Pemerintah Australia Berencana Longgarkan Pembatasan Juli Mendatang
Pemerintah Australia mulai Senin (11/5/2020) akan secara bertahap mengurangi kebijakan pembatasan sosial. Diharapkan pada Juli 2020 sebagian besar kebijakan pembatasan sosial sudah dicabut agar ekonomi berjalan.
Oleh
Mahdi Muhammad
·3 menit baca
CANBERRA, JUMAT — Pemerintah Australia berencana secara bertahap melonggarkan pembatasan sosial hingga akhirnya akan menghapus sebagian besar pembatasan pada Juli. Diharapkan pelonggaran sebagian besar pembatasan membuat perekonomian bergerak kembali.
Jumlah penularan yang semakin menurun, di bawah angka 20 per hari, membuat Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan pemerintah beberapa negara bagian sepakat untuk menyetujui peta jalan penghapusan pembatasan secara bertahap.
”Anda dapat tetap berada di bawah doona (selimut) selamanya dan anda tidak akan pernah menghadapi bahaya. Akan tetapi, anda harus keluar dari sana suatu waktu,” kata Morrison, Jumat (8/5/2020).
Morrison mengatakan, waktu penerapan tiga tahapan itu akan bergantung pada keputusan tiap-tiap negara bagian dan wilayah. Pemerintah tiap-tiap negara bagian dinilai sebagai yang paling paham situasi di lapangan. Namun, Pemerintah Australia menetapkan panduan bahwa pelaksanaan setiap tahapan akan dipisahkan pada sebuah masa transisi yang lamanya empat minggu.
Pemerintah beberapa negara bagian, di antaranya Queensland dan Australia Selatan, menyatakan bahwa mereka akan mulai melonggarkan pembatasan mulai Senin (11/5/2020) pekan depan. Bagi negara-negara bagian yang padat penduduknya dan jumlah warga yang positif terpapar, kebijakan untuk memulai pelonggaran pembatasan mungkin baru dilaksanakan beberapa hari sesudahya.
Morrison meminta, meski kebijakan pembatasan sosial sudah mulai dilonggarkan, masyarakat diharapkan tetap waspada karena Australia masih memiliki kemungkinan untuk gelombang kedua pandemi menghampiri negara tersebut.
Perlahan dan waspada
Peta jalan yang disusun Pemerintah Australia diharapkan bisa secara bertahap membuat ekonomi kembali berjalan. Sekitar satu juta pekerja di seluruh negeri secara bertahap bisa kembali ke tempat kerja masing-masing.
Sebagai tahap pertama, pemerintah akan membolehkan restoran dan kafe memulai bisnisnya kembali. Namun, mereka hanya boleh melayani pembelian take away atau dibawa pulang dan tidak dimakan di tempat. Dalam satu waktu, pemerintah juga membatasi hanya 10 pelanggan yang bisa dilayani.
”Langkah pertama adalah langkah tentatif. Seperti bayi yang tengah belajar melangkah, menuju normalisasi,” kata Kepala Staf Medis Australia Brendan Murphy.
Langkah kedua bisa diambil pemerintah negara bagian atau teritori apabila tidak ada wabah besar yang tercatat selama masa itu hingga masa transisi. Langkah kedua yang bisa diambil adalah pusat kebugaran, bioskop, dan galeri diizinkan dibuka kembali. Namun, sekali lagi, mereka hanya bisa melayani maksimal 20 pelanggan sekaligus dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pada titik ini, kata Morrison, negara bagian yang telah menutup perbatasan mereka akan mulai mengizinkan beberapa perjalanan antarnegara.
Tahap ketiga atau tahap terakhir, pemerintah akan mengizinkan pertemuan hingga 100 orang di dalam satu lokasi yang sama dan memungkinkan karyawan kembali ke kantor mereka. Klub dan tempat hiburan malam pun dimungkinkan untuk beroperasi kembali.
Semua perjalanan antarnegara bagian (di dalam Australia) akan diizinkan bersama dengan pembukaan beberapa perjalanan internasional terbatas, termasuk penerbangan antara Australia dan Selandia Baru.
Pelajar internasional juga berpotensi diizinkan kembali ke Australia. Namun, mereka akan tetap diwajibkan menjalani karantina selama dua pekan.
Pada saat yang sama, Pemerintah Australia juga menyatakan bahwa kebijakan lockdown yang diterapkan telah berdampak terhadap perekonomian negara. Bank Sentral Australia memperkirakan perekonomian Australia akan menghadapi kontraksi ekonomi terbesar dalam sejarah mereka meski pemerintah telah bersiap dan menyediakan stimulus ekonomi senilai 320 miliar dollar Australia atau setara dengan 15 persen produk domestik bruto mereka.
Dalam pernyataan triwulanannya, Reserve Bank of Australia memperkirakan ekonomi Australia akan menyusut sebesar 10 persen pada paruh pertama tahun ini, menandai resesi pertama dalam tiga dekade.
Kebijakan pemerintah untuk menyubsidi sekitar enam juta pekerja Australia tidak terelakkan bahwa 10 persen dari mereka atau sekitar 600.000 orang angkatan kerja akan menganggur tahun ini.
Namun, Morrison mengatakan, begitu proses tiga tahap dilaksanakan, pemerintahnya memperkirakan sekitar 850.000 orang akan kembali bekerja.
Beberapa kantor juga menyatakan kesiapan mereka untuk memasuki tahap pertama pelonggaran pembatasan. ”Kami sekarang siap untuk mengambil langkah pertama ke depan,” kata Ross McEwan, CEO National Australia Bank, melalui surat elektronik. (Reuters)