Perjuangan Total di Vietnam agar Tidak Ada Nyawa Melayang akibat Korona
Otoritas Vietnam tengah berjibaku menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang paling kritis. Pasien itu diidentifikasi sebagai "Pasien 91", seorang pilot asal Inggris. Vietnam berjuang keras agar tak ada korban Covid-19.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·4 menit baca
HANOI, JUMAT — Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, Vietnam hingga kini melaporkan kasus yang sangat rendah, yakni total 312 kasus per hari Jumat (15/5/2020). Selain lebih dari 90 persen kasus bisa disembuhkan, dalam 29 hari terakhir juga tidak ada penularan lokal. Satu hal yang perlu digarisbawahi dari intervensi Vietnam menghadapi virus mematikan itu adalah tidak ada korban meninggal akibat Covid-19 di negara tersebut.
Otoritas Vietnam, dengan didukung warganya, berjuang habis-habisan agar jangan sampai ada satu pun nyawa hilang gara-gara virus korona tipe baru pembawa penyakit Covid-19. Warga Vietnam juga tergerak untuk menjaga tekad itu. Demi menyelamatkan satu nyawa, mereka rela dan siap mendonorkan paru-parunya demi sang pasien Covid-19.
Saat ini, otoritas kesehatan Vietnam tengah berjibaku berupaya menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang paling kritis. Pasien itu diidentifikasi sebagai ”Pasien 91”. Belakangan diketahui bahwa dia adalah seorang pilot berkebangsaan Inggris yang bekerja untuk Vietnam Airlines, maskapai nasional Vietnam. Pilot itu berusia 43 tahun.
Media Vietnam memberitakan hasil penelusuran menunjukkan bahwa sang pilot terpapar Covid-19 di sebuah bar di kota Ho Chi Minh. Hal itu terjadi pada pertengahan Maret silam. Vietnam memang menggencarkan pelaksanaan tes secara agresif dan program karantina massal yang terpusat massal membendung laju Covid-19.
Lebih dari 4.000 orang yang terhubung ke kluster pilot itu telah diuji. Total sebanyak 18 dari mereka ditemukan terinfeksi Covid-19. Sementara sebagian besar pasien itu telah pulih, si Pasien 91 itu belum juga pulih. Bahkan, kondisinya dinyatakan telah memburuk secara signifikan.
Pada Selasa (12/5/2020), Kementerian Kesehatan Vietnam mengadakan pertemuan dengan para ahli dari rumah sakit terkemuka. Pemerintah setempat menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan hidup pria itu adalah transplantasi paru-paru.
Pada Maret lalu, media Pemerintah China mengatakan, China telah berhasil melakukan transplantasi paru-paru ganda pada pasien Covid-19. Hal itu merupakan sebuah prosedur yang disebut sebagai metode signifikan untuk merawat para korban penyakit yang paling parah.
Sontak kasus itu pun menarik perhatian publik. Perhatian publik terhadap kasus itu sedemikian besar, sebesar dukungan luas terhadap pemerintah atas langkah-langkah berskala nasional dalam mengatasi Covid-19.
Selang dua hari setelah pernyataan tentang kondisi terakhir sang pilot itu diumumkan pemerintah, media pemerintah menyebut ada 10 orang yang mendaftarkan diri siap menjadi sukarelawan donor paru-paru. Salah satunya adalah seorang veteran militer berusia 70 tahun.
Ada 10 orang yang mendaftarkan diri siap menjadi sukarelawan donor paru-paru, salah satunya seorang veteran militer berusia 70 tahun.
Namun, tim dokter kenegaraan menolak permohonan para sukarelawan itu. ”Kami tersentuh oleh niat baik mereka, tetapi peraturan saat ini tidak memungkinkan kami untuk melakukan transplantasi paru-paru yang disumbangkan oleh kebanyakan orang yang masih hidup,” kata seorang perwakilan dari Pusat Koordinasi Nasional untuk Transplantasi Organ Manusia (VNHOT), seperti dimuat oleh surat kabar Tuoi Tre.
Surat kabar itu melaporkan bahwa kapasitas paru-paru sang Pasien 91 itu saat ini hanya 10 persen. Hidup pasien itu juga sepenuhnya telah ditopang dengan alat bantu kesehatan selama lebih dari 30 hari. Wakil Menteri Kesehatan Vietnam Nguyen Truong Son mengatakan kepada media bulan lalu bahwa Vietnam telah mengimpor obat spesialis dari luar negeri untuk mengobati pembekuan darah pada si pasien itu. Namun, tindakan ini tidak berhasil.
Kantor Berita Vietnam (VNA) melaporkan bahwa otoritas negara itu telah menghabiskan lebih dari 5 miliar dong (200.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,9 miliar) untuk menyelamatkan nyawa sang pilot asal Inggris itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang, mengatakan hal pelik tentang kesehatan yang mendasari pilot itu semakin memburuk kondisinya.
Hang menegaskan, para ahli kesehatan dan dokter-dokter terbaik di Vietnam akan berusaha menyelamatkannya. ”Kami sangat berharap pasien berkebangsaan Inggris itu akan segera pulih,” kata Hang pada konferensi pers reguler, Kamis (14/5/2020).
Vietnam melaporkan 24 kasus baru infeksi Covid-19 pada Jumat (14/5/2020). Seluruh kasus itu merupakan kasus impor yang melibatkan warga Vietnam yang kembali dari Rusia. Pemerintah Vietnam menyatakan, seluruh pasien itu telah langsung ditempatkan di pusat karantina pasien Covid-19 tepat setelah kedatangan mereka.
Kasus tersebut merupakan kasus terbaru di Vietnam setelah periode 29 hari tanpa ada kasus baru Covid-19 di negara itu. Lebih dari 90 persen pasien dengan positif kasus Covid-19 di Vietnam yang dikonfirmasi telah pulih dari penyakit tersebut.
Pada awal pekan ini, Pemerintah Vietnam telah membuka kembali sekolah-sekolah dasar dan taman kanak-kanak. Langkah itu diambil menyusul pembukaan kembali sekolah-sekolah menengah dan universitas, sepekan sebelumnya. Pembukaan tersebut dilakukan setelah otoritas setempat memberlakukan kebijakan penutupan wilayah guna mencegah persebaran wabah Covid-19. (AFP/REUTERS)