Cara Brasil Menghadapi Pandemi Membuat Negara Tetangga Khawatir
Pandemi Covid-19 tidak bisa dihadapi oleh satu negara sendirian. Diperlukan komitmen dan keseriusan antarnegara untuk mencegah penyakit ini menyebar kian luas.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·4 menit baca
BUENOS AIRES, JUMAT -- Lonjakan kasus Covid-19 yang tidak terkontrol di Brasil dikhawatirkan akan menyebar ke negara tetangga melalui para pekerja konstruksi, pengemudi truk, dan wisatawan. Sikap Pemerintah Brasil yang terkesan santai dengan situasi ini membuat negara tetangga Brasil khawatir.
Pemerintah Brasil, Kamis (30/4/2020) waktu setempat, melaporkan kasus Covid-19 paling banyak di Amerika Selatan. Brasil yang berbatasan dengan sebagian besar negara di kawasan melaporkan lebih dari 85.000 kasus Covid-19 dengan sedikitnya 5.900 kasus meninggal.
Jumlah kasus sebenarnya diperkirakan jauh lebih banyak dari itu karena terbatasnya pemeriksaan oleh pemerintah. Dengan jumlah ini, Brasil menempati urutan negara dengan kasus Covid-19 terbanyak kesembilan di dunia, bahkan telah melebihi kasus di China.
Meski memiliki jumlah kasus yang tinggi Brasil tetap membuka perbatasannya. Hampir tidak ada karantina atau pembatasan jarak sosial yang diberlakukan pemerintah. Presiden Brasil Jair Bolsonaro terus meremehkan penyakit ini.
Bolsonaro ahkan sempat ikut berunjuk rasa untuk menolak karantina. ”Jadi apa?” ujar Bolsonaro. ”Maaf. Apa yang kalian ingin aku lakukan,” katanya kepada para wartawan.
Cara Brasil menangani Covid-19 membuat Argentina khawatir. Para pejabat di Argentina khawatir terhadap truk-truk dari Brasil, negara mitra dagang mereka.
Di daerah yang berbatasan dengan Brasil, Argentina telah membuat koridor khusus bagi pengemudi truk dari Brasil sehingga mereka mandi, mendapatkan makanan, dan menurunkan muatannya tanpa harus kontak langsung dengan warga Argentina.
“Brasil membuat saya sangat khawatir,” kata Presiden Argentina Alberto Fernandez kepada media lokal, Sabtu lalu. “Banyak kendaraan masuk dari Sao Paulo yang memiliki kasus covid-19 yang tinggi dan sepertinya pemerintah Brasil tidak melihat ini sebagai sesuatu yang serius. Ini sangat membuat saya khawatir, bagi warga Brasil dan karena mereka bisa menyebarkannya ke Argentina.”
Satu dari delapan kasus Covid-19 di Negara Bagian Misiones, Argentina adalah pengemudi truk berusia 61 tahun yang tertular di Sao Paulo yang kemudian kembali ke Argentina menularkan ke istrinya sebelum akhirnya meninggal. Argentina melaporkan sekitar 4.000 kasus di mana lebih dari 200 di antaranya meninggal.
Di Uruguay, Presiden Luis Lacalle Pou menyatakan, penyebaran Covid-19 di Brasil menjadi peringatan baginya untuk memperketat pintu-pintu masuk. Baru-baru ini, empat dari 30 pekerja dari Brasil yang masuk ke Kota Rio Branco di Uruguay dinyatakan positif Covid-19. Seluruh pekerja dari Brasil akhirnya dikarantina.
Negara yang sistem kesehatannya kolaps sejak lama, yakni Venezuela, pun khawatir terhadap Brasil. “Saya telah memerintahkan penguatan perbatasan dengan Brasil untuk menjamin Covid-19 tidak masuk,” kata Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.
Bahkan, pemerintah Bolivia yang merupakan mitra Bolsonaro pun mewaspadai tingginya kasus Covid-19 di Brasil. Menteri Pertahanan Bolivia Fernando Lopez berjanji akan memperkuat penutupan perbatasan dengan Brasil. “Jika kita bersikap fleksibel terhadap perbatasan negara, karantina nasional kami akan sia-sia,” ujarnya.
Seorang epidemiolog dari National University di Bogota, Kolombia, Julián Fernandez Niño, menyampaikan, otoritas kesehatan di Kolombia juga khawatir dengan keadaan di Brasil.
“Brasil memiliki kapasitas ilmu pengetahuan dan ekonomi tapi jelas kepemimpinannya tidak memiliki sikap ilmiah dalam memerangi Covid-19,” kata Julian.
Khawatir akan penyebaran Covid-19 dari Brasil, tentara di Paraguay menggali parit dangkal sepanjang 244 meter di sepanjang jalan utama menuju Kota Pedro Juan Caballero yang berbatasan dengan Kota Punta Pora, Brasil. Tujuannya, untuk mencegah orang dari Brasil memasuki jalan itu dan menghilang masuk ke Paraguay.
Saat ini, Paraguay memiliki 249 kasus Covid-19. Negara ini telah menutup perbatasannya sejak 24 Maret 2020. Titik-titik perbatasan dengan Brasil menjadi fokus pengawasan Paraguay.
Tak hanya negara di Amerika Latin, Amerika Serikat yang memiliki kasus Covid-19 lebih dari 1 juta kasus dan 60.000 kasus meninggal dunia juga khawatir dengan sikap Brasil.
Negara bagian Florida, AS yang memiliki populasi Amerika Latin yang besar, memiliki risiko besar mendapat kasus impor dari turis asal Brasil.
Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan, kebijakan Presiden AS Donald Trump melarang penerbangan dari China membantu pengendalian Covid-19 di wilayah barat AS. Trump pun bertanya kepadanya apakah penerbangan dari Brasil pun harus “ditutup”.
Menurut DeSantis, salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah “tidak melarang penerbangan dari Brasil” tapi meminta maskapai penerbangan untuk memeriksa penumpang sebelum mereka naik ke pesawat menuju Florida.(AP)