Venezuela Tangkap Dua Warga AS Dalang Rencana Kudeta Maduro
Otoritas Venezuela menangkap dua warga Amerika Serikat yang diduga menjadi dalang upaya kudeta atas Presiden Nicolas Maduro.
Oleh
Luki Aulia
·2 menit baca
CARACAS, RABU — Dua warga Amerika Serikat, Luke Denman (34) dan Airan Berry (41), ditahan karena dicurigai terlibat dalam rencana menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Selama ini Pemerintah Venezuela menuding pemimpin oposisi, Juan Guaido, yang mendapat dukungan dari AS, membiayai rencana itu. Kedua warga AS itu ditahan sehari setelah pemerintah menyatakan berhasil menggagalkan ”serangan” dari laut yang mengakibatkan delapan tersangka tewas.
Maduro, Senin (4/5/2020), menunjukkan paspor kedua warga AS yang diketahui tentara AS. Sebelumnya, Jaksa Agung Venezuela Tarek William Saab menjelaskan, pihaknya mengetahui ada tentara bayaran yang telah menandatangani kontrak 212 juta dollar AS dengan Guaido dengan uang ”curian” dari perusahaan minyak negara PDVSA.
AS, salah satu dari 50 negara yang mendukung Guaido sebagai pejabat presiden Venezuela, telah menjatuhkan sanksi kepada PDVSA dan memperbolehkan Guaido menggunakan uang dari rekening milik Citgo, anak perusahaan yang dibekukan yang bermarkas di Houston, AS.
Saab melanjutkan, Guaido telah menandatangani kontrak dengan mantan anggota pasukan khusus AS kelahiran Kanada, Jordan Goudreau. Nama yang diduga terlibat rencana menggulingkan Maduro ini juga muncul dalam beberapa pernyataan pers, pekan lalu. Goudreau diduga melatih pasukan tentara bayaran untuk menyerang Venezuela, tetapi kemudian dibubarkan setelah otoritas Kolombia menggagalkan pengiriman persenjataan yang sedianya digunakan tentara bayaran itu.
Saab juga membagikan rekaman video berisi Goudreau ke media sosial. Goudreau kini mengoperasikan perusahaan keamanan swasta Silvercorp USA. Di dalam video itu Goudreau mengklaim sedang menyiapkan operasi militer untuk melawan rezim Maduro. Namun, tim media Guaido membantah tuduhan tersebut.
Serangan digagalkan
Militer Venezuela, Minggu, mengklaim menangkap sekelompok orang bersenjata yang menaiki kapal cepat dari arah Kolombia. Mereka mencoba mendarat di La Guaira, tetapi kemudian ditangkap tentara dan pasukan khusus kepolisian. Wakil Ketua Partai Sosialis yang berkuasa, Diosdado Cabello, mengklaim operasi itu didalangi AS dan Badan Penegakan Narkoba (DEA) dengan bantuan dari Kolombia. Kolombia langsung membantah tuduhan itu.
Maduro meyakini serangan itu mau menyerang dirinya. Venezuela kerap menuding Kolombia merencanakan penggulingan Maduro dan memperbolehkan tentara-tentara bayaran untuk berlatih di Kolombia.
Sejauh ini 114 tersangka ditahan terkait rencana penggulingan dan ada surat penangkapan untuk 92 orang lagi yang diduga terlibat rencana pembunuhan Maduro melalui bom yang dibawa pesawat tanpa awak pada 2018.
Tahun lalu, Venezuela juga menyita persenjataan dari kelompok tentara yang berusaha melakukan kudeta dengan pimpinan Guaido. Sejak itu proses penyelidikan keterlibatan Guaido gencar dilakukan. Namun, sampai sekarang belum ada perintah penangkapan Guaido. (AFP)