KBRI Afsel dan Brunei Darussalam Fasilitasi Repatriasi WNI
Perwakilan RI di Afrika Selatan dan Brunei Darussalam berhasil memulangkan warga negara Indonesia dari kedua negara tersebut.
Oleh
*/B Josie Susilo Hardianto
·4 menit baca
PRETORIA, KOMPAS — Di tengah deraan pandemi, Pemerintah Indonesia kembali memfasilitasi pemulangan warga negara Indonesia di luar negeri. Pada Rabu (6/5/2020), Kedutaan Besar Republik Indonesia di Pretoria, yang menjadi perwakilan RI di Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, dan Kerajaan Eswatini, membantu pemulangan 27 WNI. Mereka kembali ke Tanah Air dengan menggunakan penerbangan South African Airways (SAA) dari Bandara Internasional OR Tambo Johannesburg menuju Denpasar dan Jakarta.
Dalam keterangan pers yang dirilis KBRI Pretoria, WNI yang direpatriasi terdiri dari anak buah kapal (ABK), pelajar, dan pelancong yang tidak dapat kembali ke Indonesia akibat ditutupnya akses pergerakan keluar masuk dari dan ke wilayah Afrika Selatan. Hal itu terjadi menyusul diberlakukannya kebijakan pembatasan nasional oleh Pemerintah Afrika Selatan sejak 26 Maret 2020.
”Duta Besar Republik Indonesia untuk Afrika Selatan merangkap Republik Botswana, Lesotho, dan Kerajaan Eswatini Salman Al Farisi mengatakan, pemulangan ini adalah upaya nyata pelindungan yang diberikan oleh negara terhadap WNI di luar negeri. Turut disampaikan bahwa keberhasilan dari proses repatriasi ini merupakan cerminan hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dan Afrika Selatan serta hasil koordinasi yang kuat antara Perwakilan RI di Pretoria dan Cape Town serta Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan,” kata pernyataan per situ.
Penerbangan yang mengangkut 27 WNI itu dijadwalkan tiba di Denpasar hari Kamis (7/5) dan meneruskan perjalanan ke Jakarta pada Jumat (8/5). Sebanyak 14 dari WNI itu akan turun di Denpasar dan sisanya melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Setelah memulangkan warga Indonesia, pesawat tersebut kembali ke Afrika Selatan dengan mengangkut warga negara Afrika Selatan dari Bali dan Jakarta.
”Afrika Selatan adalah negara dengan jumlah infeksi Covid-19 terbanyak di Benua Afrika. Hingga 5 Mei 2020 tercatat sebanyak 7.220 orang positif Covid-19, dan 138 orang di antaranya meninggal. Saat ini, Pemerintah Afrika Selatan melonggarkan kebijakan lockdown guna memulihkan perekonomian nasional.
Beberapa kegiatan yang sebelumnya dilarang kini secara bertahap diperbolehkan. Meski demikian, pemerintah setempat belum membuka jalur keluar-masuk manusia di wilayah Afrika Selatan sehingga dibutuhkan intervensi pemerintah dalam proses repatriasi WNI kali ini,” kata pernyataan itu lebih lanjut.
Saat ini terdapat lebih kurang 500 warga Indonesia di Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, dan Eswatini yang berstatus pelajar/mahasiswa, ibu rumah tangga, dan profesional. Hingga saat ini belum terdapat WNI terinfeksi Covid-19 di keempat negara tersebut.
Brunei Darussalam
Secara terpisah dikabarkan, ratusan warga Indonesia di Brunei Darussalam menerima bantuan kebuuhan pokok dari KBRI Bandar Seri Begawan. Bantuan itu antara lain diterima oleh pekerja migran Indonesia (PMI), yang pekerjaannya terdampak pandemi. Bantuan itu diberikan pada Rabu lalu.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko kepada Demiyarti, wakil komunitas Ikatan Keluarga Minang.
”Pemberian bantuan sembako ini adalah salah satu bentuk perwujudan kehadiran negara bagi warga Indonesia di Brunei. Pada 9-10 Mei mendatang, kami juga akan menyerahkan bantuan sembako bagi lebih kurang 300 warga Indonesia melalui pengiriman ke tempat-tempat yang sulit dijangkau di Kuala Belait, Tutong, dan Temburong. Sebelumnya, pada 29 Maret 2020, kami juga telah membagikan bantuan masker dan sabun pencuci tangan bagi masyarakat kelompok rentan sebagai upaya pencegahan penularan Covid19,”, ucap Dubes Sujatmiko.
Dubes Sujatmiko menambahkan, setelah penutupan sementara penerbangan ke Indonesia sejak 23 Maret 2020, KBRI bekerja sama dengan Royal Brunei Airlines untuk menyelenggarakan penerbangan khusus guna repatriasi WNI ke Jakarta pada 1 Mei 2020. Repatriasi akan kembali diselenggarakan, yaitu ke Jakarta dan Surabaya, masing-masing pada 15 dan 17 Mei 2020.
Tinparwati, salah seorang warga penerima bantuan kebutuhan pokok, mengapresiasi bantuan KBRI Bandar Seri Begawan atas bantuan yang diterima. ”Terima kasih kepada KBRI atas bantuan sembakonya. Ada beberapa dari anggota komuntias kami yang terdampak Covid-19 hingga di-PHK dan tidak ada uang untuk makan, jadi bantuan ini sangat berharga sekali,” ucap Tinparwati yang bekerja sebagai penjaga toko di Bandar Seri Begawan. (*)