Indeks bursa dan harga minyak naik seiring pembatasan gerak mulai dilonggarkan sejak Senin (4/5). Italia dan Amerika Serikat, pusat pandemi Covid-19 di Eropa dan Amerika, melonggarkan pembatasan gerak
Oleh
kris mada
·5 menit baca
Tokyo, Selasa-Pasar mulai optimistis pada perkembangan global di tengah pandemi Covid-19. Pelonggaran perintah pembatasan gerak dan kian dekatnya produksi vaksin serta obat Covid-19 membuat bursa mulai membaik. Walakin, sejumlah pihak meminta agar masyarakat tetap berhati-hati agar jumlah infeksi dan kematian akibat virus korona baru tidak melonjak lagi.
Dalam perdagangan Selasa (5/5/2020), bursa Asia Pasifik, Eropa, dan Amerika Serikat menunjukkan tren positif. FTSE, indeks 100 perusahaan dengan nilai pasar tertinggi di bursa London, naik 1,31 persen. Sementara EuroStoxx 50 naik 1,5 persen. Sementara indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang dan Hing Kong Hangseng sama-sama naik 0,84 persen. Kenaikan juga tercatat di ASX 200 Australia dengan 1,42 persen.
Di bursa komoditas, kenaikan juga tercatat pada minyak yang menjadi acuan yakni Brent dan WTI Texas. WTI naik 9,9 persen dan brent 6.9 persen. Dalam sepekan terakhir, meski tetap lebih rendah dibandingkan pada awal 2020, harga minyak terus naik.
Kenaikan terjadi seiring pembatasan gerak yang mulai dilonggarkan sejak Senin (4/5). Italia dan Amerika Serikat, pusat pandemi Covid-19 di Eropa dan Amerika, melonggarkan secara bertahap perintah pembatasan gerak. Australia dan Selandia Baru malah mulai membahas pembukaan lagi perbatasan kedua negara. “Hanya soal waktu kita bisa Kembali terbang dari Melbourne ke Auckland atau Christchurch lagi,” kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
“Saat kami yakin bahwa tidak akan ada kasus dari Australia atau dari kita, maka itulah saatnya bergerak,” kata PM Selandia Baru Jacinda Ardern seusai telekonferensi video dengan Morrison.
Manajemen Qantas, maskapai Australia, menyebut penerbangan Australia-Selandia Baru bisa beroperasi lagi setelah penerbangan domestik pulih. Penerbangan domestik Qantas di Australia terpangkas 95 persen dan penerbangan internasionalnya hanya menyisakan 1 persen. “Akan jadi contoh bagi internasional soal pembukaan bertahap,” kata CEO Qantas Alan Joyce.
Selain pelonggaran bertahap sejak selumbari, dunia juga mendapat harapan dari uji klinis vaksin Covid-19. Sedikitnya tujuh calon vaksin dalam tahap uji klinis atau dicobakan pada manusia. Selain itu, hingga 93 calon vaksin lain sedang dikembangkan di berbagai negara. Setiap calon vaksin atau obat biasanya harus melewati beberapa tahap uji klinis sebelum disahkan untuk diproduksi secara massal.
Dalam telekonferensi pada Senin malam, sejumlah pimpinan negara dan donor internasional menyepakati penggalangan dana senilai 8,1 miliar dollar AS untuk mengembangkan obat dan vaksin Covid-19. Sebagian negara memasukkan dana untuk program nasional mereka dalam kegiatan itu.
Dari kegiatan itu ditargetkan terkumpul 4,37 miliar dollar AS untuk pengembangan vaksin, 2,17 miliar dollar AS untuk pengembangan obat, dan 1,64 miliar dollar AS untuk diagnosis Covid-19.
Hati-hati
Penggalangan dana virtual itu tidak diikuti oleh perwakilan pemerintah AS dan Rusia. Dari 3,6 juta infeksi dan 252.682 kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia, 1,2 juta infeksi dan 69.925 kematian tercatat di AS. Sementara Rusia mencatat 155.370 infeksi dan 1.451 kematian akibat Covid-19.
Institut Penilaian dan Metrik Kesehatan (IMHE) AS sampai mengubah perkiraan jumlah infeksi dan kematian akibat Covid-19 di AS. Perubahan terutama dipicu pelonggaran pembatasan gerak. “Kami memperkirakan epidemi akan berlanjut sampai musim panas,” kata Direktur IMHE, Christopher Murray.
IMHE memprakirakan 135.000 korban tewas di AS akibat Covid-19. Sebelumnya, IMHE memprakirakan 74.000 kematian akibat Covid-19. Perubahan prakiraan dikeluarkan seiring pelonggaran pembatasan di 31 dari 50 negara bagian di AS. Pelonggaran membuat semakin banyak orang bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan meningkatkan risiko penyebaran virus SARS-CoV-2.
Sebanyak 19 negara bagian, termasuk New York, belum melonggarkan pembatasan gerak. Dengan 327.374 infeksi dan 24.944 kematian akibat Covid-19, New York masih menjadi daerah terparah di dunia. Infeksi di New York lebih tinggi dibanding total infeksi Spanyol, negara di peringkat 2 dalam daftar infeksi terbanyak secara global. Hingga Selasa, Spanyol mencatat 248.301 infeksi dan 25.428 kematian akibat Covid-19.
Meskipun demikian, AS dan Spanyol tetap mulai melonggarkan pembatasan gerak terutama karena alasan ekonomi. Perlambatan ekonomi membuat 5,2 juta orang menganggur di Spanyol. Di seluruh Eropa, 40 juta orang dirumahkan karena aneka usaha terhenti di tengah pandemi ini. Sementara di AS, sudah 30 juta orang mengajukan tunjangan pengangguran. Permohonan di AS melonjak lebih dari 20 juta orang hanya dalam dua bulan terakhir.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike pun menyadari perekonomian di ibu kota Jepang itu terpukul akibat pematasan gerak. Walakin, ia tetap mendesak dunia usaha tetap tidak beroperasi setidaknya sampai akhir Mei 2020. Pemerintah Tokyo siap menambah subsidi bagi dunia usaha yang setuju menunda beroperasi sampai akhir Mei 2020.
Sementara dalam jajak pendapat oleh Edelman Trust Barometer ditemukan, 67 persen responden di sejumlah negara mendukung perpanjangan pembatasan gerak. Mereka setuju kesehatan dan keselamatan warga diutamakan dibanding perekonomian, meski hal itu berarti pemulihan dampak ekonomi akan lebih lambat. “Orang-orang berkata, sudah mengalami enam pekan (pembatasan gerak), apa salahnya tambahan dua pekan lagi,” kata CEO Edelman, Richard Edelman.
Jajak pendapat itu digelar pada 15-23 April terhadap 13.200 responden di Asia, Eropa, dan Amerika. Dukungan perpanjangan pembatasan gerak juga datang dari AS dengan 66 persen responden setuju penambahan waktu pembatasan. Padahal, di sejumlah negara bagian, telah Meletus protes atas perintah pembatasan gerak. Bahkan, sejumlah orang yang mengaku sebagai pendukung Presiden AS Donald Trump sampai membawa senjata api dalam unjuk rasa antipembatasan gerak. (AP/REUTERS/RAZ)