Kim Yo Jong, Perempuan Darah Biru di Garis Keturunan ”Paekdu”
Pada tahun 2002, pemimpin kedua di Korea Utara yang juga ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, pernah membanggakan Kim Yo Jong yang tertarik pada dunia politik dan ingin berkarier di jajaran elite sistem politik Korea Utara.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
Dalam sepekan terakhir, kabar keberadaan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyedot perhatian. Muncul rumor—yang hingga kini belum bisa dikonfirmasi mengingat tertutupnya semua informasi di negara itu—bahwa Kim sakit. Muncul pula spekulasi soal siapa yang akan menjadi penggantinya.
Hingga kini, Korea Utara tidak pernah memublikasikan siapa pengganti Kim seandainya laki-laki yang diperkirakan berusia 36 tahun ini tidak bisa lagi menjalankan tugasnya sebagai pemimpin tertinggi. Di tengah tiadanya informasi soal itu, sejumlah analis memperkirakan saudara perempuan Kim, yakni Kim Yo Jong, berpeluang besar menggantikan orang nomor satu di Korut itu.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, Rabu (29/4/2020), melaporkan bahwa pengaruh Kim Yo Jong di Pyongyang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini memperbesar kemungkinan dia menggantikan Kim Jong Un.
Dalam laporan analisis atas pertemuan terakhir Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara pada awal bulan ini, lembaga think tank legislatif, Layanan Penelitian Majelis Nasional Korsel, memproyeksikan bahwa pengangkatan kembali Kim Yo Jong ke jajaran pejabat teras politbiro Partai Pekerja ”akan memperkuat fondasi pemerintahan garis keturunan Paekdu (di Korea Utara)”.
Di Korea Utara, dinasti Kim sering disebut sebagai ”garis keturunan Paekdu”. Sebutan ini mengacu pada Gunung Paekdu, tempat lahir pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, meski para pakar dari luar Korea Utara menganggap hal itu bagian dari propaganda.
Laporan analisis tersebut muncul di tengah spekulasi bahwa Kim Jong Un sakit parah setelah ia tak hadir dalam ziarah tahunan ke makam Kim Il Sung, 15 April lalu. ”Kim Yo Jong sebenarnya telah mengambil peran inti partai, melakukan tanggung jawab sistem kepemimpinan partai yang monolitik,” sebut laporan itu.
Kim Yo Jong sebenarnya telah mengambil peran inti partai, melakukan tanggung jawab sistem kepemimpinan partai yang monolitik.
”Kim Yo Jong akan menjadi basis kekuatan utama dengan kontrol atas organisasi dan departemen pembinaan, peradilan, serta keamanan publik,” kata Cho Han-bum dari Institut Korea untuk Unifikasi Nasional.
Setelah untuk pertama kalinya terlihat di depan publik selama pemakaman Kim Jong Il tahun 2011, dalam dua tahun terakhir Kim Yo Jong makin sering terlihat. Ia terlihat berada dekat kakaknya pada pertemuan puncak dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pada tahun 2018, Kim Yo Jong juga menjadi anggota keluarga Kim paling senior yang pernah berkunjung ke Korea Selatan saat menghadiri Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang. Kim Yo Jong adalah adik bungsu Kim Jong Un.
Menurut laman nkleadershipwatch.org, Kim Yo Jong lahir pada 26 September 1987 dari ayah Kim Jong Il dan ibu Ko Yong Hui. Ia dibesarkan di kediaman ibunya di Changkwang Hill, Pyongyang, bersama kakak laki-lakinya, Kim Jong Chol (lahir 1981) dan Kim Jong Un (lahir 1983).
Pada musim semi 1996, Kim Yo Jong menyusul kedua kakaknya ke Berne, Swiss, dan sekolah di sana hingga tahun 2000 sebelum akhirnya kembali ke Korea Utara dan menyelesaikan pendidikan setara kelas enam di AS.
Setelah itu, tidak jelas di mana dan bagaimana Kim Yo Jong menyelesaikan pendidikan menengahnya. Namun, perempuan itu dilaporkan menyelesaikan beberapa kursus di Kim Il Sung University dan universitas di Barat setelah ibunya meninggal tahun 2004.
Pada tahun 2002, Kim Jong Il membanggakan Kim Yo Jong yang tertarik pada politik dan ingin berkarier di jajaran elite sistem politik Korea Utara.
Kim Jong Il membanggakan Kim Yo Jong yang tertarik pada politik dan ingin berkarier di jajaran elite sistem politik Korea Utara.
Keberadaan Kim Yo Jong sampai tahun 2007 tidak diketahui secara pasti. Pada periode 2007-2009 Kim Yo Jong meniti karier di partai. Pada 2009-2010 ia membantu kampanye suksesi bagi Kim Jong Un dan bekerja di Komisi Pertahanan Nasional dan Sekretariat Pribadi Kim Jong Il.
Kim Yo Jong biasa terlihat memakai jaket hijau, seperti yang dipakai wartawan dan fotografer yang mendokumentasikan kunjungan-kunjungan lapangan Kim Jong Un.
Di bawah kekuasaan kakaknya, Kim Yo Jong terus meniti jenjang kekuasaan di tubuh partai hingga menjadi Wakil Direktur Pertama Departemen Propaganda dan Agitasi, dan kemudian menjadi anggota pengganti Politbiro Partai Pekerja Korea Utara. Ia pun lebih sering tampil di depan publik.
Kim Yo Jong kini bekerja membantu mengatur penampilan publik sang kakak, Kim Jong Un, termasuk dalam soal rencana perjalanan, jadwal, kebutuhan logistik, dan pengaturan keamanannya. (REUTERS)