Misi Penemuan Vaksin Covid-19 Pererat Relasi UEA-Israel
Nusseibeh tampaknya sangat tertarik untuk mempertemukan UEA-Israel dalam kerja sama tim atau minimal tukar-menukar informasi. Kebetulan saat ini mereka sama-sama gencar melakukan riset penemuan vaksin anti-Covid-19.
Oleh
MUSTHAFA ABD RAHMAN, DARI KAIRO, MESIR
·3 menit baca
Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel secara resmi tidak menjalin hubungan diplomatik. Meski demikian, kedua pihak sudah lama dikenal membangun kesepahaman atau kerja sama dalam berbagai sektor kehidupan.
Duta Besar UEA untuk PBB Lana Nusseibeh dalam wawancara melalui video dengan Komite Yahudi Amerika Serikat (AJC), seperti dirilis akun resmi Twitter Pemerintah Israel berbahasa Arab, Rabu (6/5/2020), mengungkapkan adanya potensi kerja sama UEA-Israel dalam membendung penyebaran wabah Covid-19 saat ini.
Nusseibah mengungkapkan, potensi kerja sama itu diketahui setelah ia mendapat informasi bahwa Israel telah mendapat kemajuan pesat dalam upaya menemukan vaksin anti-Covid-19. ”Negara-negara di kawasan (Timur Tengah) ini harus bekerja sama melawan wabah Covid-19,” kata Nusseibeh.
Seperti dilansir harian The Jerusalem Post, Rabu (6/5/ 2020), mengutip sumber Kementerian Pertahanan Israel, Institut Israel untuk Penelitian Biologi (The Israel Institute for Biological Research/IIBR) telah berhasil meletakkan dasar terobosan pengembangan ilmu untuk mengidentifikasi sebuah vaksin anti-Covid-19.
Beberapa hari sebelumnya, harian Asharq al-Awsat, Minggu (3/5/2020), melaporkan bahwa Kementerian Ekonomi UEA telah memberi mandat kepada tim dokter dan peneliti pada Pusat Abu Dhabi untuk Sel Induk guna melakukan riset untuk menemukan vaksin anti-Covid-19.
Kementerian Ekonomi UEA mengklaim, kini sedang dilakukan proses uji coba vaksin anti-Covid-19 hasil karya Pusat Abu Dhabi untuk Sel Induk terhadap pasien positif Covid-19 di beberapa rumah sakit di UEA.
Nusseibeh tampaknya sangat tertarik untuk mempertemukan UEA-Israel dalam kerja sama tim atau minimal tukar-menukar informasi. Kebetulan saat ini mereka sama-sama gencar melakukan riset penemuan vaksin anti-Covid-19. UEA dan Israel kini bisa menjadi pusat riset vaksin anti-Covid-19 yang telah meraih kemajuan pesat di luar Eropa, Amerika Serikat (AS), China, dan Australia.
Hubungan UEA-Israel dalam menghadapi Covid-19 itu sudah tercium saat pada 19 Maret lalu sempat viral berita Mossad gagal mendapat pasokan 100.000 alat tes cepat Covid-19 dari dua negara Arab Teluk.
Hubungan UEA-Israel dalam menghadapi Covid-19 itu sudah tercium saat pada 19 Maret lalu sempat viral berita Mossad gagal mendapat pasokan 100.000 alat tes cepat Covid-19 dari dua negara Arab Teluk. Mossad sebenarnya mendapatkan 100.000 alat tes cepat, tetapi alat itu tak layak pakai. Dua negara Arab Teluk itu diduga adalah UEA dan Oman yang memiliki hubungan sangat baik dengan Israel.
Dalam dua tahun terakhir, UEA membuka pintu bagi kunjungan pejabat Israel ke Abu Dhabi dan Dubai. Menteri Kebudayaan Israel Miri Regev mengunjungi Abu Dhabi pada 28 Oktober 2018 dan singgah di Masjid Agung Sheikh Zayed. Pada 30 Oktober 2018, Menteri Urusan Komunikasi Israel Ayoub Kara mengunjungi Dubai. Menlu Israel Israel Katz juga mengunjungi Abu Dhabi, 30 Juni 2019.
Harian terkemuka Israel, Haaretz, pada 20 Agustus 2019 mengungkap, UEA dan Israel telah mencapai kesepakatan megatransaksi dalam kerja sama intelijen sejak dekade lalu senilai 3 miliar dollar AS. Israel juga berencana berpartisipasi secara besar-besaran dalam pameran perdagangan dan investasi, Expo, di Dubai pada Oktober 2020. Acara ini ditunda pada Oktober 2021 karena merebaknya wabah Covid-19.
Pada bulan Ramadhan ini, stasiun televisi MBC milik Arab Saudi yang berbasis di Dubai memutar dua serial drama Ramadhan, yaitu Makhraj 7 dan Umm Haroun. Dua serial drama Ramadhan itu menarik cukup banyak pemirsa di kawasan Arab Teluk. Tayangan drama tersebut mengusung misi seruan pentingnya menjalin hubungan dengan Israel.
Serial drama Makhraj 7 dalam salah satu episodenya mengangkat isu hubungan Arab-Israel, dengan mengimbau pentingnya membangun hubungan ekonomi dan budaya antara Arab dan Israel.
Adapun serial drama Umm Haroun mengangkat kisah seorang perempuan Yahudi yang hidup di salah satu negara Arab Teluk pada tahun 1940-an dan mengalami banyak penderitaan. Kisah penderitaan perempuan Yahudi itu digambarkan mengantarkan berdirinya negara Israel pada tahun 1948 untuk mengakhiri penderitaan kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia tanpa mempunyai negara sendiri saat itu.