logo Kompas.id
InternasionalTekanan Ekonomi dan Putus...
Iklan

Tekanan Ekonomi dan Putus Sekolah, Jutaan Anak Terancam Dinikahkan Dini

Risiko perkawinan anak meningkat karena sekolah-sekolah ditutup guna mencegah wabah korona. Laporan PBB bulan lalu menyebutkan, akibat pandemi Covid-19 ini, dalam waktu 10 tahun ke depan akan ada 13 juta perkawinan anak.

Oleh
Luki Aulia
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sFyPziFsVCQ8t575hxf9ISyiF_k=/1024x677/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_10754022_26_0.jpeg
REUTERS/DANISH SIDDIQUI

Krishna (14) memegang anaknya yang baru berusia 4 bulan, Alok, dibantu suaminya, Kishan Gopal (16), di dapur rumah mereka di Desa Baran, Rajasthan, India, 21 Januari 2013. Krishna menikah dengan Gopal ketika masih berusia 11 tahun dan Gopal berusia 13 tahun.

LONDON, JUMAT — Dalam waktu dua tahun ke depan, akan ada sedikitnya empat juta anak perempuan di seluruh dunia yang terancam dinikahkan dini oleh orangtua mereka gara-gara dampak dari pandemi Covid-19. Kesulitan ekonomi akibat kehilangan pekerjaan dan faktor putus sekolah karena ketiadaan biaya menjadi alasan kuat orangtua, khususnya keluarga miskin, untuk menikahkan secara dini anak-anak mereka.

Kekhawatiran tersebut disampaikan lembaga amal World Vision, Jumat (15/5/2020). Ahli isu perkawinan anak di World Vision, Erica Hall, menjelaskan, setiap kali terjadi krisis seperti konflik, bencana alam, atau pandemi seperti sekarang, tingkat perkawinan anak pasti naik.

Editor:
samsulhadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000