Tarif perdagangan yang diperkenalkan Inggris bernama "Tarif Global Inggris". London mengklaim sistem tarif barunya akan lebih sederhana dan lebih murah daripada tarif Uni Eropa.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·3 menit baca
LONDON, SELASA — Inggris mengumumkan tarif perdagangan baru, Selasa (19/5/2020). Tarif perdagangan pengganti tarif eksternal Uni Eropa itu mulai berlaku, awal tahun depan.
Inggris secara umum mempertahankan tarif 10 persen untuk mobil. Namun, negara itu juga memotong pungutan impor rantai pasokan senilai puluhan miliar dollar AS. Sistem tarif yang baru itu menandai berakhirnya—apa yang disebut beberapa pejabat Inggris—sistem UE yang terlalu rumit.
Inggris selama puluhan tahun mengadopsi kebijakan perdagangan UE. Kini Inggris berproses mencari perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara di seluruh dunia. Inggris menargetkan memiliki kesepakatan yang mencakup 80 persen dari perdagangan negara itu pada tahun 2022.
Inggris tengah dalam proses negosiasi dengan AS dan UE. Bersama AS, Inggris berharap bahwa perundingan untuk perjanjian perdagangan dapat dilanjutkan dengan langkah-langkah yang dipercepat.
"Kedua belah pihak berharap bahwa negosiasi untuk perjanjian perdagangan yang komprehensif dapat dipercepat," kata Menteri Perdagangan Inggris Liz Truss dalam sebuah pernyataan, awal pekan ini.
Putaran pertama pembicaraan kedua pihak digelar pada pekan lalu. Truss menyatakan bahwa dirinya dan Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer, menyepakati putaran kedua pembicaraan secara virtual pada 15 dan 26 Juni 2020. Sebelum negosiasi berlanjut sesuai kesepakatan, kedua tim akan melanjutkan pertemuan secara virtual sepanjang pekan ini dan seterusnya.
Lebih sederhana-murah
Tarif yang diperkenalkan Inggris bernama Tarif Global Inggris. London mengklaim sistem tarif itu akan lebih sederhana dan lebih murah daripada Tarif Eksternal Umum UE. Sistem tarif ini akan berlaku untuk negara-negara yang tidak memiliki perjanjian dan menghapus semua tarif dagangnya di bawah 2 persen.
"Tarif Global baru kami akan menguntungkan konsumen dan rumah tangga Inggris dengan memotong birokrasi dan mengurangi biaya ribuan produk sehari-hari," kata Truss.
Tarif Global baru kami akan menguntungkan konsumen dan rumah tangga Inggris dengan memotong birokrasi dan mengurangi biaya ribuan produk sehari-hari.
Pemerintah Inggris juga mengatakan tarif akan dihilangkan pada berbagai produk. Sebanyak 60 persen barang-barang perdagangan masuk ke Inggris bakal bebas tarif dengan ketentuan WTO atau melalui akses preferensi yang ada. Inggris akan mempertahankan tarif untuk produk-produk yang bersaing dengan industri seperti pertanian, otomotif dan perikanan.
Inggris juga akan menghapus pungutan impor senilai 30 miliar pound sterling (37 miliar dollar AS) yang masuk ke rantai pasokan Inggris.
"Menjaga perlindungan pertanian masuk akal sebagai bagian tawar-menawar untuk negosiasi perdagangan UE dan AS. Namun, itu berarti kenaikan biaya besar untuk impor pertanian jika tidak ada kesepakatan perdagangan bebas Inggris-UE," kata Thomas Sampson, Associate Professor di London School of Economics.
Inggris juga akan menghapus tarif pada produk yang mendukung efisiensi energi. Selain itu, Inggris pun akan memperkenalkan tarif nol sementara untuk barang yang digunakan untuk melawan pandemi Covid-19, seperti alat pelindung pribadi (APD).
Namun, tarif baru Inggris itu tidak menyenangkan semua pihak. Seorang perwakilan dari satu perusahaan kimia yang menolak disebutkan namanya mengatakan, perusahaan itu telah dijanjikan penghapusan tarif untuk sektor ini. Namun, nyatanya itu tidak terealisasi sehingga mengecewakan pihaknya.
Sementara itu ada konsekuensi terkait negosiasi Inggris- UE. Jika keduanya gagal mencapai kesepakatan perdagangan bebas pada akhir tahun ini, harga beberapa makanan, mobil, dan beberapa bahan kimia yang diimpor dari UE akan meningkat tajam.