat itu akan kembali ke Kairo tanpa penumpang atau kosong. Biaya sewa pesawat dibebankan kepada masing-masing peserta repatriasi.
Berkat kerja sama antara KBRI Kairo, pemerintah Mesir dan Air Cairo, sebanyak 129 WNI berhasil difasilitasi untuk kembali ke Indonesia pada tanggal 21 Mei 2020. Skema sewa pesawat menjadi pilihan terkait kebijakan penutupan penerbangan komersial penumpang internasional di Mesir yang berlangsung sejak 19 Maret 2020 hingga kini sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
Seluruh peserta repatriasi tahap kedua ini telah diminta untuk melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang telah ditentukan sebagai syarat untuk kembali ke Tanah Air. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk kelancaran perjalanan hingga ke daerah masing-masing di Indonesia, seluruh peserta repatriasi telah dibekali dengan surat keterangan dari KBRI.
“KBRI Kairo telah berkoordinasi dengan (Pemerintah) Pusat, Pemerintah Mesir, dan Air Cairo untuk persiapan repatriasi tersebut,” jelas Dubes RI Kairo, Helmy Fauzy. “Repatriasi tahap kedua ini berbeda dengan repatriasi sebelumnya, yaitu kali ini dengan menyewa pesawat Air Cairo. Hal ini berimplikasi pada biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar.”
Seperti diketahui, KBRI Kairo telah melakukan repatriasi tahap pertama yang membawa 75 WNI pada 25 April 2020. Saat itu KBRI Kairo mendapatkan tawaran dari Pemerintah Mesir untuk memanfaatkan pesawat yang akan mengevakuasi warga negara Mesir yang tertahan di Jakarta dan di Bali akibat dampak pandemi Covid-19.